🌼 20 🌼

323 45 12
                                    

Hay Sahabat Firosa
Terimakasih yang masih setia membaca kisah ini
Dan selalu memberikan apresiasinya dengan vote dan komen kalian.

Bagi yang masih enggan memberikan Votmen nya , makasih sudah baca tulisanku ini

Ok enjoye reading

💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸

...

Sudah 2 Minggu Dalisha tinggal dirumah orang tuanya, meski Abi dan Umi Arkan menyayangkan keputusannya untuk keluar dari rumah suaminya, namun mereka akhirnya mengerti setelah Dalisha menjelaskan alasan dibalik keputusannya itu, dan tentu saja mereka mendukungnya.

Dalisha hanya ingin menjaga kehamilannya, agar janin yang di kandung nya tumbuh dengan sehat dan baik tanpa gangguan apapun, dia ingin menjalani kehamilannya dengan tenang, tanpa ada tekanan dari bude Ratna yang jelas jelas selalu saja memperlakukannya dengan tidak baik.

Sedangkan di rumah kedua orangtuanya, Dalisha bisa melakukan apapun tanpa ada yang mengekangnya, bukan berarti dia ingin bebas, terkadang Dalisha suka mengalami kelelahan, atau bad mood, kalau sudah begitu dia hanya ingin bermalas malasan di dalam kamar atau di taman belakang sambil membaca, jika di rumah Suaminya tentu hal itu tidak bisa di lakukan oleh nya, bude Ratna pasti akan terus terusan memarahinya dengan ucapan ucapan yang menyakitkan hatinya, bisa jadi dia akan mengalami stres dan berakibat buruk pada janinnya yang masih sangat muda, dan tentunya sangat rentan.

Selain itu, alasan utamanya adalah , agar Virendra bisa terbiasa dengan kehadiran Tuti, jika Dalisha tidak ada bukankah Tuti yang akan melayani segala keperluannya?. Sehingga suaminya itu lambat laun akan bisa menerima Tuti yang sudah menjadi istri sahnya dan juga bayi yang dikandungnya, meski itu bukan darah dagingnya, Dia tidak ingin Virendra tidak melaksanakan kewajibannya sebagai suami kepada Tuti, tentu wanita itu akan sedih, jika pak Prabowo mengetahui pasti akan timbul masalah baru, Dalisha tidak ingin suaminya mengalami kesulitan lagi menghadapi mereka.

Entah bagaimana Dalisha bisa berfikir hingga sejauh itu.

Namun ternyata apa yang Dalisha harapkan sepertinya tidak akan pernah terwujud.

Bagaimana tidak? Hampir setiap hari Virendra menginap di rumah Abi Arkan, apalagi weekend, dia hanya akan pulang kerumahnya jika pulang larut malam sekali, karena urusan kantornya, dia tidak ingin mengganggu tidur Dalisha, hanya alasan itulah baru dia pulang kerumah , dan langsung masuk kamar.

Paginya Virendra akan berangkat pagi pagi sekali tanpa sarapan dirumah, atau bahkan menyempatkan mampir ke rumah Abi Arkan sekedar menyapa bayi nya , mengecup dan mengelus perut Dalisha yang masih belum terlihat membesar, menyuapi Dalisha sarapan pagi, lalu baru berangkat ke kantor.

Dalisha bukan tak pernah menegurnya, namun pria itu tak pernah menghiraukannya, malah dia mengancam akan ikut pindah ke rumah Abi Arkan , jika Dalisha terus terusan melarangnya.

Sebagai seorang suami dan calon ayah, Virendra ingin selalu berada dekat dengan istrinya, memberikannya kasih sayang berlimpah, mengurusnya walau hanya sekedar menyuapinya makan, mengelus perutnya , memijit kakinya atau bahkan memeluknya menjelang tidur , dia juga tak mau melewatkan tumbuh kembang bayi nya membesar di perut istrinya, itulah mengapa hampir setiap hari dia mengunjungi Dalisha, dan menginap di sana.

Bude Ratna tentu saja sangat berang dengan kelakuan Virendra yang menurutnya keterlaluan, bagaimana mungkin dia tega mengacuhkan Tuti yang tentunya juga butuh perhatian dari suaminya, bagaimana kalau sampai pak Prabowo dan Roro di Jogja tahu?

"HIJRAH CINTA 2" | TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang