CHAPTER 9

27.6K 3.1K 6
                                    

Setelah perjalanan yang cukup panjang akhirnya Fredella sampai di kekaisaran selatan. Bangunan di wilayah ini terlihat lebih modern dibandingkan kekaisaran barat yang cenderung lebik klasik dan modern.

"Mari nona, keretanya sudah datang."

"Apa rumah kita jauh dari sini?"

"Cukup jauh nona."

"Baiklah."

Tadinya Fredella memiliki niat untuk berjalan sambil melihat-lihat lingkungan baru yang akan menjadi tempat tinggalnya mulai hari ini. Tapi mendengar tempat tinggalnya berada cukup jauh dari posisinya saat ini membuat Fredella membatalkan niatnya.

Setelah duduk dengan nyaman kereta kuda yang ia naiki mulai berjalan. Selama perjalanan Fredella tidak bisa mengalihkan pandangannya dari kaca yang memperlihatkan kondisi di luar sana. Jalanan nampak ramai oleh aktivitas, terlihat sekelompok anak kecil sedang berjalan menuju sekolahnya dengan ekspresi penuh kebahagiaan. Semua yang ia lihat berhasil membuat hatinya menghangat.

"Nona, jika diperbolehkan saya ingin bertanya sesuatu."

Fredella mengalihkan tatapannya memandang Rika yang terlihat menundukkan kepalanya.

"Tenang saja, mulai hari ini kita juga teman karena cuma kamu yang aku miliki di sini. Jadi jangan pernah sungkan untuk bertanya apapun padaku."

"Hmm... Kalau saya boleh tahu, apa yang membuat nona sangat ingin sekolah di kekaisaran selatan? Maksud saya pendidikan di kekaisaran barat juga tidak kalah bagus tapi kenapa anda sangat bertekad untuk sekolah disini?"

Huft

Fredella menatap Rika dalam, sedang mempertimbangkan apakah ia harus berkata jujur pada gadis kecil di depannya ini.

"Sebenarnya jika harus memilih aku tidak ingin pergi dari kediaman meninggalkan ayah dan kakak, tapi akan sangat berbahaya jika aku tetap tinggal. Keluarga aku bisa hancur."

Rika mengerutkan wajahnya bingung. "Maksudnya?"

"Ada sebuah kenyataan yang belum pernah aku katakan pada mu."

Fredella mengalihkan tatapannya ke arah langit yang terlihat cerah dengan warna birunya yang menenangkan.

"Malam di mana aku tidak kembali ke kediaman, kamu tahu apa yang terjadi?"

Rika tanpa sadar menggelengkan kepalanya.

"Aku datang ke bar dan mabuk. Lalu tidak sengaja aku menabrak seorang pria dengan tudung coklat, tapi karena mabuk aku kurang bisa melihat wajahnya dengan jelas. Kemudian pria itu membawa ku ke penginapan paling mahal di kekaisaran, hal yang tidak aku pikirkan adalah hanya orang-orang tertentu yang bisa bermalam di tempat itu."

Fredella menghela nafas.

"Setelah itu terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan, aku tidur dengannya. Sebelum matahari terbit aku pergi meninggalkan pria itu dan datang ke rumah Anna karena tidak mungkin aku pulang ke kediaman. Hal yang paling gila adalah taukah kamu siapa pria itu?"

Rika kembali menggelengkan kepalanya dengan ekspresi yang sulit untuk dijelaskan.

"Pria yang tidur dengan ku adalah putra mahkota kekaisaran barat, sang calon raja masa depan, pria yang terkenal bengis di medan perang, Xaquille Halbert Witton."

Rika menutup mulutnya terkejut. Wajar saja jika ia merasa terkejut, siapa yang tidak terkejut mendengar kenyataan ini.

"Tidak berhenti sampai di situ, kesalahan satu malam itu ternyata menghadirkan sesuatu di sini."

Fredella memegang perutnya yang masih terlihat rata.

Rika menatap Fredella dengan mata berkaca-kaca. Mendadak ia kehilangan suaranya. Kenyataan yang terlalu mengejutkan untuk ia terima.

My Cherish EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang