CHAPTER 24

21.2K 3.1K 266
                                    

Pagi ini koran Kekaisaran Utara kembali memuat berita terkini yang pastinya berhubungan dengan penyerangan yang dilakukan oleh Kaisar Barat.

BERITA EKSKLUSIF!!!

TADI MALAM KAISAR XAQUILLE TELAH MENGINJAKKAN KAKI DI PELABUHAN NACHUM. BISAKAH PEPERANGAN INI DIHENTIKAN?

"Sekarang kita menghirup udara yang sama dengan Xaquille."

Fredella menatap Rose yang tengah sibuk membaca koran di tangannya. Satu hal yang Fredella takutkan, ia takut wanita itu tersandung karena tidak fokus dengan jalan.

"Perhatikan langkah mu."

Rose mengangguk. Tapi ia tidak mengalihkan sedikitpun tatapannya dari lembaran kertas di tangannya. Fredella hanya menghela nafas sambil mengelus kepala Lio penuh sayang. Hari ini bayi tampan itu dibawa ibunya menuju kediaman Grand Duke Utara karena tidak ada yang menjaganya. Kebetulan Rika sedang kurang sehat.

Kemarin secara mendadak Rose memberikan surat untuk Fredella yang berasal dari Grand Duke Utara. Di dalam surat tersebut Grand Duke meminta wanita itu untuk datang ke kediamannya karena ada suatu hal yang ingin pria itu bicarakan mengenai bisnis. Alhasil hari ini ia dan Lio ikut dengan Rose ke tempat kerjanya, mansion si kutub.

Kebetulan karena hari ini suhu kota Nachum sedang hangat Fredella memilih jalan kaki menuju tempat tujuan mereka. Memang jaraknya cukup jauh tapi tidak akan terasa lelah karena pemandangan mobilitas penduduk terlihat lebih menarik. Lagi pula di dunia ini mayoritas penduduk memang berjalan kaki untuk menuju suatu tempat, hanya kaum bangsawan yang dapat menggunakan kereta kuda pribadi.

Setelah 30 menit berjalan akhirnya mereka sampai di mansion Grand Duke. Terlihat besar dan megah tetapi tetap memiliki kesan dingin yang dominan, seperti pemiliknya. Setelah berjalan kembali dari gerbang utama menuju pintu masuk mansion, Fredella dibawa oleh Rose melewati lorong-lorong yang terlihat mewah dan elegan menuju ruang kerja Grand Duke.

"Selamat datang di kediaman si kutub."

"Jangan memanggilnya seperti itu, kita sedang di dalam rumahnya."

Rose hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

Akhirnya mereka sampai di depan sebuah pintu berwarna emas yang memiliki ukiran rumit. Rose mengetuk pintu tersebut kemudian membukanya. Fredella ikut masuk setelah Rose masuk lebih dulu. Di sana tampak pria dengan rambut putih dan mata birunya tengah sibuk membaca satu-persatu tumpukan kertas yang menggunung di atas mejanya.

"Selamat pagi Grand Duke, saya datang bersama dengan nyonya Luna pemilik dari Luna Candle Shop."

Pria itu mengangkat kepalanya. Setelah menatap Rose sejenak ia beralih menatap Fredella.

"Selamat pagi Nyonya Luna, terima kasih telah menerima undangan saya."

"Salam dari saya untuk Grand Duke Utara. Suatu kehormatan bagi saya untuk datang ke kediaman Anda."

"Silahkan duduk. Rose tolong minta pelayan bawakan teh dan kue untuk tamu saya."

Tanpa mengatakan apapun Rose berjalan keluar dari ruang kerja atasannya itu. Sedangkan Fredella berjalan menuju sofa dan duduk dengan nyaman sambil sedikit melonggarkan kain gendongan Lio.

"Jadi apa yang ingin anda bicarakan?"

Setelah itu percakapan mengalir dengan cepat di antara kedua belah pihak tersebut. Keduanya tampak cukup tenang membicarakan kerja sama bisnis yang akan mereka jalin. Fredella sangat menanti-nanti kesempatan ini, kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan pejabat tinggi penguasa daerah Utara yang terkenal dingin tetapi memiliki intuisi yang tajam, termasuk untuk urusan bisnis.

My Cherish EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang