Asmalibrasi

970 102 17
                                    

Chapter 10

Play :  Seogi bornean - Asmalibrasi
            lighthouse - nahtan
-Ashel-

Aku masih mengatur nafas ku yang tak beraturan, mata ku masih belum terfokus, seolah kenikamatan itu melambungkan diri ku ke angkasa, lalu menghempas kan diri ku sejatuh jatuh nya kebumi,
Raga ku remuk redam, hati ku terrasa perih. Bagai kehilangan rasa disetiap indra perasa ku
Aku benar benar hilang pijakan,

Kami masih membisu dalam ruangan yang seakan menyerap segala energi dari kita masing masing.
Dia yang seolah kehilangan cara berbicara yang benar, kata yang terucap selalu hilang arti, terbata bata.
Mungkin jika di luar situasi ini aku akan menertawakan nya habis habisan.

Tapi lihat aku pun seolah kehilangan pita suara ku.
Hanya helaan nafas yang masih ku dengar dari nya.

Jujur aku takut, aku takut dia berfikir macam macam, aku tadi hanya ingin membangun kan nya, aku ingin dia tetap terjaga dan tidak tidur,
Aku cape mengoyangkan tubuh nya agar iya terbangun dari mimpi nya,
Namun sungguh menyebalkan bahkan suara tangis ketakutan ku saja tak mengbangunkan dia dari tidur nya.

Semua bagai terhenti, ketika dia menarik kepala ku agar lebih mendekat, aku yang tadi nya hanya mengecup biasa bibir nya yang sedang tidur, bagai tersambar petir ketika dia membalas memangut bibir bawah ku.

Tapi itu beberapa menit yang lalu,
Sekarang kami bagai dua orang bodoh,

Aku yang terkejut ketika dia mendorong ku keras, lalu kepanikan jelas tampak dari wajah nya.

Bahkan belum ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut ku.
Aku pun binggung dengan situasi ini, tolong ini pertama untuk ku.

"Shel.. ak, akuu minta maaf"

Dia begitu gugup, meremas jari jemari nya, aku pun  sedari tadi menenangkan jantung ku yang kian berdetak kencang.

Aku berharap dia tidak menyadari nya.


-Adel -

"Gw ga mau tau, lu harus tanggung jawab!"
Sedari tadi dia tak berhenti memukuli ku dengan bantal nya,
Seolah tersadar dari diam seribu bahasa nya, aku hanya pasrah menerima pukulan demi pukulan bantal dari nya.

"Ish.. gw kesel sama lu"

Bugh..

"Ngapain cium bibir gw"

Bugh....

"Bibir gw dah ga perawan lagi😭"

Bugh..

"Lu harus tanggung jawab!!"

Bugh..

"Gw ga mau tau... "

Bugh...

Aku hampir kehabisan nafas, dia tak berhenti memukuliku
Ini sudah parah, aku langsung menahan kedua tangan nya yang ingin mengayunkan bantal menghantam kepala ku lagi.

"Isshh lepas.. "

Dia memberontak, duh kuat banget asli kalo lagi marah.
Aku langsung memeluk tubuh nya, dan menggendongnya menaruh badan nya di atas kasur, karna sedari tadi aku terus di pukuli nya hingga jatuh kebawah kasur.

"Iya aku tanggung jawab, udah ya.. aku minta maaf"

Aku mengusab pipi nya yang basah, entah karena emosi atau apa,

"Udah ya.. jangan nangis lagi aku minta maaf"

Aku terus merayu nya, entah lah aku sama kacau nya dengan suasana saat ini,
Sedari tadi aku seperti kesulitan menghapus ingatan mimpi itu,
Rasanya benar benar pertama kali buat ku,

SEPERTI KISAH End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang