🌼 28 🌼

307 45 11
                                    

Hay Sahabat Firosa
maaf Up nya telat banget ya

semoga tak mengurangi minat baca kalian
ok enjoy reading
jangan lupa Votmen

terimakasih
💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🌼🌼🌼🔸🔹🔸🔹🔸

Hari ini sepulang dari kantor Virendra berniat menemui Tuti di rumah putra bude Ambar yang ada di Jakarta, dia memang sudah mengetahui perihal Tuti dan bude Ambar yang pergi meninggalkan rumah paska dia menjatuhkan talak pada wanita itu, namun Virendra belum bercerita pada Dalisha mengenai hal itu, bukan  tidak mau hanya saja Virendra khawatir Dalisha akan marah kembali padanya.

perihal darimana Virendra bisa tahu Tuti tinggal dimana sekarang, itu karena rumah itu adalah tempat dimana dia pertama kali dipertemukan dengan Tuti dan eyang Prabowo, jadi saat Tuti pergi dari rumahnya, kemana lagi kalau bukan kesana pikirnya.

Mengenai Leo, Virendra belum menceritakan apapun pada istrinya, dia bertekad menyelesaikan sendiri  masalahnya dengan Tuti dan Leo tanpa melibatkan Dalisha , pria itu tidak mau istrinya yang tengah hamil terbebani dengan permasalahan ini.

"Assalaamu'alaikum .."

Salam seseorang mengagetkan bude Ambar yang tengah menyiram kembang di halaman rumah, betapa terkejutnya saat mengetahui ternyata dia adalah Virendra  yang memberinya salam itu, namun tak urung dia menjawabnya juga.

"Wa'alaikumussalaam.."

"Ada perlu apa kamu kesini?" Tanya bude Ambar sedikit ketus pada Virendra.

"Maaf bude .. saya ingin bertemu Tuti." Jawab Virendra dengan sopan.

"Untuk apa lagi kamu menemui nya? Bukankah kamu sudah menjatuhkan talak padanya?" Aura Bude Ambar sangat dingin. 

"Ada yang ingin saya sampaikan padanya bude .."

"Virendra?"

Baik Virendra maupun bude Ambar menoleh ke arah sumber suara, nampak Tuti terlhat heran dengan kehadiran pria itu.

"Kamu ngapain disini?" Tanya wanita itu keheranan.

"Boleh aku masuk mba?" 

Belum sempat Tuti menjawab bude Ambar sudah mendahuluinya.

"Lebih baik kamu pergi, disini bukan tempat kamu "

"Bude .." Tuti jadi tak enak hati sama Virendra.

"Ayo silahkan masuk Vi .. maafkan bude saya " ucap Tuti tulus mempersilahkan masuk.

"Buat apa kamu minta maaf padanya? Bukankah dia sendiri yang tidak ingin berhubungan apapun lagi pada kamu?" Sambar bude Ambar lagi, kali ini suaranya meninggi.

"Bude .. jangan begitu.. "

"Tidak apa.. mungkin ini bukan waktu yang tepat, lain kali saya akan menemui mba lagi, permisi .."

"Tidak tidak .. jangan pergi." Tuti menahan Virendra .

"Ayo silahkan masuk .. maafkan bude saya , dia hanya sedikit kesal ." Ujar Tuti sambil mengelus punggung bude Ambar dengan lembut dan tersenyum pada wanita paruh baya itu, bude Ambar hanya merotasikan matanya , lalu dia berlalu begitu saja masuk ke dalam rumah.

"Ayo Vi .. masuk " Tuti mempersilahkan kembali lalu menyusul bude Ambar  masuk, diikuti Virendra dari belakang.

"Mau minum apa Vi?" Tanya Tuti sebelum.Vitendra duduk.

"HIJRAH CINTA 2" | TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang