Bab 5

62.3K 6.4K 114
                                    

"Kamu apa kabar, Dek?" tanya Fabian begitu sudah berada dalam mobil.

"Baik, Mas."

Fabian menoleh memperhatikan Keysha dari samping. "Kamu gak nanya balik kabarku?"

"Eh." Keysha seketika gelagapan. "Mas Bian apa kabar?" tanyanya cepat.

Fabian tertawa pelan. "Baik kok," jawabnya. "Rencana berapa lama di Bali?"

"Kurang lebih dua minggu, Mas."

"Wah, lama juga."

"Mas Bian sekarang tinggal di Bali?"

Bian menggeleng. Ia melirik sekilas Keysha yang duduk di sampingnya. "Masih tinggal di Surabaya kok. Cuma memang sekarang sering bolak-balik ke Bali."

"Kenapa?"

"Karena beberapa keluargaku mutusin pindah permanen ke Bali," jawab Fabian. "Jadi, selain berkunjung ke rumah sodara, sekalian liburan," tambahnya.

"Kok Mas Bian gak ikut pindah?"

"Aku kerja, Dek. Ngapain juga ngikut pindah?"

Keysha mengulum senyumnya tanpa membalas ucapan Fabian. "Mas, aku nginep di hotel aja deh," ucapnya tiba-tiba.

Untung saja mobil terhenti karena lampu merah, jadi Fabian bisa menatap Keysha secara langsung. "Lho, kenapa?"

"Gak papa," sahut Keysha cepat. "Aku gak mau ngerepotin Mas Bian."

Fabian berdecak. "Ngerepotin apa? Orang aku yang nawarin kok."

"Tap--"

"Biar lebih gampang kalo kamu mau kemana-mana, Dek," potong Fabian. "Kata Emira ini first time kamu ke Bali. Mending kamu nginep di villaku aja."

Keysha tidak langsung menyetujui hal itu. Masih ada keraguan dalam dirinya. Tapi ia tidak bisa mengungkapkan keraguan itu secara gamblang kepada Fabian.

"Kalo kamu takut kita bakal tinggal berdua doang di villa, aku jamin kamu bakal aman. Ada Mbok yang tinggal di situ juga," ucap Fabian begitu melihat raut khawatir yang tergambar jelas dari wajah Keysha.

"Mbok?" Keysha langsung menampilkan wajah bingung.

Lampu berganti warna menjadi hijau. Mobil Fabian mulai berjalan kembali. "Orang yang biasa jaga dan bersih-bersih di villa," jawabnya dengan tatapan mata mengarah ke jalanan. Kemudian ia menoleh sekilas menatap Keysha. "Gimana?"

"Beneran gak papa kan?"

"Gak papa, Dek."

"Gak bakal ngerepotin kan?"

"Nggak."

Akhirnya Keysha menganggukkan kepalanya setuju.

Melihat keputusan Keysha, Fabian tersenyum puas. "Udah makan belum? Atau kamu mau mampir makan dulu sebelum kita ke villa?"

"Kebetulan sebelum berangkat aku beli bakso di bandara," jawab Keysha. "Tapi kalo Mas Bian laper dan mau makan, nanti aku temenin," tambahnya.

"Nggak kok, aku juga udah makan," balas Fabian. "Kalo gitu kita langsung ke villa aja."

Sepanjang perjanalan menuju villa, Fabian cukup aktif mengajak Keysha mengobrol. Fabian bertanya kabar seluruh anggota keluarga Keysha. Mulai dari Bapak, Mama dan Emira. Semua ditanyakan oleh Fabian. Obrolan mereka berlanjut dengan saling bertukar cerita mengenai kesibukan masing-masing.

"Oh, kamu sekarang ngajar privat di rumah? Keren banget," ucap Fabian dengan nada kagum.

Kedua sudut bibir Keysha terangkat membentuk senyuman. "Baru kali ini ada orang yang gak kaget sama kerjaanku."

Our Love Story [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang