[YANG VOTE TERLEBIH DAHULU, SAYA DOAKAN SEMOGA KECANDUAN SHALAT LIMA WAKTU.]
-
-
-
Selesai shalat, Gus Arkhan berdoa untuk rumah tangga yang baru ia bangun. Eliza mengaminkan setiap kalimat yang diuntaikan suaminya.
"Ya Allah yang maha kuasa, maha pengasih lagi maha penyayang. Hamba memohon kepadamu, untuk keluarga yang baru kami bangun. Semoga engkau jadikan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah. Mudahkanlah kami untuk menggapai ridha-mu, berikan kami rezeki yang berkah untuk bekal amal ibadah.""Jangan cabut hidayah kami untuk beramal sholeh di jalan-mu. Jadikan kami pasangan yang saling mencintai karena-mu hingga waktunya tiba, engkau tetap persatukan kami di jannah-mu."
"Karuniakanlah kepada kami putra-putri yang sholeh dan sholehah."
"Ammiin." Gus Arkhan mengakhiri doanya.
Laki-laki itu membalikkan tubuhnya ke belakang, menghela nafas panjang. Sayang sekali, sejak kapan istrinya tertidur?
Perempuan dengan balutan mukena putih itu menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya. Apa selama itu Gus Arkhan berdoa? Sampai Eliza tak kuasa menahan kantuknya? Pantas saja. Pada bait-bait terakhir, Eliza tidak mengaminkan doanya.
"Eliza...," panggil Gus Arkhan pelan.
Laki-laki itu mendekat, membenarkan posisi istrinya dan melepaskan mukena yang dikenakannya. Huft. Perempuan itu benar-benar memejamkan matanya sangat pulas.
Dengan sangat hati-hati, Gus Arkhan mengangkat tubuh Eliza. Membaringkan tubuh indah itu di kasur.
Menutupi tubuh istrinya agar tidak kedinginan. Itu penting bagi Gus Arkhan. Yang kemudian ia tatap dengan lekat, wajah cantik yang kini terlihat damai.
Lesung pipi laki-laki itu terlihat begitu ia tersenyum.
Cup!
Kecupan singkat mendarat di kening Eliza. Ternyata benar, begitu ni'mat yang Gus Arkhan rasakan. Ketika ia melakukan hal yang awalnya dilarang, namun sekarang menjadi pahala.
"Selamat tidur, bidadarinya Arkhan."
Gus Arkhan mulai membaringkan tubuhnya di samping Eliza. Menyusul istrinya ke alam mimpi.
Tengah malam tiba. Eliza mengerjabkan matanya beberapa kali. Ada sesuatu yang membuatnya terbangun. Rasanya, tubuhnya sulit digerakkan.Rupanya sebuah tangan kekar melingkar di pinggangnya. Eliza lupa membentangkan guling kembali di antara mereka, sehingga Gus Arkhan memeluknya tanpa sadar.
Eh, apa ini? Gus Arkhan peluk Eliza? Eliza membatin bingung. Gus Arkhan tidak tahu saja bahwa peristiwa ini dapat membuat jantung Eliza tak sehat.
Tak hanya tangannya, kaki kiri laki-laki itu kini berada di atas kaki Eliza.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAWAITU STAY WITH YOU✓
AcakJudul Awal : Ratu Pesantren Setelah beberapa kali menjadi korban penculikan duda bejad, kemudian masuk pesantren atas permintaan terakhir sang ayah itu, Eliza sangat tidak menyangka bahwa ia sudah dijodohkan dengan seorang Gus, pemuda yang menolongn...