Chapter 16
Play : Rex orange County - Pluto projector
-Author-
Detak jantung belum mereda, berirama dengan detak jarum jam yang terdengar nyaring di kesunyian malam.
Ashel meraba dada nya gemuruh detak nya makin terasa,
Dia tidak bisa tidur, sedang adel sudah nyenyak di samping nya, tangan yang tadi memeluk nya erat kini sudah lepas.
Posisi yang semula memeluk ashel pun adel sudah berubah posisi karna lelap nya tidur.Entah apa yang sedang berkecambuk di dalam kepala ashel.
Berkali kali ashel mencoba memejamkan mata nya namun tak bisa, seperti ada beban yang belum tuntas.Adel sudah memaafkan nya, harus nya ia sudah lega.
Namun seperti masih ada kecemasan dalam hati nya.
Ya ashel belum jujur.
Tentang awal mula nya.Lalu ingatanya kebali memutar saat akhirny adel memeluk nya.
Belum dia belum menjelaskan cerita sebenernya.
Terburu dengan hasrat muda mereka,
Setelah nya tidak ada pembahasan lagi.
Ini terasa salah,
Walau sepertinya adel sudah melupakannya dengan menyalurkan cinta nya, lewat gejolak gelora yang seakan membakar mereka berdua.
Ashel harus akui ini benar benar membuat nya jatuh sejatuh nya dalam pelukan keringat yang sangat mereka dambakan.~~~Spendin' the years together
Growing older every day
I feel at home when I'm around you
And I'll gladly say again
I hope the encore lasts forever
Now there's time for us to spend
And it's sublime with you, my friend
This right here still feels like the honeymoon
When you say my name, nothing's changed
I'm still a boy inside my thoughts
Am I meant to understand my faults?~~Adel mencium kening nya dan memilih terlelap memeluk nya, tidak melanjutkan pembahasan yang sebenarnya akan menjadi bumerang di lain waktu.
Yang menjadi kegamangan dalam hati ashel
Adel seolah melupakan begitu saja, hal yang membuat ia marah dan membenci nya,
Ashel ingin menjelaskan semua. Dan tidak ada yang di rahasiakan lagi.Namun adel seolah menolak untuk melanjutkan pembahasan itu.
- Adel -
Triiiingggggg!!! Triiiinggggggg!!
Aku membuka mata, heran dengan bunyi keras yang ada di kamarku,
Aah ashel, ini pasti alarm nya, aku masih diposisi ku belum mengeser tubuh ku, mencoba meraba sisi lain di kasur ku,
Ada aku menyentuh tubuhnya, lalu bergeser mendekat memeluk nya.
Aku melilit tubuh nya dengan kaki dan tangan ku,
Sedang wajah ku aku sembunyikan di ceruk leher nya.
Triiingggg!! Triiingggg!!
Ck ku kira hp nya akan berhenti bersuara, aku malas bangun,
Aku heran untuk apa dia mengunakan alaram kalo bunyi sekeras ini saja dia tak bangun.
Triiingggg ! Triiing!!
Cukup. Ini sunggung mengangu, akhirnya aku bangun dan mencari keberadaan benda pipih itu,
Aku melirik keberadaanya bunyi nya dari arah tas ashel yang di taruh di sofa kamar ku,Bahkan jarak yang lumayan dari kasur saja bunyi nya begitu keras,
Aku terus membuka tas nya dan mengambil hp nya,
Dan getaran serta suara nya makin keras ketika benda ini aku keluarkan dari dalam tas,Aku lalu matikan,
"Dell...."Aku menoleh kebelakang, ashel mengucek mata nya dan selimut melorot dari tubuh nya,
Dia mungkin lupa keadaan tubuhnya, aku langsung menunduk belum siap melihat tubuhnya di pagi hari seperti ini.
-____-
"Astagaaa!!"
Dia sepertinya ingat dengan bajunya,
Hufft aku langsung menoleh ke arahnya,
"Kamu bawa seragam kan?"
Aku memutuskan mendekat, dan duduk di tepi kasur menghadap ke arah nya, sedang dia posisi menyender di kepala kasur ku,
Dengan tangan yang erat mengengam selimut agar menutupi bagian atas nya.
Tidak tidak kalian jangan berfikir macam macam, aku semalam tidak macam macam.
😭
#yangbenerdul😩
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPERTI KISAH End ✅
FanfictionDalam psikologi, terdapat pengelompokkan kepribadian manusia bedasarkan bagaimana manusia memperoleh gairahnya. Pengelompokkan ini pertama kali dicetuskan oleh Carl Gustav Jung (1920), dalam bukunya berjudul Psychologische Typen.[1] Secara umum, pr...