CHAPTER 18

23K 2.4K 39
                                    

Flashback On

Setelah pertemuan ku dengan Xaquille di toko kue, besoknya sebuah surat datang bersama kotak beludru merah dengan pita berwarna emas. Entah apa isinya, aku juga tidak tahu. Aku menaruh kotak tersebut di atas meja makan dan duduk di salah satu bangku.

Dua barang tersebut diantar oleh seorang pria dengan pakaian khusus, seperti pakaian kekaisaran. Ia tidak mengatakan apapun pada ku, saat ditanya siapa yang mengirim ia bungkam. Seperti ada seseorang yang tidak memperbolehkannya untuk memberitahu.

Aku menatap surat ditangan ku dengan terkejut. Cap khas kekaisaran Barat terlihat jelas tepat di depan surat. Tetapi aku tidak bisa melihat ada nama pengirim surat di luar amplop. Saat dibalik, amplop tersebut di segel menggunakan segel berwarna emas khusus berlambang kekaisaran Barat.

Perlahan jantung ku berpacu cepat. Hanya ada 3 kemungkinan siapa pengirim surat dan kotak ini, pertama kaisar Quentin, kedua permaisuri Liana, dan yang ketiga putra mahkota Xaquille. Dari ketiganya tidak ada pilihan yang baik. Sepertinya aku dalam masalah saat ini. Mari berdoa terlebih dahulu agar surat ini bukan berisi surat pengusiran atau surat pemberitahuan eksekusi.

Aku memberanikan diri membuka amplop tersebut. Dalamnya berisi kertas surat normal, tapi aku bisa mengetahuinya bahwa ini merupakan kertas parfum. Kalian tahu kertas parfum? Kertas parfum itu kertas yang bisa menguarkan aroma harum. Saat kertas dibuat dan masih dalam kondisi agak basah, kertas disemprotkan dengan wewangian yang menyebabkan saat kertas kering kertas akan harum dan wanginya dapat bertahan lama.

Harum lembut lavender tertangkap indra penciuman ku. Wanginya sangat lembut dan menenangkan. Saat ku buka lipatan surat tersebut telihat tulisan indah dengan tinta hitam. Terlihat sangat elegan hingga aku terpanah untuk beberapa saat. Maklum tulisan ku cukup amburadul tapi masih bisa ke baca kok.

Nona Fredella Lavanya Cavero,

Sebelum masuk ke inti surat dengan hormat saya meminta maaf karena harus menghubungi anda melalui sepucuk surat. Hal yang ingin saya bicarakan adalah mengenai anak tunggal saya yaitu putra mahkota Xaquille. Pada surat ini saya berbicara sebagai seorang ibu dari Xaquille bukan sebagai permaisuri Kekaisaran Barat.

Waktu itu saya sempat melihat kehadiran anda di istana saat pelepasan pasukan penumpasan monster. Untuk pertama kalinya sebagai seorang ibu, saya melihat anak saya yang terkenal sadis dan dingin menatap seorang wanita dengan hangat dan lembut. Dilihat dari perlakuannya ia sangat mencintai anda. Sebentar lagi putra mahkota akan naik tahta menjadi kaisar menggantikan ayahnya. Setelah acara pergantian tahta akan digelar pesta dansa kekaisaran di hari yang sama sesuai dengan tradisi. Pada saat inilah Xaquille akan memilih permaisuri untuk menjadi teman hidupnya. Sebagai seorang ibu saya meminta anda untuk hadir di dalam acara tersebut. Saya ingin anak tunggal saya bahagia karena selama ini ia sudah cukup menderita. Sejak kecil Xaquille dididik dengan keras oleh ayahnya karena ia memikul beban berat sebagai pewaris satu-satunya. Saya tidak tahu alasan anda pergi dari kekaisaran Barat dan memilih menetap di kekaisaran Selatan, tetapi satu hal yang harus anda tahu. Saya akan menerima apapun kondisinya, sekalipun anda memiliki suatu hal yang disembunyikan hingga harus pergi dari kekaisaran maka tetap akan saya terima. Jadilah permaisuri, ibu dari kekaisaran Barat sekaligus satu-satunya wanita yang bertahta di hati putra mahkota.

Tertanda,

Ibu Putra Mahkota Xaquille

Liana Oswald Witton

WHAT THE......?!

Gawat.

Permaisuri Liana sudah mengetahui dimana aku tinggal. Memang ya, kalau yang namanya istri kaisar tuh pasti matanya ada di mana-mana. Tapi setelah membaca isi surat tersebut aku jadi tahu kalau permaisuri merupakan tipikal ibu yang penyayang. Setidaknya tidak akan ada kejadian dimana calon mantu disiram menggunakan air dan dilempar menggunakan uang. Seperti di sinetron-sinetron gitu.

My Cherish EmperorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang