Lampu 🧡

1K 99 20
                                    

Chapter 9

Play : Lampu - somewhere

#Aku cepetin alurnya#






- Adel -

Sejak sebulan yang lalu ketika ashel mampir ke rumah ku, dan mamih yang sangat penasaran dengan nya, akhirnya mereka benar benar jadi akrab.
Bahkan lebih dari yang aku bayangkan, mereka benar benar jadi tak terpisahkan.
Bahkan aku yang anak nya saja kalah.

"Ashel... sayang, sini mamih kemarin belanja, trus mamih liat ada kalung bagus banget, mamih belin deh buat ashel, kalung nya samaan sama reva"

Jangan tanya gimana ashel sekarang terhadap ku, bak majikan melatih budak nya untuk berburu. Aku serasa mau mati, segala yang kubenci pasti dia menyuruh ku melakukan untuk nya.

Kaki nya sudah sembuh, tapi entah kenapa menjemput nya sudah menjadi perjanjian tak tertulis. Entah kenapa juga aku mulai terbiasa dengan kehadirannya, bahkan aku sudah hafal segala kebiasaan nya.

Dan entah di mulai dari mana, kita jadi sering menginap Bareng, entah itu di rumah nya atau di rumah ku.
Saking terbiasanya aku bahkan hilang ingatan mana barang ku, dan mana barang milik nya, karna mamih ku selalu membelikan barang yang sama.

Mungkin karna kita sering menghabiskan waktu bersama, atau lebih tepat nya aku hanya ikut ikutan saja. Aku hanya terbiasa dengan hadirnya, aku hanya akan melihat nya , mendengarkan segala ocehannya yang kalau sudah kelewatan aku hanya akan pusing, bahkan aku pernah sakit hanya karna ikut ashel dan teman teman menonton konser.

Aku lebih sering terlihat kelelahan semenjak aku sering bersama dengan ashel.
Lalu dia yang akan menarik ku kesana dan kemari.
Aku heran kenapa energi nya tidak habis habis, satu yang aku sadari aku ternyata menyukai kalo aku melihat nya tertawa.

Aku hanya akan mendengar cerita nya, menatap mata nya dan menyingkirkan anak rambut nya yang sekira nya berantakan.

Aku yang awalnya akan uring uringan ketika mendengar rengekannya. Dan dia akan selalu mengancam akan mengadukanku ke mamih,
Iya apa apa selalu bawa bawa mamih, dia seakan besar kepala karna begitu di sukai mamih.

Dia yang suka makanan jepang, dia yang takut gelap. Dia yang akan ketakutan kalo ada hujan petir,

Gampang sakit kalo kena hujan, suka makanan pedes.
Suka boyband korea, suka film romance ga suka film horor,

Histeris kalo ada seranga.

Aku bahkan tau merek pembalut nya,
Ukuran nya, semua aku tau.

Apa aku suka sama dia.

Aku akan menjawab dengan tegas, no dia ashel, orang yang aku kalo bisa hindari. Aku milih menghindar.

Aku hanya mungkin terbawa nyaman. Karna pada akhirnya aku merasakan ada orang lain selain keluarga ku yang selalu ada untuk ku.

Yang akan kemana mana dengan ku.

Aku juga bersyukur berkat nya aku sedikit demi sedikit bisa meraskan dunia luar. Dunia yang ternyata tak hanya selebar kamarku.

Aku menyukai ketika dia pernah mengajakku naik kereta mrt.
Aku bisa melihat keindahan kota jakarta.
Benar benar hal yang baru untuk ku.

Aku menyukai ketika dia mengajak ku mengunjungi kafe kafe baru mencoba berbagai makanan. Tapi satu makanan yang ga bisa aku ikuti dari nya, yaitu sushi. Dia begitu mengilai makanan jepang itu. Tapi tidak untuk ku.

Oia ada makanan juga yang membuat ku bergidik ngeri, seblak yang berwarna merah , aroma yang menusuk hidung, selebih nya bisa ku terima.

Aku lebih menyukai makanan manis, dan asin ketimbang pedas, aku juga tidak bisa makan makanan pedas.

SEPERTI KISAH End ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang