🌼 26 🌼

319 47 15
                                    

Hay Hay Hay
Maaf ya telat banget Up nya

Yuk di Vote dan Komen

Share keteman teman kamu juga boleh dan infokan ke mereka
Kalau ada cerita ku tentang Taelice

Ok enjoy reading

💜💛💛💛

🔹🔸🔹🔸🔹🌼🌼🌼🔸🔹🔸🔹🔸

...

Sudah dua hari Dalisha tak bertemu dengan Virendra sejak pertengkaran mereka, sebenarnya dia sedikit khawatir, Dalisha memang tengah kesal pada suaminya itu, namun biasanya Virendra akan terus mencoba menemui atau menghubungi nya Via telepon, tapi kali ini pria itu benar benar tak menghubunginya, bahkan kirim pesan pun tidak.

Dalisha mencoba tak terlalu memikirkan, tapi jujur dia tidak bisa membohongi hatinya sendiri yang lumayan gelisah karena tak ada kabar apapun tentang Virendra.

"Apa mungkin dia kesal padaku? .. ck .. astaghfirullaah .. kenapa aku gelisah ya .

Tiba tiba Dalisha sedikit merasakan kram di perutnya , meski tidak terlalu namun mampu membuatnya cemas.

"Ah sayang .. tenang ya .. jangan bikin bunda khawatir, apa kamu khawatir sama ayah kamu?." Dalisha mengelus perutnya yang buncit sambil mengajak nya ngobrol, untuk meredakan kram perutnya, dia bersandar pada headboard tempat tidur.

Tak lama kemudian kram di perut Dalisha sudah mereda, dia berusaha merileksasikan dirinya, agar tak terlalu gelisah karena dapat berdampak buruk pada janinnya.

Untuk menghilangkan kegelisahan, biasanya dia akan muraja'ah hafalan Qur'an atau sekedar membaca sholawat sambil rebahan, dan sekarang dia pun melakukan hal yang sama, dengan mata terpejam dan tangan yang terus mengelus perutnya, Dalisha mulai muroja'ah surat Al Qur'an yang dia hafal.

Setelah beberapa saat kemudian, Dalisha kembali merasakan kram pada perutnya, namun tak sesakit pertama tadi.

"Subhanallaah .. ada apa dengan mu nak .. apa kamu kangen ayah kamu?" Monolognya.

Sepertinya dia memang harus menghubungi Virendra, bisa jadi itu Karena akibat dari kegelisahan yang dia rasakan, tanpa pikir panjang lagi dia meraih ponsel yang berada di atas nakas lalu mulai mencari nama Virendra di daftar kontak.

Dalisha sudah tak peduli Dengan kemarahan nya lagi, saat ini dia butuh suami nya.

Dalisha merasa lega karena sambungan telepon nya berdering, namun tidak ada jawaban, dia mengulangnya kembali, namun masih tak ada jawaban , tak mau berputus asa dia kembali mengulangi kembali, setelah beberapa saat masih tidak ada jawaban dari Virendra.

Betapa kecewanya Dalisha, apakah Virendra benar benar marah padanya hingga tak ingin mengangkat panggilan telepon darinya .

"Astaghfirullaah .. ya Allah .. hilangkan kegelisahanku .. " batin nya berusaha tenang.

Namun kram diperutnya kembali terasa, Dalisha mulai panik, tak biasanya seperti itu, entah apa penyebabnya, Dalisha akhirnya memutuskan untuk mengambil minuman di dapur, kebetulan saat ini dia hanya sendirian di rumah, umi dan abi nya tengah memenuhi undangan walimatul shafar, sedangkan Alifa masih sekolah.

Perlahan dia turun dari tempat tidurnya, namun sebelum dia bangkit berdiri, ponselnya berdering, saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya, tiba tiba tangisan nya pecah, seraya mengangkat panggilan itu.

"HIJRAH CINTA 2" | TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang