11

489 55 2
                                    

"Katanya ada anak baru" kata Lisa membuka obrolan disaat ke-empatnya sedang makan siang dikantin.

"Mana?" tanya Jungkook celingukan.

Plak!

Lisa memukul kepala belakang Jungkook, "Ya ngga disini juga, bego. Dikelasnya"

"Najis, ngasih info ngga jelas" sinis Jungkook kemudian sedikit menggeser duduknya, menjauh dari Lisa. 2 jengkal.

"Gue pukul lo lama-lama ya Jung" kata Lisa dengan memberi isyarat seolah-olah akan memukul Jungkook lagi.

"Tapi gue kaya pernah liat muka si anak baru. Tapi dimana ya?" kata Jimin tiba-tiba masuk ke obrolan.

Tumben.

"Temen kamu-kah?" tanya Chaeyoung yang duduk disampingnya.

Jimin menggeleng, "Aku mana ada temen selain kalian" kata Jimin menatap mereka bertiga.

Jungkook ketawa pelan, "Halah, jangan sok dramatis deh Jim. Tampang oke, duit oke, mobil oke yakali ngga ada temen lain sih"

Lisa ngangguk setuju.

"Beneran"

Tawa Jungkook sedikit reda ngeliat raut serius Jimin. Lisa menyenggol tangan Chaeyoung.

"Beneran, Chae?"

Chaeyoung menatap Jimin sejenak sebelum akhirnya mengangguk.

Jungkook sama Lisa saling pandang. Ahh.

Kayaknya tittle introvert lebih cocok dikasih ke Jimin daripada Chaeyoung deh.

Setidaknya Lisa tau, Chaeyoung punya teman lain. Entah teman dari kelas lain atau diluar sekolah. Tapi Jimin?

Pantes, kalau ada tugas atau teman buat sekedar nyebat pasti Jimin larinya ke Jungkook terus.

Oh, ternyata.

Jungkook kemudian menggenggam tangan Jimin yang diatas meja, wajahnya dibuat-buat sok sedih.

"Hidup emang berat, kawan" kata Jungkook dengan totalitas berpura-pura menyedot ingusnya.

Lisa sebagai pacar yang baik dan pengertian kemudian ngeraih tisu. Di tutuplah hidung Jungkook.

Tangan Lisa menepuk punggung Jungkook pelan, "Karna itu, jadilah teman yang baik untukknya wahai pujangga" kata Lisa.

"Btw, dorong terus ingusnya biar ngga nyumbat" kata Lisa sesekali mengusap pipinya. Menghapus jejak air mata khayalan. Ikut terbawa suasana sedihnya Jungkook.

Reaksi Jimin dan Chaeyoung?

Jimin cuma tersenyum tipis. Maklum.

Udah ngga kaget lagi sama petingkah dua temannya.

Kalau Chaeyoung?

As always memberi reaksi ilfil.

Kalau bukan karena Jimin, mungkin Chaeyoung ngga punya niatan punya teman kaya Jungkook dan Lisa. Terlalu aneh untuk dipahami oleh logika dan hati nurani manusia normal.

Semuanya bakal lebih kacau sama keanehan Jungkook dan Lisa sampai,

"Lho, Jung? Lo Jungkook kan?"

Mereka langsung noleh.

"Eh beneran Jungkook. Gue ngga nyangka lo sekolah disini juga" kata si anak baru. Cowok.

Jungkook tersenyum cerah saat mengenali temannya itu.

"Gila, Sean. Lama ngga ketemu. Kemana aja lo, sat?" kata Jungkook bangkit dan memeluk ala kadar ke Sean.

Sean. Teman Jungkook tertawa pelan, "Di bumi aja lah gue"

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang