🌼 34 🌼

334 40 11
                                    

Anyeong Sahabat Firosa

Maaf telat Up nya

Kasih Vote nya dong

Happy Reading

💜💛💜💛

🔹🔸🔹🔸🔹🌼🌼🌼🔸🔹🔸🔹🔸

🌼

Setelah pertemuan itu, Leo dan Tuti tidak bisa langsung menikah, karena mereka harus melewati masa iddah Tuti terlebih dahulu paska bercerai dengan Virendra, setidak nya sampai 3 bulan kedepan, dan itu artinya Tuti sudah melahirkan bayinya, tentu bagi keduanya bukan menjadi masalah, mereka masih bisa menunggu.

Untuk sementara Leo kembali ke Singapura, rencananya dia akan mengajukan surat pengunduran diri dari tempat nya bekerja, dan akan mencari pekerjaan di Jakarta, Virendra menawarkan untuk bekerja di perusahaannya, tentu saja tawaran itu langsung di terima oleh Leo, dan sekarang dia sudah kembali ke Jakarta dan membeli sebuah rumah yang akan ditempati bersama anak dan istrinya kelak , letaknya tidak jauh dari rumah putri bude Ambar karena sekarang Tuti tinggal disana.

Setiap hari Leo pasti tak akan melewatkan untuk menyempatkan diri  mengunjungi Tuti, dia tak ingin melewatkan momen kebersamaan yang baru mereka dapatkan, meski hanya sekedar sarapan bersama ataupun sekedar pamit kerja, Leo tak akan pernah lupa untuk mengecup kening Tuti atau mengusap perut wanita itu yang makin membesar.

🔹🔸🔹🔸🔹🌼🌼🌼🔸🔹🔸🔹🔸
.

3 bulan berlalu

Jam 08.15 wib pagi tadi Tuti sudah melahirkan seorang anak laki laki  yang tampan secara persalinan normal, dan rencananya hari ini Dalisha dan Virendra berencana menjenguknya di rumah sakit bersalin, kebetulan hari ini adalah jadwal kontrol kandungan Dalisha di rumah sakit bersalin yang sama dimana Tuti melahirkan.

"hati hati sayang ... pelan pelan saja jalannya."ujar Virendra yang merasa khawatir melihat Dalisha yang tidak sabaran ingin segera melihat bayi Tuti, pria itu merangkul pinggang dan sebelah tangan istrinya , dengan pelan pelan memapahnya berjalan di lorong rumah sakit.

Virendra ingin sekali menggendong nya karena tak tega melihat sang istri terlihat kesulitan melangkah dengan kondisi perutnya yang sudah sangat turun, usia kandungannya memang tak jauh beda dengan kandungan Tuti, hanya beda hitungan minggu, dan sesuai prediksi dokter, Dalisha juga akan segera melahirkan.

"sayang ... aku gendong saja ya.. " Virendra masih belum tenang mengingat kamar inap Tuti berada di ujung lorong dan kira kira jaraknya  10 meter, tidak begitu jauh memang , namun bagi seorang wanita yang sedang hamil tua seperti Dalisha tentu sangat kesulitan bukan.

"Aku masih sanggup untuk berjalan mas ... lagi pula anggap saja aku sedang berolah raga agar persalinan ku lancar .. aarggghhhh...." Dalisha menjerit kesakitan di ujung kalimatnya membuat Virendra terkejut bukan main.

"Sayang ... a a ada apa ? " tanyanya panik seraya memegangi bahu Dalisha yang mengerang kesakitan sambil sedikit menundukkan tubuhnya dan tangan yang memegangi perutnya.

"sepertinya arghh .. aku akan .. argh ... melahirkan mas ..." ujar Dalisha ditengah erangannya, wajah wanita itu sudah sangat pucat hingga kepanikan Virendra makin menjadi..

"susteer susteeer .. tolong istri saya.." saking paniknya Virendra tidak peduli jika teriakan nya menjadi pusat perhatian orang orang yang ada si sekitar lorong itu.

"HIJRAH CINTA 2" | TaeliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang