detik detik°Ekstra Part°

411 57 9
                                    

"Hali tolong kembali lah ahhh" jeritt y/n

"Mbak? Loh mbak yang tadi ya? Kenapa mbak nya ada di sini, ayo ayo bangun mbak" suster tolol

"Suss tolong jangan bercanda lagi saya ingin bertemu suami saya" ujar y/n dengan lelah, ya sungguh y/n benar benar sudah lelah dengan candaan yang sedari tadi ia dapat sampai sampai ia lupa bahwa Hali sekarang mantan pacarnya bagaimana bisa jadi suami nya nikah aja belom.

"Ya ampun mbak saya kan dah bilang paling ujung, sini" ucap suster itu lalu menarik tangan y/n keluar dari ruangan tersebut dan menuju ruang rawat yang berada di paling ujung

"Loh tadi saya-"

"Jadi mbak? Siapa yang salah?"

"Maaf, terimakasih" y/n

"Ya, klo gitu saya duluan" ucap suster tersebut lalu meninggalkan y/n

Y/n mengintip dari balik jendela ruang rawat dan menampakan halilintar yang terbaring lemas dengan alat alat rumah sakit yang menempel pada dirinya.

Dokter yang menangani halilintar menghampiri y/n dan menepuk punggung nya. Y/n yang terkejut menoleh "hah? Maaf"

"Kamu kenal dengan-"

"Saya mantan nya dia begini gara gara saya, saya mohon izinkan saya masuk" Terang y/n dengan wajahnya yang tertunduk sendu

"Siapa yang melarang mu untuk masuk?" Dokter

"Sungguh??" Kaget y/n

"Tentu saja, setelah pasien lebih baik pastinya" lanjut dokter itu

"Ahhh dok tolong sebentar saja" pinta y/n

"Tidak bisa, pasien membutuhkan istirahat"

"Kalau begitu kenapa kau masuk? Biarkan dia istirahat!!!" Ujar y/n dengan kesal

"Heyy siapa dokter nya disini?"

"Kalau begitu biar kan saya jadi dokter untuk nya asal dokter tau ya saya pernah membantu tetangga saya lahiran jadi tolong biar kan saya rawat--"

"Hahh baiklah hanya 10 menit dan tolong jangan menegosiasi lagi" ucap dokter tersebut karena lelah berdebat dengan gadis cerewet ini

"Hah? Serius? Makasih banyak dok makasihhhh" ucap y/n dan sang dokter hanya tersenyum maklum

Y/n bergegas memasuki kamar rawat halilintar, Y/n menatap Hali dengan sendu jujur saja hati nya seperti tersayat melihat halilintar yang selalu nya kuat dan berada di depannya untuk selalu melindungi nya kini malah terbaring lemas dengan bantuan alat alat rumah sakit ini.

"Sungguh Hali maafkan aku, bangun Hali" tangis y/n sembari mengusap lembut rambut Hali

"Aku disini, li aku ga akan tinggalin kamu lagi ga bakal li aku trauma ga mau aku kehilangan kamu lagi sumpah li aku sadar bahwa aku lebih butuh kamu"

Nit nit nit

Suara nyaring dari alat pendeteksi jantung itu mengisi pendengaran y/n sungguh y/n benar benar takut dengan suaranya

"Hiks hiks haliii bangunn" y/n menangis tersedu sedu hingga sesegukan lalu ia mengambil tangan Hali dengan menggenggam nya dan mencium tangan hali.

Y/n memejamkan matanya air mata tak henti mengalir membasahi pipi nya bahkan membuat matanya bengkak karena terus terusan menangis sedari tadi ia dapat kabar menyakitkan ini.

Nit tit nittttttttt.....

"Hali? Kamu kenapa? Hiks li ngga lii,  DOKTERR SUSTER" panik y/n lalu segera meneriaki dokter untuk cepat cepat menangani halilintar

Dokter pun memasuki ruangan tersebut dan meminta y/n untuk menunggu di luar "NGGA, kau klo niat mengobatinya ya obati saja kenapa aku harus tunggu di luar lagi pun aku juga ga bakal mengganggu pekerjaan mu, biarkan aku disini aku ga mau pergi"

"Dekk tolong mengerti, biarkan semuanya berjalan lancar dan cepat jadi tolong mohon tunggu diluar" jelas suster yang berada di situ

Y/n dengan berat hati keluar dari ruangan dan suster itu menutup pintu tersebut.

SCROLL LAGI AYO

BTW JAN MAIN SCROOL AJA VOMENT DULU!! Ga di vote gua doa in bulket nya kelap kelip.
Btw sorry ga jelas gua buru buru jadi bodo amat dah mau nyambung kagak

Random Boboiboy Halilintar [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang