Gomen

614 52 1
                                    

"Aaarghhhhhh" Teriakan seorang gadis manis berhelai merah muda tersebut sontak membuat orang-orang menoleh terhadapnya

Tampak gadis tersebut sedang mencak-mencak dengan menjambak rambut dan menggoyang-goyangkan kepala seorang pemuda berwajah tampan dengan senyuman tipis. Namun senyuman tersebut segera berganti dengan ekspresi datar ketika gadis itu membalikkan tubuh pemuda tersebut menghadapnya.

"Sasuke-kun, aku tak terima ini... Ayo kita temui kepala sekolah dan memintanya untuk menyatukan kelas kita~!" Gadis tersebut merengek dengan masih menggoyangkan tubuh pemuda itu

"Hn" Pemuda yang akrab dipanggil Sasuke itu kemudian berjalan meninggalkan gadis yang masih kesal tersebut dengan wajah datar namun euforianya tampak sangat bahagia.

Ia memasuki ruang kelasnya-XI. IPA 1 dengan tenang. Tak berapa lama, gadis yang bersamanya didepan papan buletin sekolah tadi menghampirinya.

"Sasuke-kun, aku serius. Ayo temui kepala sekolah" Ucapnya dengan wajah serius

"Hn, tidak"

"Ahh, Sasuke-kun~, ayolaaahhh" gadis itu meraih bangku disebelahnya dan mendudukkannya didekat Sasuke

"Aku tak ingin berpisah darimu, Sasuke-kun"

"Tapi aku ingin, Sakura" seringai Sasuke tampak setelah ia mengucapkan hal itu

Sakura-gadis berhelai merah muda itu mengerucutkan bibirnya sebal. Namun akhirnya ia menyerah juga. Kali ini ia akan terima bahwa ia dan Sasuke tak sekelas. Karena baginya ruang kelas yang berbeda takkan dapat memisahkan dirinya dan Sasuke. Ia hanya harus mengunjungi kelas Sasuke setiap saat. Lagipula kelas Sakura tepat berada disebelah kelas Sasuke, yakni XI. IPA 2. Hal ini takkan membuatnya kesulitan.

Ding Dong Deng

Bel pertanda masuk telah berbunyi, Sakura dengan tenang keluar dari kelas membuat Sasuke menaikkan sebelah alisnya heran, padahal baru saja gadis itu kesal setengah mati. Kenapa sekarang ia tampak biasa saja?

'Drrttt drrrttt'

Sebuah pesan masuk ke smartphone Sasuke. Ia melirik sebentar kearah hp nya dan melihat sebuah notifikasi pesan dari Sakura.

'Nanti aku ingin makan ramen, Sasuke-kun ingin apa?'

Tak berniat membalas, Sasuke kembali memasukkan hpnya kedalam saku. Namun, pesan dari Sakura terus bermunculan.

'Kenapa tidak balas?'

'Apa Sasuke-kun tak makan siang?'

'Atau Sasuke-kun ingin makan aku? ;) ?'

'Jika ya, beritahukan saja Sasuke-kun. Tak usah malu-malu, aku akan dengan senang hati menyerahkan diriku padamu.. Hehe'

Sasuke mendecakkan lidahnya melihat pesan Sakura yang sudah mengarah ke hal yang aneh-aneh. Ia kemudian mengetikkan pesan, lalu mematikan hpnya.

'Gadis gila'

Diseberang sana, Sakura terkikik geli melihat pesan balasan Sasuke, rasanya ia tak sanggup menahan tawanya. Apalagi membayangkan Sasuke yang tengah kesal membalas pesan miliknya. Pasti sangat menggemaskan. Merasa puas, Sakura menyimpan hp nya dan mulai fokus pada pelajaran yang sebenarnya sudah mulai daritadi.

.

Brakkk

Sakura membuka- ralat mendobrak pintu kelas Sasuke dengan semangat yang berkobar. Ia menghampiri pemuda yang tengah menatapnya datar dengan cengiran andalan miliknya.

"Sasuke-kun jadinya mau makan ramen.. Atau aku?" Ucap Sakura seraya meletakkan jari telunjuknya di sudut bibir yang tersenyum nakal

Mendengar hal itu, kelas XI.IPA 1 menjadi heboh. Terlebih para lelaki yang otaknya sudah travelling kemana-mana. Mereka membayangkan hubungan Sasuke dan Sakura yang sudah tahap lanjut. Sasuke menatap tajam Sakura karena sudah mengatakan hal yang membuat banyak orang salah paham terhadap dirinya. Sedangkan si empu yang ditatap hanya menelengkan kepala nya dengan tatapan

Tetanggaku Yang MenyebalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang