🌼 13 🌼

249 40 6
                                    

Selamat hari Minggu sahabat Firosa
Semoga hari libur kalian menyenangkan

Aku juga pasti akan senang sekali
Jika kalian memberikan apresiasi pada tulisanku
Dengan Vote dan komen kalian
Hari libur ku akan sangat indah
Hehehe

Ok enjoy reading

💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

.

"jadi kamu belum memberitahukan suamimu tentang kehamilan kamu Sha?" tanya Yery dengan tampang serius, Dalisha mengangguk, mereka berdua sekarang tengah berada disebuah restauran bakso disebuah mall.

"kenapa Sha? bahkan kepada orang tua kamu pun kabar bahagia ini tak kamu sampaikan juga.?" lagi lagi Dalisha mengangguk lemah, air mukanya jelas terlihat sedih.

"aku tak akan memaksa kamu untuk memberitahukan alasanmu, aku tahu pasti kamu mempunyai alasan, tapi kalau kamu ingin bercerita, aku siap mendengarkan Sha." Yery menggenggam tangan Dalisha yang terlihat bergetar, dia tahu sahabatnya itu tengah menyimpan sesuatu.

"terimakasih Yer, aku sangat menghargai maksud baik mu, tapi aku belum bisa menceritakannya padamu, maaf ya .." ujar Dalisha merasa tak enak hati.

"tidak apa Sha, aku mengerti kok, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik buat kamu, hmm." Dalisha tersenyum hangat mendengarnya.

"ya sudah, sekarang dimakan makanananya, dari tadi cuma kamu aduk aduk , kasihan nanti pusing baksonya , hehehee" ujar Yery dengan tampang lucu , membuat Dalisha terkekeh geli.

mereka pun menyantap bakso sambil bercengkerama, bercerita hal hal yang lucu hingga terpingkal pingkal, melupakan masalah yang barusan mereka obrolin, hingga sebuah suara memanggil nama Dalisha.

"Dalisha?"

Dalisha dan Yery menoleh kearah sumber suara, tampak presensi seorang pria tengah berdiri tak jauh dari tempat mereka duduk dengan senyum mengembang kepada Dalisha.

"Hafidz?" seru Dalisha dengan wajah berbinar.

"Asaalaamu'alaikum .. " ujar Hafidz memberi salam seraya mendekat.

"wa'alaikumussalaam .." jawab Dalisha dan Yery bersamaan.

"kamu sama siapa Hafidz?" tanya Dalisha.

"aku sendiri Sha."

"ayo silahkan duduk." Yery mempersilahkan. "tak usah sungkan, hehe." lanjut gadis itu dengan cengiran.

"tidak mengganggukah?" Hafidz memang terlihat sungkan.

"tentu saja tidak Hafidz, ayo duduk." Dalisha tersenyum melihat kesungkanan Hafidz, dia sangat mengenal pemuda itu yang memang sedikit pemalu jika bertemu dengan seseorang yang belum dia kenal, terutama seorang wanita, Hafidz pun akhirnya duduk di tempat Yery setelah Yery berpindah duduk kesebelah Dalisha, gadis itu mengerti kode yang diberikan Dalisha.

"mau pesan bakso dulu?" tanya Yery padaHafidz.

"tidak usah, terimakasih , saya sudah makan tadi ." tolak Hafidz dengan sopan, Yery pun mengangguk.

"aiih .. ganteng banget sih nih orang.. sopan lagi." gumam Yery mengagumi Hafidz dalam hati.

"bagaimana muliah kamu Dalisha?" tanya Hfaidz membuka obrolan.

"alhamdulillaah lancar." jawab Dalisha.

"kami mau sidang loh ." Yery ikut nimbrung.

"oh ya? waah Alhamdulillaah.. semoga di mudahkan ya." Ucap Hafidz tulus.

"HIJRAH CINTA 2" | TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang