Samishii

465 52 6
                                    

Rasanya sudah lama sekali Sasuke tak lagi melihat Sakura, terkadang ia bertanya-tanya dimanakah keberadaan gadis itu.

Bahkan ia sempat mengintip kelas Sakura dan beberapa tempat yang mungkin akan dikunjungi oleh gadis itu. Namun hasilnya nihil, ia tak pernah bertemu dengan Sakura.

Semakin lama, Sasuke merasakan kerinduan yang mendalam pada gadis itu. Awalnya ia tak tahu perasaan apa ini, tetapi Itachi menjelaskan bahwa itu karena dirinya sedang merindukan Sakura. Tak lupa pemuda itu mengejek kebodohan dirinya yang tak mengerti akan perasaan sendiri dan malah mendorong gadis itu untuk menjauh.

"Tch! Apa? Merindukan Sakura? Gadis menyebalkan itu!? Tak mungkin!" Elak Sasuke ketika Itachi menjelaskan mengenai perasaannya

Tak mungkin, Sasuke tak mungkin merindukan Sakura. Dialah yang menginginkan kepergian gadis itu. Mengenai perasaan ini, Sasuke berpwndapat bahwa mungkin ia memiliki suatu penyakit kronis. Maka dari itu besok dia harus mengecek kesehatannya ke rumah sakit.

Pasti ada alasan masuk akal yang teruji science mengenai perasaan sesak dan nyeri ini. Sungguh tak masuk akal bila ini semua karena ia merindukan gadis itu. Justru seharusnya ia bahagia karena akhirnya dapat menyingkirkan gadis menyebalkan itu.

Karena Gadis itulah yang membuat Image nya tak bagus disekolah. Mereka mengatakan bahwa Sasuke dan Sakura adalah pasangan suami istri yang menikah diam-diam, pasangan tak terpisahkanlah.. Sasuke bucinlah... Ice Prince palsu... dan banyak lagi.

Semua itu ia dengar dari  semua tim basket nya, dimulai dari timnya sendiri dan menjalar ke tim lawan. Berkat itu, ia merasakan malu yang teramat dan tak fokus dalam bertanding.

Terlebih lagi cheerleaders yang selalu mengejek dirinya bahwa ia merupakan anjing penurut milik Sakura, babu, dan sebagainya. Aughhhh, menyebalkan!

Namun, sejak dirinya dan Sakura terpisah dan gadis itu mulai dekat dengan Sabaku Gaara, gossip tersebut berubah dan mulai membicarakan perihal kedekatan mereka.

Tak ada lagi yang menggosipkan tentang dirinya. Harusnya Sasuke senang, bukan? Tetapi kenapa malah sesak dan sakit? Seolah ada tangan tak kasat mata yang meremas kuat jantungnya... ada ribuan pisau tajam yang mengiris hatinya, dan tusukan jarum yang melubangi lambungnya.

Okee, mungkin kalau lambung diakibatkan dirinya sendiri yang tak kunjung memiliki mood untuk makan.

Namun apalah daya? Kalaupun Sasuke menelan nasi, rasanya makanan itu bak seonggok kerikil yang masuk ke dalam kerongkongannya, sulit sekali untuk ditelan. Hhhh!

"Sakura, kau benar-benar menyebalkan"

.

Itu yang Sasuke katakan, namun jujur saja ia cukup penasaran juga kenapa belakangan ini ia tak pernah bertemu dengan Sakura. Dulu meski ia menghindar, ia tetap bisa melihat gadis itu dimanapun dan kapanpun. Maka dari itu Sasuke penasaran. Yaa, ini hanya perasaan ingin tahu saja. Bukan karena ia ingin bertemu dengan Sakura!

.

Dan disinilah ia, berdiri tepat didepan pintu kelas XI. IPA 2 dan menghalangi jalan para siswa yang ingin memasuki ruangan.

Berkali-kali ia mondar-mandir didepan kelas dan sesekali berdecih, namun ia tak juga beranjak dari depan pintu. Beberapa siswa sudah mulai mengeluh dan mengutarakan pendapatnya untuk meminta Sasuke menyingkir, namun segera dibalas dengan tatapan tajam oleh Sasuke.

Seketika para siswa itu menutup mulut mereka dan mengurungkan niat untuk masuk kedalam kelas. Mereka segera meninggalkan Sasuke dengan segala kebimbangannya agar tak terkena amukan dari pemuda itu.

Di sisi lain, Ino dan Hinata sudah memperhatikan tingkah laku Sasuke yang mencurigakan. Mereka akhirnya memutuskan untuk menghampiri pemuda itu. Ino lalu mendorong Hinata untuk bertanya kepada Sasuke

Tetanggaku Yang MenyebalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang