17. gone

872 93 21
                                    

Aleza masuk ke dalam rumah nya setelah di antar oleh bumi baru saja ia menginjakkan kakinya di rumah itu suara ratih membuat aleza terhenti.

"Jauhi bumi ".

"Maksud anda ?".

"Saya bilang jauhi bumi , bumi itu gak pantas buat kamu dan yang lebih pantas buat bumi itu mimi bukan kamu ".

"Lagian kamu itu anak pembawa sial kamu mempunyai kelainan mental dan sedikit gila. Pastinya nanti kamu bakal malu - maluin keluarga bumi. Keluarga bumi merupakan keluarga terpandang jadi dia lebih cocok sama anak saya mimi dri pada sama kamu ".

"Tapi nyata nya keluarga bumi nerima aku apa adanya. Keluarga mereka harmonis mereka  baik beda jauh sama keluarga ini yang toxic.".

Plak.

"Berani banget lo ngejawab perkataan mama ha. Bumi sahabat gue dia pantas buat mimi bukan cewek gila kayak lo "bentak cleon.

"Gue gak gila berapa kali gue bilang gue itu gak gila sialan "teriak aleza emosi.

"Aleza "teriak zidan.

Plak.

"Saya tidak pernah mengajari kamu untuk bersikap tidak sopan ".

"Terus , terus aja lo semua nampar gue apa gak cukup selama ini penderitaan gue ha ?. Jelas anda tidak pernah mengajari saya karena anda bukan orang tua saya. Jika saya bisa memilih saya tidak ingin terlahir di keluarga kalian ".

"Ih aleza kamu ngomong nya kok gitu sih gak ngehargain papi sama mami banget "celetuk mimi sengaja memanasi keadaan.

"Lo -".

"Cukup aleza setuju atu tidak kamu tetap harus jauhi bumi kalau tidak lebih baik kamu pergi dari sini ".ancam ratih.

"Baik saya akan pergi dari sini lagian tinggal sama kalian juga gak ada guna nya buat saya ".

Aleza berlari menuju kamar nya ia segera mengemasi semua barang nya. Ratih dengan paksa merebut barang bawaan aleza ia tidak ingin aleza membawa satu pun barang dari sini kecuali barang milik nya sendiri.

"Heh, barang ini emang milik saya perlu anda ketahui kalau anda sama sekali tidak pernah memberikan saya apa pun ".

Dengan langkah yakin aleza pergi keluar dari rumah itu. Aleza melangkah tak tentu arah hingga akhirnya ia berhenti di salah satu taman. Taman tersebut sangat sunyi mengingat hari sudah malam.

"Nangis aja ".

Aleza menatap rafael yang tengah duduk di sebelah nya.

"Ngapain lo ikutin gue ".

"Ayo gue bawa ke rumah gue ".

Aleza ikut tanpa menolak toh di juga tidak memiliki tempat tinggal lahi sekarang. Aleza di bawa ke salah satu komplek perumahan yang sederhana.

Rafael membuka pintu rumah itu dan mengizinkan aleza untuk masuk ke dalam. Rumah tersebut sangat bersih dan rapi terlihat perabotan nya juga masih baru.

"Darimana ?".

"Gue dapat dari menang balapan waktu itu jadi lo bisa tinggal di sini sepuas nya untuk masalah uang jajan ataupun sekolah tenang aja nanti gue yang bayar. Kalau gue gak mampu lagi nanti tinggal minta aja sama bumi ".

"Makasih lo udah bantuin gue pasti gue akan ganti semua biaya nya anggap aja gue disini lagi nyewa rumah lo ".

"Terserah lo aja ".

"Lo tinggal disini ?"tanya aleza.

"Iya, lagian gue juga udah bilang sama pak RT dan tetangga sini kalau lo itu adek gue ya walaupun jatuh nya adek sepupu sih tapi kan sama aja. Gue gak mungkin lah ninggalin lo sendirian lo itu cewek kalau misalnya lo di apa - apain gimana ?".

"Sekali lagi makasih raf ".

"Sama - sama udah sewajarnya kok ".

Rafael membantu aleza menyusun pakaian nya sekalian setelah ini ia ingin mengajak aleza untuk beli makanan di warung depan komplek.

Setelah selesai berberes mereka pun berjalan menuju tukang sate yang tidak jauh dari rumah mereka.

"Kang sate nya dua ya ".pesan rafael.

"Iya siap den ".

Selang limabelas menit sate pesanan mereka datang, rasa sate nya enak sangat cocok di lidah mereka. Porsi sate nya juga lumayan banyak dan untuk harganya cukup ramah di kantong mereka.

"Berapa kang ?".

"30 ribu ".

"Ini kang makasih ya ".

Mereka pun pulang dan duduk sebentar di ruang tamu sambil menonton tv. Rafael ingin bertanya sesuatu namun ia takut alez akan tersinggung.

"Le keluarga lo bersikap kayak tadi udah lama ?".

"Udah dari gue kecil mereka udah bersikap kayak gitu mereka selalu ngehina gue. Gak cuma mereka tapi juga keluarga dari bokap gue -".

"Kecuali keluarga gue "sela rafael ia tidak ingin aleza menganggap keluarga nya sama seperti keluarga yang lain. Aleza tidak tahu saja kalau mama rafael selalu menanyakan kabar nya.

"Oh ya mama lo gimana ?".

"Baik kok alhamdulillah sekarang mama gue udah mendingan dan juga ada papa gue yang jagain ".

"Bagus deh sorry gue belum sempat ngejenguk nyokap lo ".

"Iya gak apa kok santai aja ".

Keduanya terdiam dan aleza lebih memilih untuk segera pergi ke kamar nya dari tadi ia belum sempat membersihkan dirinya.

INDIGO GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang