Sudah seminggu Sakura terus mencari Sasuke. Berkali-kali juga ia hampir mendapatkan pemuda itu, namun sayang ia kalah cepat dari Sasuke. Pemuda itu dapat berlari dan bersembunyi dengan baik. Pada akhirnya, Sakura harus kembali bermain bersama para kucing di taman belakang sekolah.
"Nee.. Neko-Chan, apa menurutmu Sasuke-kun sengaja menghindar? Aku sebegitu menyebalkannya ya?"
"Meoww"
"Hai, Sakura-San" suara halus itu mengejutkan Sakura. Ia berbalik dan menemukan salah satu teman sekelasnya- Ino Yamanaka tengah berdiri dengan senyuman manis bersama dengan Hinata Hyuga yang juga tersenyum padanya.
Dengan kikuk Sakura membalas senyuman mereka. Sebelumnya Sakura tak pernah memiliki teman, maka dari itu ia bingung membalas keramahan seseorang.
"Oh, Hai Ino-San.. Hai Hinata-San" Ucapnya seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal
Ino dan Hinata ikut berjongkok bersama Sakura. Mereka mengelus pelan kucing-kucing yang selalu menemani Sakura selama seminggu ini. Yepp, mereka selalu melihat Sakura sendirian disini. Namun, sebelumnya mereka belum berani untuk menyapa.
"Kenapa belakangan ini kau tak bersama Sasuke, Sakura-San?" Tanya Ino ragu-ragu
"Aa... Ummm... Sasuke-kun sedang menghindariku"
"K-Kenapa begitu?" kini Hinata yang bertanya. Ia penasaran juga kenapa tiba-tiba duo sejoli yang selalu bersama itu kini terpisah.
"Karena aku menyebalkan.. Hahah... Sebenarnya Sasuke-kun itu membenciku, tetapi aku terus memaksanya bersamaku"
Sakura semakin menundukkan kepalanya. Ino dan Hinata yang melihatnya sedikit gelagapan karena takut Sakura menangis. Mereka tak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk menghibur Sakura.
Jujur, dari awal mereka sangat mengagumi Sakura. Gadis itu cantik, pintar, dan penuh semangat. Dengan melihat Sakura, mereka jadi berani memperjuangkan cinta mereka pada Sai dan Naruto. Namun, kini Sakura tampak bagai burung yang kehilangan sayapnya. Tak bisa kemana-mana dan selalu kelihatan sedih.
"J-jadi apa S-Sakura-San akan m-menyerah?" Hinata menatap Sakura dengan berapi-api. Ino terkekeh melihat Hinata yang biasanya pendiam kini penuh tekad.
Sakura yang terkejut dengan pertanyaan Hinata, kini menatap mata ametyst itu. Kobaran semangat Hinata membuat Sakura sedikit tersentuh. Tentu saja ia tak akan menyerah akan Sasuke. Tak akan pernah.
Sakura kemudian menggeleng dan menggenggam erat tangan Hinata.
"Aku takkan menyerah, Hinata-Chan. Tidak sebelun Sasuke-kun sendiri yang menyuruhku untuk menyerah"
"Um!!" Ucap Hinata yang dibalas kekehan oleh Ino
"Lalu apa yang akan kau lakukan, Sakura-Chan? Eh... Aku boleh memanggilmu begitu kan?" Tanya Ino
"Tentu saja, panggil aku senyaman kalian"
"Lalu untuk rencanaku, pertama aku harus membuat Sasuke-kun untuk berhenti bersembunyi"
"T-Tapi... Bukannya S-Sakura-Chan disini k-karena tak bisa menemukan S-Sasuke-San?"
"Itu karena aku mencarinya dengan membabi buta, sekarang aku akan menyusun rencana agar dapat menemukannya!"
"Itu bagus! Nahh, sekarang bagaimana kalau kita ke kantin bersama-sama?" Ajak Ino
"K-Ke Kantin bersama?" Sakura cukup terperangah dengan ajakan Ino. Sebelumnya tak ada yang pernah mengajak Sakura ke kantin selain Sasuke.
"Iyaa... Kita kan sekarang berteman? Apa kau tak mau?" Ino berkacak pinggang seraya menekukkan alisnya
"Mauuu... Tentu aku mauuu! Ayo teman-teman, ahahaha" Sakura kemudian merangkul kedua teman baru nya dan dengan riang berjalan menuju kantin
.
Pagi ini Sakura sudah bersiap dari pukul 06.10 pagi, ia akan menyelesaikan semuanya hari ini. Menyandang tasnya, Sakura berjalan keluar rumah dan secara tak sengaja ia bertemu dengan Sasuke.
Pemuda itu terkejut melihat gadis yang dihindarinya kini berada tepat didepan matanya. Ia segera berlari menuju halte bus diikuti dengan Sakura yang turut berlari untuk mengejar Sasuke.
Berkali-kali ia meneriakkan nama pemuda itu, namun pemuda tersebut tak mau mendengarkannya. Sasuke kini sudah berada didalam bus dan meninggalkan Sakura yang masih mengatur nafasnya sembari mendudukkan diri di kursi halte.
"Ini belum berakhir, Sasuke-kun"
.
Di toilet sekolah, Sasuke menggeram kesal seraya menggenggam tepian wastafel. Ditatapnya pantulan dirinya di cermin yang menampakkan kekesalan diwajah tampannya.
"Tampan, eh?" Sasuke berucap pada dirinya sendiri sembari memegang dagunya. Ia mengangguk-anggukkan kepala dan menyeringai menatap pantulan dirinya.
.
Sakura kini telah berada dikelas Sasuke. Namun, ia tak menemukan keberadaan pemuda itu. Padahal siswa kelas XI. IPA 1 mulai berdatangan dan sebentar lagi jam pelajaran akan dimulai.
Kenyataannya, Sasuke berada di barisan depan kelas. Ia mengubah bentuk rambut yang biasanya seperti pantat ayam menjadi emo, tak lupa ia mengenakan kacamata yang direbutnya dari siswa lain sewaktu di toilet tadi.
Sakura menghela napasnya kemudian beranjak dari kelas Sasuke. Padahal ia pikir jarak takkan menjadi masalah asalkan Sakura terus mengunjungi Sasuke. Namun, ternyata tak semudah itu. Selama seminggu ini ia juga terus mengirimkan pesan dan e-mail pada pemuda itu, tetapi tak satupun yang dibalas. Ke rumahnya pun percuma, ia hanya dapat menemukan Mikoto dan Itachi. Meski ia tetap senang dapat berinteraksi dengan mereka, namun Sakura benar-benar merindukan Sasuke saat ini. Ia membutuhkan Sasuke.
.
"Bagaimana? Apa kau berhasil menemuinya?" Tanya Ino begitu Sakura memasuki kelas
Gadis itu menggeleng lemah. Dengan lunglai ia berjalan menuju bangkunya dan mendudukkan diri disana. Teman-temannya turut mengambil bangku dan duduk disebelah Sakura. Mereka menggenggam tangan gadis itu mencoba memberikan semangat.
"Jangan menyerah, Sakura" Ucap Ino
"Yaa... Aku juga tak menginginkannya, Ino" Ucap Sakura seraya memberikan senyum terbaiknya
.
Pelajaran telah dimulai, namun Sakura sama sekali tak memperhatikannya. Gadis itu sibuk memandangi lorong kelas agar ia tak melewatkan Sasuke yang kemungkinan lewat disaat jam pelajaran. Namun, sampai saat terakhirpun pemuda itu tak kunjung lewat. Segera setelah jam istirahat dimulai, Sakura berlari menuju kelas Sasuke dan ia hampir saja menabrak seseorang.
Anehnya bentuk tubuh pemuda itu mirip sekali dengan Sasuke. Namun, bedanya pemuda itu menutupi sebelah matanya menggunakan poni yang panjang dan mengenakan kacamata. Dengan santai pemuda itu melewati Sakura yang terus mengamati dirinya.
"Sasuke-kun?" Panggil Sakura. Dengan sedikit ragu, ia menggenggam lengan baju pemuda itu. Namun, tangannya segera disentakkan dan pemuda itu berlari menerobos kerumunan siswa yang sedang menuju kantin.
Sakura yang melihat kepergian pemuda itu tak serta merta mengejarnya. Ia dengan santai berjalan menuju rooftop dan menunggu Sasuke dibalik pintu. Tak lama, seseorang membuka pintunya dan berjalan menuju area pembatas tanpa melihat sekeliling. Sakura dengan pelan melangkahkan kakinya hingga tiba tepat dibelakang pemuda berambut emo yang mirip dengan Sasuke itu. Menyeringai, gadis itu berkata
"Aku menemukanmu, Sasuke-kun"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetanggaku Yang Menyebalkan
FanfictionSasuke Uchiha merupakan Prince Iced yang menjadi Most wanted disekolahnya. Pesona mematikan tersebut tak dapat dielakkan oleh siapapun, termasuk Sakura- tetangga sekaligus teman satu angkatan disekolahnya. Gadis yang identik dengan musim semi ini ta...