Part 9

294 41 26
                                    

Dihirupnya aroma teh hitam yang masih mengepul tipis sebelum ia teguk sedikit dengan anggun. Maniknya tak lepas dari pria dengan jarak usia 4 tahun dari William yang balas menatapnya dengan pandangan tak terbaca.

Ia meletakan kembali gelas tehnya ke meja lalu bertanya dengan sopan, "Apa yang membuat Anda datang kemari, Yang Mulia? Terlebih, tanpa pemberitahuan lebih dulu."

Pikiran Rean sudah berkelana liar. Ia pikir ulahnya tempo hari -di mana ia menukar racun Claire yang harusnya racun katak emas menjadi racun pelumpuh sementara, sudah terendus.

Meski hal itu membuat nyawa Claire dapat terselamatkan, namun tetap saja itu tak menutup fakta bahwa ia menyembunyikan informasi tentang pelaku.

"Sebelumnya aku minta maaf karena seperti yang Lady bilang, aku datang tanpa pemberitahuan." Ucap Hevans Mande Daguerre, Putra Mahkota Kekaisaran Selatan.

"Dimaafkan. Lalu?"

Melihat Rean yang sama sekali tak menolak permintaan maafnya membuat Hevans terkekeh. "Begini, bisakah kita bicara secara empat mata?"

Melirik ke arah Eren yang berdiri di belakang kursinya seklias sebelum memberi titah, "Tentu. Eren, keluarlah."

Setelahnya, Eren beserta beberapa orang prajurit keluar dari ruangan tersebut setelah memberi salam. Begitupun Hevans, ia menyuruh orang-orangnya pergi lalu memasang penghalang sihir setelahnya.

"Jadi?" Tanya Rean.

Hevans berdehem pelan, tangannya saling bertaut, "Aku yakin kau sudah mendengar mengenai pemilihan putri mahkota yang akan segera diadakan."

Alis Rean terangkat penuh tanya. "Anda tidak datang kemari untuk menitah saya mengikutinya, kan?"

Hevans menggeleng singkat. "Tidak. Tentu tidak, aku mungkin akan segera terbunuh oleh salah satu saudaramu bila melakukannya."

Hevans cukup dekat dengan William, mereka pernah beberapa kali terlibat dalam acara atau tugas yang sama. Selama itu pula ia lumayan sering mendengar William membicarakan tentang Rean, dan karenanya ia tahu batul bagaimana protektifnya keluarga ini pada Rean.

Terkekeh singkat Rean bertanya, "Jadi?"

Rautnya langsung berubah serius. "Begini. Kau pasti tahu bahwa Permaisuri merupakan bagian dari faksi bangsawan, serta suasana ketiga faksi yang sedang memanas saat ini?"

Rean mengangguk. Tak mungkin ia tak mengetahui hal dasar itu. Ada 3 faksi utama dalam kekaisaran ini.

Pertama adalah faksi bangsawan. Ini faksi di mana orang-orang yang kontra dengan jalannya pemerintahan di kekaisaran ini berkumpul dan membuat berbagai cara agar dapat melengserkan keluarga Kaisar, entah karena harta atau dendam.

Yang kedua adalah faksi kaisar. Ini adalah kebalikan dari faksi bangsawan. Mereka selalu mendukung kekaisaran dengan baik dan mencegah rencana-rencana faksi bangsawan.

Meski di luar mereka tampak berbaur dengan baik, tapi percayalah, mereka tidak benar-benar berbaur tanpa maksud.

Dan yang ke-3 adalah faksi netral yang hanya terdiri dari 2 keluarga, yaitu Morton dan Macleod. Alasannya karena kekuatan kedua keluarga terlalu besar bila mengikuti salah satu faksi.

Namun kedekatan dari kedua kepala keluarga dengan kaisar saat ini tentu membuat faksi bangsawan cukup kewalahan. Hal tersebut menjadi salah satu pendorong faksi bangsawan untuk memperkuat posisi mereka di Istana.

"Saya memang bukan suksesor, namun kenetralan seorang Morton tidak patut diragukan." Tegasnya langsung.

Ia yakin, Hevans datang kemari bukan hanya untuk berkeluh kesah, melainkan meminta bantuannya. Hal itu mudah dibaca dengan ia yang langsung menemuinya disaat Grand Duke sedang pergi yang artinya tak bisa langsung menghentikannya.

Happier: My LadyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang