22| Kekhawatiran

616 68 3
                                    

"Teror dia, lakukan seperti yang pernah aku lakukan pada Minho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Teror dia, lakukan seperti yang pernah aku lakukan pada Minho."

"Buat dia depresi dan kehilangan bayinya."
____________________________________________

Hari ini pasangan bahagia MinSung akan melakukan tes kesehatan untuk si bayi. Dan hari ini juga kedua orang tua si bayi akan nikmati waktu bersama seharian tanpa memikirkan pekerjaan mereka.

Tentu saja Jisung sudah izin kepada manager untuk libur kerja hari ini dan si atasan itu memberi Jisung izin.

"Sayang, sudah siap?"

"Sebentar, aku tidak pede pakai baju ini. Ini terlalu sempit untuk baby,"

Sudah setengah jam Jisung bolak-balik berganti pakaian, Minho hanya bisa sabar menunggu istri tercintanya.

Memang di saat hamil membutuhkan baju-baju besar agar ibu dan bayinya terasa nyaman dan tidak sesak atau kesempitan dengan apa yang si ibu pakai.

Sambil menunggu Jisung yang kembali masuk ke dalam kamar guna berganti pakaian, Minho duduk di halaman depan rumah yang terdapat dua kursi disana.

Renungkan betapa cepatnya waktu berlalu, Minho dan Jisung terlihat semakin hari semakin hangat, di tambah akan ada sosok anggota keluarga baru yang akan mengisi hari-hari keduanya.

Minho rasa baru kemarin ia memohon untuk menikahi Jisung, membuat keputusan yang nekat, bercinta dengan sang istri dan mendengar kabar bahwa Jisung hamil.

Memikirkan hari-hari indah yang dilewatinya bersama Jisung, membuat Minho tersenyum sendiri.

Ketika sedang asik duduk santai, seorang kurir paket datang hampiri Minho.

"Permisi, Tuan apa benar ini rumah atas nama Tuan Han Jisung?"

Melihat sang kurir mendekat, Minho bangkit untuk berdiri.

"Iya benar, saya suaminya."

"Ini ada paket, paketnya ada dua. Tolong di tanda tangan dulu surat penerimanya."

"O-Oh, iya, iya."

Tanda tangan asal Minho bubuhkan di atas kertas sesuai permintaan kurir tersebut. Setelah mendapat tanda tangan dan Minho menerima paket, kurir itu melangkah pergi sedangkan Minho masuk ke dalam rumah.

Tepat saat Minho taruh dua kardus berbentuk persegi di atas meja, Jisung keluar dari kamar.

"Apa itu, Minho?"

"Paket, kau pesan paket?"

Alis Jisung mengerut kemudian menggeleng.

"Tidak." Jawabnya bernada polos lalu hampiri sang suami yang menatapnya keheranan.

"Tidak? Lalu ini paket siapa? Apa salah alamat?"

"Masa sih? Coba lihat alamat dan nama penerimanya."

Keduanya mengambil salah satu paket tersebut dan membaca alamat dan nama penerima yang tertera.

I Love You Ceo! | Minsung✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang