Cahaya matahari pagi menelusup diantara celah tirai jendela kamar Sasuke. Sepasang mata berwarna onyx tersebut perlahan membuka matanya dan seperti biasa ia akan menemukan seorang gadis tengah berbaring disebelahnya. Dengan cengiran 2 jari yang menggemaskan, Sakura menyapa dirinya.
"Ohayou~, Sasuke-kun"
Sasuke yang sudah terbiasa dengan kelakuan Sakura yang seenak jidat masuk ke kamarnya itu hanya mendelik lalu bangkit dari tempat tidur. Ia melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tanpa menghiraukan pandangan Sakura yang tak pernah lepas darinya.
Selesai mandi, Sasuke keluar dengan menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Bodohnya, ia lupa mengambil seragam sebelum memasuki kamar mandi. Dilihatnya Sakura yang tengah memandang tubuh shirtless nya dengan mulut terbuka yang hampir saja meneteskan air liur dan mata yang berbinar. Mencoba tak peduli, ia dengan santai membuka lemari dan mencari sepasang seragam sekolah.
"Apa Sasuke-kun sedang menggodaku sekarang~hmm?" Ujarnya dengan jenaka
"Jangan mimpi!" Balas Sasuke dengan nada tajam
Tak menghiraukan ucapan Sasuke, Sakura malah sengaja berjalan mengendap-endap dan memeluk tubuh telanjang Sasuke dari belakang. Ia mengeratkan pelukannya sembari mengendus tubuh Sasuke.
Merasa risih, Sasuke menyentakkan tangan Sakura yang melilit tubuhnya kemudian berbalik menghadap gadis itu. Ia berniat memarahinya kali ini. Namun Sakura yang melihat Sasuke membalikkan tubuhnya malah semakin tertawa senang dan memeluknya kembali. Lagi-lagi Sasuke menyentakkan tangan Sakura dan memandangnya tajam.
"Apa kau gila? Jangan sentuh aku dan pergi dari sini!" desisnya sembari mencengkram erat tangan Sakura
"Akhh, Sasuke-kun" Sakura meringis merasakan sakit pada tangannya, ia mengangguk kemudian berjalan keluar kamar dengan wajah muram.
Sasuke menghela nafas lalu dengan cepat memakai seragam yang telah ia temukan. Kemudian turun ke dapur untuk menikmati sarapan yang telah disiapkan oleh Ibunya.
Tampak seluruh keluarganya tengah menunggunya untuk makan, tak terkecuali Sakura. Ia kembali mendelik tak suka melihat perangai Sakura yang seolah sudah menjadi bagian dari keluarganya. Bahkan sang Ibu lebih memperhatikan Sakura ketimbang dirinya.
"Sakura-Chan kenapa tidak makan? Apa masakan Ba-San tidak enak?" Tanyanya dengan nada khawatir melihat Sakura yang tidak ceria seperti biasanya.
"Ah, tidak kok Ba-San... Masakan Ba-San kan yang terbaik di alam semesta. Tadi Saku hanya memikirkan hal lain sejenak, hehe"
Sasuke melirik Sakura sesaat, berpikir ada yang aneh dengan gadis itu. Padahal tadi ia masih ceria seperti biasanya.
.
Sasuke dan Sakura berangkat ke sekolah menggunakan mobil lamborghini hitam milik Itachi, dengan riang pemuda berhelai panjang bak duta shampo itu melambaikan tangannya mengucapkan selamat tinggal. Sakura membalas lambaian tangan Itachi tak kalah semangat, kemudian berbalik mengejar Sasuke yang sudah berjalan duluan memasuki sekolah mereka.
"Sasuke-kun, chotto mattee~" Teriaknya lalu ketika sudah mendekati Sasuke, ia segera menggandeng lengan Sasuke dan berjalan beriringan. Sasuke hanya membalasnya dengan delikan tajam yang tentu tak mempan untuk Sakura.
.
"Masuklah ke kelasmu sendiri, Sakura" Ucap Sasuke seraya melemparkan tatapan sinis pada Sakura
"Tak mau, aku masih ingin bersama Sasuke-kun~" Sakura semakin mengeratkan pelukannya di lengan Sasuke, sedangkan si empunya hanya dapat menghela napas lelah dengan kelakuan gadis berhelai merah muda ini.
Banyak tatapan iri yang diarahkan pada mereka berdua. Meski sebenarnya mereka sudah mulai terbiasa dengan pemandangan tersebut, tetap saja rasa iri tak bisa terelakkan. Para fans Sakura hanya dapat gigit jari melihat Sakura yang sangat tergila-gila pada Sasuke. Sedangkan fans Sasuke menatap benci pada Sakura karena dinilai sangat genit, padahal Sasuke jelas-jelas tak menyukainya.
Ding dong deng~
Bunyi bel Sekolah berdentang, menandakan jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Dengan tak rela Sakura melepaskan lengan Sasuke dan menatap Sasuke lamat-lamat sebelum akhirnya beranjak dari bangku untuk keluar kelas. Sebelum ia mencapai pintu, Sakura berbalik dan mengucapkan sampai jumpa.
"Hiks... Bye byee Sasuke-kun~ Jangan rindukan aku yaa~"
Sasuke hanya menggeleng pelan, heran melihat Sakura yang hobi mendramatisir keadaan. Padahal kelas mereka hanya bersebelahan. Gadis itu juga selalu mengunjungi kelasnya bila bel istirahat berbunyi.
.
Tepat seperti saat ini, selesai bel berdentang... Sakura sudah tiba didepan pintu kelas, memandanginya dengan cengiran khas.
"Sasuke-kun~, ayo ke kantin bersamaku" Ajak Sakura seraya menarik paksa Sasuke yang kembali dibalas helaan nafas lelah oleh Sasuke
.
Sakura menyantap ramennya dengan lahap, sesekali menyesap jus strawberry nya lalu kembali menikmati ramen. Sedangkan Sasuke tak menyentuh ramennya sama sekali, ia hanya terus mengaduk jus tomatnya dengan kesal.
"Kenapa tak makan, Sasuke-kun?" tanya Sakura setelah menghabiskan semangkuk ramennya
"Hn"
"Kalau begitu untukku saja" Sakura mengambil alih ramen Sasuke dan kembali menyantapnya. Sasuke menatap heran pada Sakura.
'Apa perutnya tak kenyang dengan semangkuk ramen jumbo?'
"Sakura" Panggil Sasuke
"Hm? Ada apa Sasuke-kun?"
"Sesekali makanlah bersama temanmu"
"Aku lebih ingin makan bersamamu, hehe"
"Tapi aku tak suka"
"Aku suka, jadi tak apa.. Hehe"
Sasuke kembali mendengus. Sakura takkan mau menjauhinya hanya dengan kata-kata. Ia harus memikirkan cara lain untuk membuat gadis ini pergi dari hidupnya. Selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetanggaku Yang Menyebalkan
FanfictionSasuke Uchiha merupakan Prince Iced yang menjadi Most wanted disekolahnya. Pesona mematikan tersebut tak dapat dielakkan oleh siapapun, termasuk Sakura- tetangga sekaligus teman satu angkatan disekolahnya. Gadis yang identik dengan musim semi ini ta...