"Mbok, lihat Mas Bian gak?" tanya Keysha begitu keluar kamar dan melihat Mbok Ngah sedang mengelap meja.
"Dari pagi saya belum lihat Mas Bian sama sekali. Kayaknya masih di kamar deh, Non."
Keysha melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam sepuluh, tapi Fabian belum kelihatan juga.
"Tadi setelah saya selesai sarapan, Mas Bian belum keluar buat sarapan, Mbok?" Keysha memang sengaja sarapan lebih dulu meninggalkan Fabian yang tidak kunjung keluar dari kamar.
Mbok Ngah menggeleng pelan. Kemudian ia memperhatikan penampilan Keysha yang sudah rapi. Bahkan perempuan itu sudah menenteng tas di pundaknya. "Non Keysha mau pergi?"
"Iya Mbok."
"Sama Mas Bian?"
Keysha menggeleng. "Sama temannya Mas Bian yang kemarin ke sini."
"Mas Bian gak ikut?"
"Kemarin sih bilangnya Mas Bian hari ini ada perlu," jawab Keysha. "Nanti saya coba ketuk pintu kamarnya deh Mbok sebelum saya berangkat. Kasihan udah jam segini Mas Bian belum keluar kamar buat sarapan," lanjutnya.
"Yaudah kalo gitu, Non. Nanti tolong bilang Mas Bian untuk sarapan. Saya mau cuci piring dulu di belakang."
Keysha mengangguk. Setelah Mbok Ngah kembali ke dapur, Keysha berjalan ke arah kamar Fabian. Dengan ragu, satu tangannya terangkat dan mengetuk pintu kamar Fabian pelan. Beberapa ketukan yang dilakukan Keysha, ternyata tidak membuahkan hasil. Kali ini ia mencoba mengetuk dengan lebih keras. Saat kembali ingin mengetuk, ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk.
Mas Marsel: Aku sebentar lagi sampe. Kamu udah siap?
Keysha yang membaca itu segera membalas pesan dari Marsel.
Keysha: Sudah Mas
Mas Marsel: Oke kalo gitu
Keysha menyimpan ponselnya ke dalam tas dan mulai menggedor pintu kamar Fabian dengan tidak sabar. "Mas! Mas Bian! Bangun, Mas!"
Tidak lama kemudian, Fabian muncul dengan wajah pucat membuka pintu kamarnya. "Berisik banget, Dek. Aku masih tidur," ucapnya dengan suara sengau.
Keysha yang melihat kondisi Fabian seketika langsung panik. "Mas Bian sakit?"
Fabian menggeleng. "Cuma kurang tidur aja kok."
Tangan Keysha terangkat menyentuh dahi Fabian. Ia langsung menjauhkan tangannya saat merasakan rasa hangat menjalar ke tangannya. "Mas Bian sakit." Ini bukan pertanyaan melainkan pernyataan yang keluar dari mulut Keysha.
Fabian memperhatikan Keysha yang sudah berpenampilan rapi hari ini. Make up tipis di wajah Keysha membuat perempuan itu nampak cantik dan fresh. "Kamu mau kemana?" tanyanya tiba-tiba.
"Mas lupa ya?" Fabian memandangnya dengan dahi berkerut. "Aku mau keluar sama Mas Marsel."
Fabian langsung mengingat lagi pembicaraan mereka kemarin. "Mau pergi sekarang?"
Keysha mengangguk. "Mas Marsel ngabari kalo sudah mau nyampe."
"Oh, yaudah. Kamu berangkat aja."
"Mas Bian ... gak papa aku tinggal?" tanya Keysha ragu. Ia cemas harus meninggalkan Fabian dalam keadaan sakit.
"Nggak papa. Aku nggak bakal mati kok," balas Fabian datar.
"Mas Bian!"
Fabian menghembuskan napasnya. "Kamu pergi aja. Aku cuma perlu istirahat."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story [Completed]
ChickLitKeysha Callia mengenal Fabian Aden sebagai sosok mantan pacar Kakaknya (Emira Lailani) yang tampan dan baik hati. Meski statusnya mantan, ternyata Keysha sadar bahwa Emira dan Fabian memiliki hubungan yang baik setelah perpisahan mereka. Bahkan di s...