Happy Reading.
~
~
~
~
~Aleza duduk di ayunan belakang rumah nya Ia mengatur gitar milik nya agar menjadi sebuah nada yang di inginkan.
"Lo ngapain disini sendiri ? Hati - hati kesambet entar "rafael duduk di depan aleza sambil membawa cemilan.
Aleza melirik ke arah rafael sejenak lalu ia kembali sibuk dengan gitar nya. "Bagus banget gitar nya. Lo bisa main gitar ?"tanya rafael.
"Bisa "jawab aleza singkat.
"Muka lo jangan datar dong le, Kagak enak di pandang "celetuk rafael dengan wajah tanpa dosa nya.
Aleza menatap ke arah rafael.
"Gue gak nyuruh lo buat mandang muka gue "."Pinjam dong "rafel merebut gitar aleza.
Aleza di buat mendengus kesal melihat nya. "Gue main gitar Lo nyanyi ya "perintah rafael.
Aleza bernyanyi dengan sangat bagus Rafael tidak menyangka ternyata aleza memiliki suara yang sangat merdu Rafael cukup menikmati alunan lagu dari bibir aleza.
Bahkan Cleo dan cleon yang melihat aksi mereka pun cukup di buat kagum sama suara yang di miliki aleza rafael pun bertepuk tangan dengan meriah.
"Gila bagus juga suara lo "puji rafael.
"Biasa aja "sahut aleza dengan wajah yang masih tetap datar. Aleza mengambil gitar milik nya dari tangan rafael Ia berjalan meninggalkan rafael sendiri.
"Anjir banyak banget yang nonton live nya. Mana banyak juga lagi yang muji ale "rafael melakukan siaran langsung kegiatan nya itu tanpa sepengetahuan aleza.
Aleza berpapasan dengan si kembar di depan pintu belakang. Ia hanya melewatinya tanpa berniat untuk menyapa kedua nya, Cleo menatap punggung aleza yang sudah menghilang dari balik tangga.
"Minta maaf aja lah bro, biar hubungan kalian berdua membaik ". Rafael menghampiri si kembar yang masih bingung.
"Susah emang ngomong sama orang yang kegedean gengsi "cibir rafael yang mulai meninggalkan si kembar.
"Gue takut ale gak mau maafin kita dengan sikap kita ke dia selama ini. "Ucap cleon.
"Tapi mau sampai kapan kita begini ?. Gue merasa bersalah banget. Bahkan dulu gue sempat gak menginginkan dia "cleo menunduk dengan penuh rasa bersalah.
Akhirnya mereka menuju kamar masing - masing. Mereka berinisiatif untuk melakukan sesuatu agar aleza mau memaafkan mereka.
Aleza yang baru selesai mandi pun segera memilih pakaian yang simple. Ia ingin jalan - jalan sore ke taman di sana banyak sekali jajanan kaki lima yang enak - enak.
"Woi mau kemana lo sore - sore begini? Tanya rafael yang melihat aleza sedang menuruni tangga.
"Keluar "jawab aleza singkat.
"Lo yakin mau keluar dengan baju yang begitu ?"tanya rafael.
Aleza mengerut kan dahinya.
Ia merasa tidak ada yang aneh dengan penampilan nya. Sebuah celana hotpants ,kaos oversize berwarna putih dan juga sendal jepit rumahan."Kenapa ?"tanya aleza.
"Ya gak apa - apa basa - basi doang soalnya gue mau ikut "jawab rafael.
"Kita juga ikut "sambung si kembar yang menguping percakapan aleza dan rafael dari tadi.
Aleza berjalan di ikuti rafael dan juga si kembar. "Ramai banget "gumam aleza yang mampu di dengar ketiga nya.
"Ya nama nya juga taman pasti nya ramai lah Kuburan noh sepi "celetuk rafael.
"Sotoy lo, di kuburan juga ramai kali "Rafael lupa kalau sepupu nya itu bisa melihat mereka yang tidak terlihat.
"Kayak nya salah bicara deh gue "gumam rafael.
Aleza menghampiri pedangan telur gulung yang kelihatan nya sangat enak. "Bang ini harga nya berapaan ?"tanya aleza.
"Kalau telur gulung ada yang 2000 dan juga 5000 neng. Kalau sosis nya beli dua 5000 aja. Ada juga yang besar nya itu 5000. ".
Aleza membeli dagangan itu dengan cukup banyak. "Laper lo ?"tanya rafael yang menatap ke arah bungkusan aleza.
Aleza juga singgah ke warung untuk membeli beberapa minuman. Setelah nya ia duduk di salah satu bangku taman. "Lo gak risih pakai earphone terus ?. Hati - hati awas budeg telinga lo "celetuk rafael.
Aleza menatap rafael dengan tajam. Ia merebut bungkusan telur gulung nya. "Beli sendiri jangan gak modal ". Rafael hanya tersenyum cengengesan. Mereka tidak ingin membeli nya. Menurut mereka makanan di pinggir jalan itu tidak higienis tetapi mereka berselera saat melihat aleza makan dengan sangat lahap.
"Jawab pertanyaan gue dong le "rafael terus berusaha agar bisa mengambil satu tusuk telur gulung itu.
"Ck, nih ambil. "Aleza memberikan makanan milik nya dengan tidak ikhlas.
"Za ,kakak mau minta maaf sama kamu "ucap Cleo dengan kakak.
Aleza tersenyum sinis ke arah mereka.
"Kakak ? Really ? Kita gak sedekat itu. Lo dan gue itu asing. Bahkan dari dulu lo sama gue itu gak terlihat seperti saudara. Gak malu lo ngejilat ludah sendiri "aleza menatap si kembar dengan tatapan mengejek."Maaf za , lagian disini kita juga gak terlalu bersalah Lo sendiri yang gak mau cerita apa - apa ke kita atau pun mama dan papa ". Ucap cleon.
Aleza semakin tersenyum sinis.
"Bacot lo anjing "umpat aleza.Aleza muak melihat mereka. "Disini kalian yang salah bukan gue. Lo semua yang gak bisa memahami gue. Yang lo tahu gue itu cuma gila. Lo semua gak mau tahu tentang kekurangan gue bagaimana gue mau cerita sementara lo semua selalu menganggap gue gila "teriak aleza.
Aleza pergi meninggalkan mereka dengan menahan amarah nya. "Ye lo berdua merusak suasana aja tahu gak "rafael yang juga kesal pun berlari mengejar aleza begitu juga dengan si kembar.
Aleza masuk ke rumah nya tanpa mengucapkan salam Zidan yang melihat putri nya masuk dengan raut wajah penuh amarah pun menatap nya bingung.
Setahu nya aleza bukan orang yang gampang terprovokasi. Zidan yang melihat rafael pun langsung bertanya. "Ale kenapa fa ?"tanya zidan.
"Marah om. Gara - gara si kembar "jawab rafael yang langsung masuk ke kamar nya.
Zidan semakin mengerut kan dahinya. Apalagi yang sudah terjadi pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO GIRL
Horror~Terlahir menjadi seorang indigo ~ Mereka menganggap diriku ini gila. Aku tidak gila hanya saja mereka yang tidak mengerti akan diriku. Aku tidak tahu ini sebuah anugrah atau derita untuk ku. Aku ingin seperti yang lain nya menjalani kehidupan tanpa...