Semilir angin menerpa wajah cantik Sakura, gadis itu tengah menyandarkan dirinya pada balkon kamar dan menumpukan wajahnya pada sebelah tangan. Mata indahnya tertutup, sedikit menikmati terpaan angin malam kala itu.
Ingatannya kembali pada masa lalu dimana ia dan Sasuke yang suka menghabiskan waktu senja mereka dirooftop. Ditemani secangkir hot chocolate dan cookies buatan Mikoto Uchiha, Sakura akan selalu menceritakan hal-hal random yang terjadi di sekolah pada Sasuke, yang hanya ditanggapi dengan gumaman tak jelas andalan pemuda itu. Kemudian Mikoto Uchiha akan menghampiri mereka dan menyelimuti Sakura dengan selimut tebal yang memang sengaja dibawa oleh wanita setengah baya itu. Mengelus sayang Sakura dan mengajak mereka untuk ikut makan malam kebawah.
Masa-masa itu sungguh membahagiakan, jujur saja Sakura sangat merindukan Pemuda itu dan juga keluarga Uchiha. Ia ingin kembali. Namun, kini bukan hanya perihal Sasuke yang menyakitinya, namun juga tentang Ayah dan Ibunya yang sudah kembali ke Jepang.
Sakura kemudian melirik mobil Sasuke yang masih bertengger di halaman rumahnya. Pemuda itu masih enggan untuk pergi meski sudah diusir olehnya. Sedikit heran dengan pemuda itu, entah apa yang membuatnya tiba-tiba berubah seperti ini. Padahal dulu ia selalu diabaikan. Apa benar Sasuke merindukannya? Sasuke si pemuda es yang menghancurkan seluruh hati gadis disekolah termasuk dirinya? Sasuke yang itu? Sakura menggeleng tak percaya.
"Tak mungkin" Ucapnya
Namun nyatanya pemuda itu selalu datang tiap weekend, tak pernah lelah dan tak pernah gentar dengan Sakura yang selalu mengusir Sasuke untuk pergi. Seperti saat ini, meski Sakura sudah mengusirnya, Sasuke masih setia duduk didalam mobil Lamborghini hitamnya. Sudah sedari sore pemuda itu disana, mungkin sebentar lagi akan pergi pikirnya.
Draaasshhhh
Tiba-tiba hujan deras turun yang membuat Sakura harus masuk kembali ke kamarnya. Gadis itu kemudian mematikan AC dan beranjak ke kasur untuk menyelimuti dirinya. Saat ini suhu di jepang adalah sekitar 10°c yang membuatnya mau tak mau kembali memikirkan Pemuda yang tadi masih berada dihalaman rumahnya. Ia harap Sasuke akan segera kembali ke Konoha.
Dua jam berlalu, Sakura tak sadar telah tertidur dan terkejut saat melirik jam sudah menunjukkan pukul 08.00 malam. Sasuke pasti sudah pergi 'kan? Pikirnya. Ia kemudian menuruni tangga dan mengintip halaman rumahnya dari balik gorden jendela. Sasuke masih disana. Catat! Masih disana.
Kenapa pemuda itu masih belum pergi? Apa jangan-jangan....
Sakura segera mengambil payung dan cardigannya, kemudian ia berlari keluar dan mengetuk jendela mobil Sasuke. Hari ini pemuda itu memang tampak agak pucat, namun Sakura tak mengindahkan itu dan hanya mengusirnya keluar. Gadis berhelai merah muda itu cukup khawatir sekarang. Dengan suhu serendah ini, dan tubuh yang tidak fit, Sasuke akan mudah terkena hipotermia. Ini gawat!
Kaca jendela tak kunjung terbuka, Sakura berpikir mungkin saja Sasuke pingsan didalam. Ia kemudian mencoba membuka pintu yang untungnya tak terkunci itu. Betapa terkejutnya Sakura saat melihat Sasuke yang sudah dipenuhi oleh keringat dingin. Bahkan panggilan Sakura sudah tak terdengar lagi olehnya. Sakura segera membopong Sasuke dengan sekuat tenaga. Dibawanya pemuda itu masuk kedalam dan menyelimutinya dengan beberapa selimut tebal, menyalakan penghangat ruangan, dan mengompres Sasuke dengan air hangat.
Inginnya Sakura membawa Sasuke ke rumah sakit, namun apa daya bila ia tak bisa mengendarai mobil. Inilah penyesalan terbesarnya, dulu saat Sasori atau Itachi mengajaknya untuk belajar, ia tak pernah mau dan selalu menghindar.
"Hahhh... Cepatlah sadar Sasuke-kun" digenggamnya tangan Sasuke yang masih terasa dingin itu dengan sepenuh hati. Berharap kehangatan tangannya dapat mengalir dan menambah suhu tubuh pemuda itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetanggaku Yang Menyebalkan
FanfictionSasuke Uchiha merupakan Prince Iced yang menjadi Most wanted disekolahnya. Pesona mematikan tersebut tak dapat dielakkan oleh siapapun, termasuk Sakura- tetangga sekaligus teman satu angkatan disekolahnya. Gadis yang identik dengan musim semi ini ta...