Happy Reading.
~
~
~
~
~"Keluar "teriak aleza.
Mereka keluar dari kamar mandi tersebut dan berlari sekencang mungkin. Aleza sesekali melihat ke arah belakang untuk memastikan apakah sosok itu mengikuti mereka atau tidak.
Mereka segera menuju parkiran dan bergegas secepatnya ke rumah elvano. Seperti kemarin aleza berboncengan dengan rafael.
"Assalamu'alaikum "ucap mereka saat sampai di rumah vano.
"Kak ale "teriak vino lalu memeluk aleza.
Aleza tersenyum dan mengelus pucuk kepala vino dengan sayang. "How are you ?"tanya aleza. Aleza berjongkok mensejajarkan tubuh nya dengan vino.
"I'm fine "jawab vino.
"Ayo masuk "mereka pun masuk ke dalam setelah vani mempersilahkan. Aleza berjalan sambil memegang tangan vino.
"Hai ale"sapa Gino.
Aleza hanya mengangguk sebagai balasan ke Gino. Vani pun membawakan mereka beberapa cemilan dan minuman.
Togar dan raden segera meneguk minuman yang sudah mereka tuang. "Segar nya "gumam mereka.
"Jangan malu - maluin dong "bisik rafael.
Aleza membuka hp nya dan mencatat alamat serta nomor handphone dari orang tua angel. Aleza mencoba untuk menghubungi nya.
"Kak ale lihat ini -"aleza meletakkan jari nya di bibir vino dan mengisyaratkan agar vino untuk diam sebentar.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.
Aleza mencoba menghubungi beberapa kali lagi. Namun tetap saja hasil nya nihil.
"Kayak nya kita harus datang ke alamat nya langsung deh "usul bumi.
Aleza mengangguk setuju atas perkataan bumi. "Yaudah tunggu apa lagi ayo kita kesana sekarang "sambung vano.
"Kalian mau pergi lagi ?"tanya vani.
"Iya tante , biar urusan nya cepat selesai "jawab aleza.
Vani pun mengangguk dan membiarkan mereka menjalankan misi."Kita pamit ya tan, assalamu'alaikum "ucap aleza di susul yang lainnya.
Kali ini aleza berbarengan dengan bumi karena motor rafael bermasalah. Rafael sendiri berboncengan dengan raden. Aleza menutup mata nya, ia tidak ingin melihat hantu di jalanan. Bumi melirik sebentar dari spion Ia memberhentikan motor nya lalu membuka tas dan memasang kan kaca mata hitam ke mata aleza.
Bumi tersenyum sangat manis di hadapan aleza. Aleza hanya diam dan membalas senyuman bumi dengan sangat tipis Bahkan bumi pun tidak melihat senyum itu.
"A'a bumi gercep juga "gumam raden yang melewati aleza dan bumi. Rafael tidak suka melihat adegan itu. "Woi buruan "teriak rafael.
Bumi dan aleza pun melanjutkan perjalanan mereka. Kini mereka telah sampai di sebuah rumah yang terlihat sepi. Seorang pembantu yang sedang menyapu halaman pun menghampiri mereka.
"Mau cari siapa ya neng ?"tanya bibi itu.
"Kita cari pak sarmo dan bu sarmina bi "jawab bumi.
"Ooo ayo masuk neng, ibu sama bapak ada di dalam "bibi itu pun membuka kan pintu dan mempersilahkan aleza dkk untuk masuk.
Aleza dkk menunggu pak Sarmo di ruang tamu Aleza melihat banyak foto keluarga di ruangan itu. Hati aleza berdenyut nyeri melihat nya betapa sangat sayang nya orang tua angel terhadap angel sendiri. Aleza hanya tersenyum miris, bahkan di foto keluarga mereka saja dirinya tidak ikut serta. Jika ditanya kenapa aleza tidak boleh ikut maka jawaban nya adalah karena aleza merupakan aib buat keluarga.
"Maaf menunggu lama, kalian siapa dan ada apa mencari saya ?"tanya pak sarmo to the point.
Aleza melihat sosok tegas dan penyayang di dalam diri pak sarmo. Pak sarmo beserta istrinya menghampiri aleza. Ibu angel sendiri saat ini terlihat tidak berdaya Mungkin sakit pikir aleza.
"Kami mencari bapak, saya disini mau to the point , tidak ingin berbasa - basi lagi Angel sudah tiada "bagai di sambar petir ayah dan ibu angel terkejut mendengar perkataan aleza.
"Jangan berbohong, "sentak ayah angel.
"Saya tidak berbohong Kedatangan saya kesini untuk memberitahukan semua nya kepada kalian saya bisa melihat arwah angel. Dia meminta tolong kepada saya untuk memberitahukan nya kepada kalian dan menguburkan jasad nya dengan layak.".
Ayah angel sama sekali tidak percaya terhadap aleza. Sementara ibu angel sendiri sudah menangis tersedu - sedu.
"Pergi, saya tidak percaya sama ucapan kamu Pergi kalian "bentak ayah angel.
Aleza menatap ayah angel dengan dingin ia menatap sinis ke arah arwah angel. "Lo lihat , gue udah berusaha nolongin lo tapi orang tua lo sendiri yang gak ngerti di tolong. "Mereka bingung saat melihat aleza berbicara sendirian. Padahal aleza sedang berbicara sama angel.
"Aku mohon tetap yakin kan orang tua ku ale "angel menangis memohon. Tetapi aleza sama sekali tidak iba ia sangat malas berurusan dengan mahkluk seperti mereka.
Aleza beranjak dari duduk nya untuk segera pergi dari rumah angel. Namun langkah nya berhenti. "A..ayah "aleza menangis lalu berlari memeluk ayah angel.
Ayah angel merasakan sesuatu yang sangat akrab. "Ayah ini angel dengarkanlah ucapan ale ayah semua yang di katakan ale adalah kebenaran nya "aleza menangis tersedu - sedu di pelukan pak sarmo.
"A..angel ini kamu nak ?"tanya ibu angel.
"Iya bu. Maafin angel ya ayah , ibu selama ini angel selalu membantah perkataan kalian. Angel selalu buat kalian marah san sedih. Kini sudah waktu nya angel pergi Angel mau ibu sama ayah jaga diri dengan baik ya. Maafin angel , maaf "aleza pun tersadar dan mengumpulkan kembali kesadaran nya.
Saat aleza ingin pergi tadi angel dengan memaksa masuk ke dalam tubuh aleza. "Sialan lo. Gue emang bakal bantuin lo tapi jangan pernah masuk ke dalam raga gue "bentak aleza.
"Maaf aleza "gumam angel.
"Nak , maafin angel ya Sekarang kami percaya sama kamu. Bisakah kamu menunjukkan di mana jasad angel berada ?"tanya bu sarmina.
Aleza mengangguk , mereka pergi lagi ke rumah vano. Vano sendiri sudah menghubungi ayah nya agar mendatangkan polisi. Saat mereka sampai disana aleza langsung di tanya oleh polisi tersebut.
Aleza menunjukkan posisi jasad angel berada. Ayah vano menyuruh tukang kebun untuk menggali tanah tersebut. Dan benar terdapat tengkorak manusia disana. Ibu angel menangis dan mengakui jika itu anak nya. Gelang yang masih melekat disitu merupakan bukti bahwa itu emang benar gelang milik angel.
Aleza menceritakan semua nya kepada polisi dan juga orang tua angel. Jasad angel pun di bawa untuk di otopsi. "Terimakasih atas bantuan nya nak aleza. Selama ini orang tua angel juga sudah melaporkan ke polisi atas kehilangan putri mereka. Mungkin kedepan nya pihak kepolisian akan membutuhkan kelebihan kamu itu. Senang bekerja sama dengan kamu "polisi itu menjulurkan tangan nya.
Namun aleza tidak membalasnya.
"Maaf , lain kali saya tidak bisa membantu Saya malas berhubungan dengan mereka "ucap aleza dengan raut datar.Polisi tersebut pun tersenyum dengan canggung. Ia pikir aleza akan senang bergabung dengan kepolisian. "Ya , tapi kedepan nya kamu harus mau ya membantu kami "paksa polisi tersebut.
Aleza hanya diam ia malas membalas ucapan polisi itu. "Terimakasih ya nak ale, maaf sebelum nya kami tidak percaya sama kamu "ucap ayah angel.
"Sama - sama om tidak apa kami senang membantu om "bukan aleza yang menjawab melainkan Togar. Aleza sendiri hanya mengangguk setelah di paksa sama Togar.
Polisi dan juga orang tua angel pun pergi dari rumah vano. Samar - samar aleza mendengar ucapan angel. "Terimakasih aleza "aleza melirik ke seluruh rumah itu. Ia melihat arwah angel yang perlahan menghilang.
"Hiks..bye angel..hiks teman ku sudah hilang satu. Hua aku akan merindukan mu angel "tangis Jeje.
KAMU SEDANG MEMBACA
INDIGO GIRL
Horror~Terlahir menjadi seorang indigo ~ Mereka menganggap diriku ini gila. Aku tidak gila hanya saja mereka yang tidak mengerti akan diriku. Aku tidak tahu ini sebuah anugrah atau derita untuk ku. Aku ingin seperti yang lain nya menjalani kehidupan tanpa...