Fabian dengan muka bantalnya keluar dari kamar dan melihat Keysha sudah duduk di sofa dengan rambut dikuncir satu. Ia menghampiri Keysha dan langsung duduk di depan perempuan itu.
"Mas Bian baru bangun ya?"
"Kamu mau kemana, Dek?" Bukannya menjawab, Fabian malah balas bertanya. "Mau pergi ya?" tanyanya lagi.
Keysha mengangguk. "Mau beli pie susu."
"Kok gak bilang?"
Keysha nyengir tanpa dosa. "Ini mau bilang. Makanya nunggu Mas Bian bangun dulu buat pamitan."
Fabian menguap sembari menggaruk rambutnya yang masih berantakan. "Kok buru-buru banget belinya?"
"Tiba-tiba udah dibeliin tiket buat balik ke Surabaya sama Kak Emira."
Mendengar itu membuat Fabian langsung membelalakkan matanya. "Buat kapan?"
"Nanti malem."
"Pulang besok aja. Nanti biar aku bilang ke Emira," sahut Fabian cepat.
Keysha langsung menggeleng panik. "Nggak papa kok, Mas. Lagian sayang tiketnya udah dibeliin sama Kak Emira."
Fabian mendecakkan lidahnya keras. "Emira aneh banget tiba-tiba beliin kamu tiket pulang. Kamu yang minta?"
Keysha menggeleng. "Aku berencana beli sendiri buat penerbangan besok atau lusa. Tapi gak tau kenapa Kak Emira tiba-tiba ngirim tiket."
"Dia gak bisa beli kalo gak ada KTP-mu."
"Kak Emira punya KTP-ku."
Fabian menghela napas pasrah. "Terus, sekarang kamu mau pergi beli pie susu sama siapa?" Sebelum Keysha sempat menjawab, Fabian melanjutkan lagi pertanyaannya. "Sama Marsel ya?" tanyanya curiga.
"Nggak kok. Rencananya mau pesan taksi online aja. Biar lebih cepat dan gak ngerepotin Mas Bian."
"Kenapa gak minta tolong anterin aku aja sih, Dek?" Fabian tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.
"Mas Bian kan lagi sakit."
"Astaga, Dek! Sakitnya kan kemarin. Sekarang aku sudah sehat," ucap Fabian gemas.
Keysha mengerjapkan matanya menatap Fabian dengan tidak percaya. "Beneran udah sehat kan?"
"Aku siap-siap dulu deh." Fabian langsung berdiri dan melangkah menuju ke kamarnya tanpa menjawab pertanyaan yang diajukan Keysha. Baru saja masuk ke kamar, ia kembali melangkah keluar dan berdiri di hadapan Keysha. "Jangan pergi sendirian. Tungguin aku aja. Kamu mending sarapan dulu kalo memang belum sarapan," tambahnya dengan tegas.
Keysha hanya menganggukkan kepala dengan patuh mendengar ucapan Fabian. Setelah kepergian Fabian dari hadapannya, Keysha melangkah menuju meja makan. Suasana area belakang terlihat sepi karena tidak ada Mbok Ngah. Tadi saat Keysha baru keluar dari kamar, ia berpapasan dengan Mbok Ngah yang pamit untuk pulang sebentar setelah memasak sarapan. Ia menarik satu kursi dan mulai menikmati makanan yang sudah disiapkan Mbok Ngah untuknya.
Tadi malam, Keysha sempat melakukan video call dengan Emira. Meski perbedaan usia yang tidak dekat, tetap membuat Keysha bisa terbuka dengan Kakaknya. Banyak cerita yang ia bagikan ke Emira. Entah itu pertemanan, percintaan, atau soal karir dan impiannya. Emira juga melakukan hal yang sama dengannya. Suka dan duka yang mereka rasakan, mereka bagi satu sama lain tanpa terkecuali. Tapi ada satu hal yang tidak diceritakan Emira padanya. Alasan Kakaknya itu putus dengan Fabian. Meski sekarang ia tahu alasan itu dari mulut Fabian sendiri. Tapi tetap saja ia heran kenapa dulu Emira tidak memberitahunya soal itu. Kondisi Emira terlihat baik-baik saja setelah mengakhiri hubungannya dengan Fabian. Tidak terlihat layaknya perempuan patah hati pada umumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Story [Completed]
ChickLitKeysha Callia mengenal Fabian Aden sebagai sosok mantan pacar Kakaknya (Emira Lailani) yang tampan dan baik hati. Meski statusnya mantan, ternyata Keysha sadar bahwa Emira dan Fabian memiliki hubungan yang baik setelah perpisahan mereka. Bahkan di s...