13. sedikit keributan.

722 91 18
                                    

Happy reading
~
~
~
~
~




Istirahat kali ini aleza tidak makan di kantin Ia tidak bergabung dengan teman - teman rafael. Ia lebih memilih pergi ke perpustakaan.

Aleza memasang earphone nya dengan volume kuat Wajah nya ia tenggelam kan di atas tangan kedua tangan nya yang di lipat. Sebuah buku menutup bagian wajah nya.

Perlahan aleza terlelap, ia tertidur dengan sangat nyenyak Ia ingin mengistirahatkan otak dan juga hati nya. Sekuat apa pun ia mencoba untuk tetap mengabaikan keluarga nya tapi hati nya tetap saja sakit.

Setiap perkataan yang di lontarkan ke dua orang tua nya mampu membuat nya sakit. Padahal ia sudah terbiasa tapi mengapa rasa sakit itu tidak bisa hilang.

Aleza merindukan sosok kakek nya sudah lama ia tidak berkunjung ke makam sang kakek. Aleza benar - benar sangat kehilangan sosok yang paling ia rindukan.

Tak terasa aleza sudah tertidur dengan sangat lama. Ia melewatkan pelajaran kedua nya. Sekarang adalah waktu istirahat kedua.

Aleza membuka matanya perlahan, ia mengumpulkan lagi kesadaran nya. "Jam 12.00 "gumam nya. Ia terbangun karena merasa lapar. Perut nya berbunyi sudah saat nya ia memberikan cacing nya sedikit asupan.

Aleza kembali meletakkan buku yang ia pinjam ke rak buku Ia keluar dari perpustakaan itu menuju kantin.

"Bu siomay nya satu ya , kayak biasa "pesan aleza.

"Siap neng ale "ibu nya angga sangat antusias sekali melayani pesanan nya aleza.

Dagangan nya kembali di minati sama para murid berkat bantuan aleza dirinya terbebas dari fitnah. "Ini neng gak usah bayar ,untuk neng selalu ibu kasih gratis ". Ibu angga tersenyum dengan sangat hangat.

Aleza menerima nya dengan senang hati. Jadinya ia tidak perlu repot - repot untuk mengeluarkan uang jajan nya. "Makasih bu".

Aleza membawa makanan nya ke meja yang paling ujung. Ia duduk di temani jeje.
"Aleza aku tadi ke kamar mandi yang dekat perpustakaan lama itu. Kamu tahu, aku merasakan sesuatu yang aneh di sana. "Jelas Jeje.

Aleza hanya mendengar kan nya saja. Tidak mungkin ia membalas segala ocehan Jeje. "Hai neng ale "sapa raden.

Aleza melihat ke arah raden sekilas lalu ia melanjutkan lagi makan nya. "Anjay di cuekin dong "ledek togar sambil tertawa terbahak.

Rafael , vano , dan bumi juga ikut menertawakan nasib raden. "Sok cantik banget sih "komentar mimi. Mimi menatap tidak suka ke arah aleza.

"Sahabat aku emang cantik kali , bahkan lebih cantik dari pada kamu "puspita sangat tidak suka melihat mimi. Sedari tadi mimi bertingkah manja yang menurutnya itu sangat kelewatan dan juga memuakkan.

Aleza tidak memperdulikan perdebatan mereka. Ia hanya fokus terhadap makanan nya. "Hei anak pembantu , sana pesenin aku makan "perintah mimi ke aleza.

Aleza diam tidak merespon  ia malas membuang tenaga nya secara percuma hanya karena meladeni mimi. "Heh lo dengar gak sih anak pembantu. Dasar anak pembantu gak tahu diri lo "teriak mimi.

"Heh siapa yang kau maksud anak pembantu ? Aleza ? Bodoh kali kau ya , katanya kau adik nya kembar  Masa sama kakak sendiri kau gak tahu kalau Aleza itu adik nya kembar "jelas togar.

"Bener kak kalau dia adik kandung kakak Jadi dia itu anak gila yang selalu di bicarakan mami ?"tanya mimi. Si kembar diam tak tahu harus menjawab apa.

"Gue bukan adik dia dan juga gue bukan anak mami lo nyokap sama bokap gue udah mati "perkataan aleza mampu membuat suasana di meja itu tegang.

"Oh ya lo gak berhak nyuruh - nyuruh gue karena gue bukan babu lo "aleza tersenyum smirk ke arah mimi.

"Seram kali senyum kau za "komentar Togar.

"Kamu-"tunjuk mimi.

"Aleza lo jangan kelewatan "Cleo menatap aleza tajam.

"Kelewatan ? Mata lo buta dari tadi gue diam Dan yang terus ngebacot dari tadi juga adik kesayangan lo bukan gue. "Aleza kembali menatap tajam cleon.

"Gue nyesel pernah nolongin lo berdua dulu Kalau waktu bisa di putar lagi gue akan memilih untuk tidak menolong lo waktu itu. Dan seharusnya waktu itu lo berdua mati "aleza pergi meninggalkan mereka.

Cleo dan cleon mengingat kejadian lampau Dimana mereka hampir saja ketabrak sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi. Aleza berlari lalu menarik mereka dengan cepat Alhasil mereka selamat tapi tetap saja terdapat luka kecil.

Orang tua mereka menyalahkan aleza sebagai penyebab nya Mereka marah karena mendapati kembar yang terdapat luka di dahi. Tanpa mereka ketahui telapak tangan aleza juga terluka pada saat itu.

Diam - diam bumi mengikuti kepergian aleza Ternyata aleza kembali datang ke kamar mandi angker itu. "Lo ngapain kesini za ?"tanya bumi,aleza terkejut sesaat.

Aleza diam ia sama sekali tidak menjawab pertanyaan bumi. Ia terlihat sedang mencari sesuatu. Aleza menghembuskan nafas nya kasar saat ia tidak menemui sesuatu yang ia cari.

"Ini punya lo za ?"bumi mengeluarkan sebuah gelang. Aleza menatap gelang utu dengan sedikit senang. Akhirnya gelang pemberian kakek nya ketemu .

"Iya ".

Bumi memberikan gelang itu kepada aleza. "Ni, jangan sampai hilang lagi. Kemarin itu gue nemu gelang ini di rumah vano "aleza mengangguk mendengar penjelasan bumi tak lupa ia mengucapkan terimakasih.

"Nanti malam lo sibuk gak za ?".

"Gak "jawab aleza singkat.

"Ke pasar malam bareng gue mau gak. Kalau gak mau juga gapapa , gue gak maksa kok ".

"Gue mau ".

Bumi tersenyum senang setidak nya ia sudah melakukan langkah awal untuk mencoba lebih dekat dengan aleza. Ya bumi menyukai aleza.

Aleza berjalan beriringan dengan bumi. Jantung aleza berpacu lebih cepat dari biasanya. Begitu juga yang dirasakan oleh bumi.

"Sini lo "cleon menarik tangan aleza dengan paksa.

"Lepas"aleza memberontak agar ia bisa di lepaskan. Tapi cekalan tangan cleon sangat kuat.

Aleza mulai merasakan sakit di pergelangan tangan nya. Tangan nya pun sudah memerah. Bumi mengikuti aleza dati belakang.

Cleon mendorong aleza sampai ia terjatuh di hadapan mimi. "Sekarang lo minta maaf sama dia ".

Aleza bingung untuk apa ia harus meminta maaf dirinya sama sekali tidak melakukan apa pun. " maaf ? For what ?".

"Gak usah pura - pura lo. Lo yang bully mimi di toilet kan "tuduh Cleo.

Aleza tertawa sinis mendengar perkataan Cleo. Apakah dirinya sedang di fitnah ?. Ternyata ada yang ingin bermain dengan nya.

"Kapan gue ke toilet ?, iya emang gue pergi ke toilet tapi bukan toilet para siswi yang biasa. Tapi gue ke toilet rusak dekat perpustakaan lama "jelas aleza.

"Lo mau main - main ya sama gue. Kalau gitu akan gue kasih lo satu permainan yang menyenangkan ". Aleza tersenyum smirk.

Aleza menyuruh Jeje untuk menjahili mimi. Jeje dengan senang hati membantu sahabat baik nya itu. Jeje dengan sengaja menjambak rambut mimi dengan kuat.

"Awss "mimi merintih kesakitan .

Belum selesai Jeje mengerjai mimi. Wanita cantik berpakaian kebaya itu pun datang. Ia membuat mimi bertekuk lutut di hadapan aleza.

"Ma..maaf "kata yang di keluarkan mimi secara paksa. Mimi sama sekali tidak mengerti mengapa tubuh nya bisa bergerak tanpa ia gerakan.

Mereka yang menyaksikan itu memandang takjub ke arah aleza. "Gila , keren kali cewek aku "puji Togar.

"Yee mimpi lo , neng ale itu cewek nya saya atuh gar ". Ujar raden menimpali.

Rafael memandang kedua nya dengan tidak suka. Tidak akan ia biarkan aleza jatuh ke laki - laki seperti mereka.

Hai semua author up nih.
Oh ya tolong share cerita ini ke teman kalian semua ya guys.
Jangan lupa vote ,follow dan komentar biar author semakin semangat untuk update .

INDIGO GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang