Tak terbaca

1.1K 90 17
                                    

Chapter 21

- Author -

Waktu berlalu begitu saja, semua bagai sayatan luka perih menikam namun tak bisa meminta pertolongan.

Bagai dua orang asing tak saling kenal, semuanya seolah sudah menolak tegur sapa,
Berjalan begitu saja,

Diam diam satu di antara nya menyimpan rindu, sedang satu nya berusaha membunuh rindu.

Kalian akan di perkenalkan dengan sosok baru dari seorang adel,
Dia berubah.

Sisa 6bulan lagi ashel bersekolah disana, dia juga lebih fokus dengan sekolahnya jarang bermain bahkan hampir tidak pernah lagi berkumpul dengan genk nya.

Berbeda dengan adel, dia sekarang memiliki genk atau lebih tepatnya memaksa kan dirinya.
Namun siapa sangka, di balik itu semua ada luka yang tak seorang pun mampu menyembuhkannya.
Luka yang di biarkan terpendam oleh ego nya,
Terlalu banyak memupuk kebencian terhadap seseorang, namun kau juga sangat merindukanya.

Jelek nya hati manusia dia akan menutup segala kebaikan yang pernah ada, dengan satu kesalahan yang mungkin tidak di sengaja.

Lagi lagi karna exspektasi berlebih.

Dan adel membungkus itu semua dengan baik, menyimpan dendam nya dengan kekecewaan yang tak pernah dia sangka akan sebesar ini jadinya.

Dia masih diam diam mencari tahu, lalu ketika tidak sengaja berpapasan dia akan bersikap bagai orang asing yang tak pernah saling mengenal.

Benar benar sikap kekanakan yang bikin jengah.

Sedang ashel, dia menahan rindu. Masih sering menangis sendirian, menjadi pribadi yang pendiam.
Benar benar berbeda dengan ashel yang sebelum nya.
Dia sekarang pandai sekali menyimpan luka nya.

Adel sekarang sudah berada di kelas 11, dan sudah tidak bareng dengan katrin dan marsha lagi,
Di kelas nya sekarang adel dekat dengan teman teman nya, yang juga mendeklarasikan mereka dengan sebuah genk karna seolah mereka di takdirkan selalu bersama sama. Dari mulai kelompok belajar. Di hukum barengan. Dan mereka pernah telat barengan juga.
Benar benar di dekatkan dengan cara yang aneh.
Mereka adalah lulu, onile, flora dan terakhir olla.
Karakter mereka yang bertolak belakang terkadang membuat adel ingin menyerah dengan mereka.
Namun kembali lagi, seperti ada benang merah tak kasat mata yang akhirnya membuat mereka bersatu.

Dengan cara ini lah adel perlahan bisa melupakan sosok nya.
Sosok yang tak pernah mau adel sebut lagi.
Sang mantan ketua osis, yang sekarang jabatanya di ambil alih oleh flora.

Tidak pernah ada percakapan yang seru antara flora dan adel, tapi mereka seolah punya cara sendiri untuk berkomunikasi.
Dan flora satu satu nya di antara mereka yang tau kisah antara adel dan ashel menurut adel.
Atau sebenarnya mungkin pura pura tidak tau?
Entah lah.

- Ashel -

Aku dengan gemetar mencoba mengengam tangan indah di balik meja kantin sekolah,
Kembali rasanya jantung ku berdetam begitu keras,
Aku mencoba memejamkan mata, berharap rasa ini cepat hilang.
Namun bukan bukanya hilang, netra ku malah semakin tajam mengingat nya.

Aku hafal getaran ini, seolah memberi tanda bahwa sosok nya berada tak jauh dari posisi ku.

"Ga papa shel, dia sama temen temen nya ga ngeliat  ke kita"

Indah membisik lembut, aku mencoba menarik nafasku dalam, dan berusaha membuka mata ku agar terlihat baik baik saja.

"Kamu ga papa kan shel?"

SEPERTI KISAH End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang