Chapter 7
Play: coldiac - heart's desire
-Adel -
Aku sudah dalam perjalanan menuju ke rumah ashel, aku di antar oleh supir , hari aku ini sudah janji menjemputnya dan kita akan berangkat bersama setiap hari sekarang. Setidak nya sampai kaki nya sembuh, ini adalah salah satu tanggung jawab ku.
Kemarin aku sempat cerita ke mamih kalo aku tidak sengaja, benar benar tidak sengaja, dia yang menemui ku dan menggangu sekali,
Aku juga menceritakan bagaimana dia datang ke kelas, dan berakhir aku menepis tangan nya dan dia akhir nya jatuh terkilir,Kalian tau, reaksi mamih saat aku menceritakan semua, dia hanya ingin cepat cepat berkenalan dengan ashel,
Aku bilang kalo anak nya nyebelin trus berisik mulut nya ga bisa berenti ngoceh, tapi mamih malah ketawa, dan bilang kalo bagus ada yang mau temenan sama aku,
Trus kata mamih juga aku ga boleh jahat jahat, sampe bikin anak orang sakit, kalo orang tua nya ga terima anak nya di sakitin gimana?Namanya juga ga sengaja, lagian dia ngapaian mau megang aku. Ya reflek lah..
Ini sudah dekat rumah nya, aku segera meraih hp ku dan mendial no nya,
"Udah siap, aku udah deket rumah."
Tanpa menunggu salam dari nya, aku lalu memutus sambunganya,
Dia termasuk cepat mengangkat telfon ku tadi, berarti dia sudah siap.
Dan sekarang aku sudah di depan rumah nya."Klakson pak,"
Kata ku,
Aku dan pak agus nama supir ku, kami mengendarai Mobil Alphard karna aku kan mau menjemput ashel ga mungkin pake mobil yang kecil.Kulihat dia mengunakan tongkat, dan kaki nya sudah berganti perban, aku yang melihat itu langsung turun dari mobil menghampiri nya,
Membuka pagar kediaman nya, sebelum masuk aku sudah memberi isyarat padanya agar berhenti, aku yang akan menghampiri nya.Aku langsung meraih tas nya dan meng slempangkan di pundak ku dan juga meraih tangan nya untuk aku genggam, maksud nya tuh buat nuntun dia jalan,
"Kemarin di urut, ?"
Aku bertanya padanya."Iya, mamih maksa, buat di urut"
Saut nya.Aku menoleh ke kanan dan kiri, mencari kalau kalau ada keluarga ashel,
"Masih sakit,"Kata ku sambil menunduk membenarkan sendal nya yang keliatan ga pas di kaki yang kena perban,
Berjongkok."Ini ga kesambet kan? Lu ko jadi baik gini"
Aku menghiraukan omongannya.Setelah selesai membenarkan sendal nya aku pun meraih tongkat nya dan menaruh nya di dekat kursi di depan rumah nya.
"Kamu ga mungkin bawa ini kan"
Kata ku sambil meletakkan nya"Enga, tadi biar bisa turun tangga aja"
Aku lalu menuntun nya ke arah mobil ku,
Sejujur nya aku takut ada keluarga nya, aku belum siap. Takut jika di tanya tanya, tadi untung nya tidak ada yang muncul hingga aku dan ashel sampai di depan mobil ,
Aku membuka kan pintu untuk nya, dan membantu nya untuk naik, saat sudah duduk, aku pun menutup pintu mobil dan berputar ke arah pintu mobil sebelah kanan, dan masuk duduk di kursi penumpang, dan duduk di sebelah ashel.
"Jalan pak.."
Kataku , kulihat dia belum memasang seat belt. Aku pun mencodongan badan ku, membantu.
"Udah mendingan belum"
Kataku sambil memasang kan seat belt nya, aku sempat menatap mata nya, lalu bergantian melihat ke bawah, dia melepas sendal yang di pakainya, lucu kaki nya tergantung dan dia memainkan layak nya ayunan,lucu karna kaki nya yang sebelah di perban.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTI KISAH End ✅
FanfictionDalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Gustav Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen.[1] Secara umum, pr...