I Hate You

3.5K 343 4
                                    

Proyek Haechan dan Jaemin sudah hampir selesai. Mereka sudah menyelesaikan seluruh pengambilan gambar. Pada akhirnya Haechan tidak dapat menemui Jaemin kembali. Hari pertama pemotretan bersama Jaemin itulah hari Haechan bertemu dengannya. Keesokan harinya Haechan sendiri sibuk dengan pekerjaannya. Ia dikejar waktu dan harus segera kembali ke kantor karena ada masalah mendesak. Jaemin sedikit bersyukur soal itu karena ia tidak perlu memasang topeng untuk menghadapi Haechan. Jujur saja itu melelahkan. Haechan tidak pantang menyerah. Dia akan menggunakan kesempatan sekecil apapun untuk bertemu Jaemin di kesempatan selanjutnya.

Sebuah kesempatan kembali hadir. Haechan diundang oleh agensi Jaemin untuk perayaan ulangtahun agensi tersebut. Haechan memang memiliki saham disana walau tidak begitu besar. Haechan langsung saja menerima undangan itu dengan senang hati. Merasa ini adalah kesempatannya untuk bertemu dengan Jaemin dengan durasi waktu lebih lama. Jaemin adalah artis di agensi tersebut, jadi hampir tidak mungkin dia tidak menghadiri acara agensinya sendiri.

"Palli hyung! Kita tidak boleh terlambat" ucap Haechan menarik tangan Mark dengan semangat.

Mark menghela nafas berat. Ini bahkan masih 1 jam sebelum jam yang tertera di undangannya. Padahal jarak tempatnya sekarang dengan agensi Jaemin hanya memerlukan waktu kurang dari 30 menit. Haechan memang terlihat sangat bersemangat bahkan sejak pertama kali menerima undangan itu.

"Jadi apa rencanamu kali ini?" tanya Mark. Kini mereka sudah berada di dalam mobil dalam perjalanan menuju gedung agensi Jaemin. Mark sengaja memelankan laju mobilnya. Tidak lucu kalau mereka datang terlalu awal bahkan sebelum sang pemilik acara datang. Mark hanya tidak mau menanggung malu akibat Haechan.

"Aku mau jujur padanya" ucap Haechan menjawab. Mark langsung menolehkan wajahnya ke Haechan. Terkejut dengan jawaban anak itu. Mark tidak mengira akan mendapatkan jawaban seperti itu.

"Secepat ini?" tanya Mark.

"Apanya yang terlalu cepat. Kami sudah bertemu beberapa kali dan menurutku ini waktu yang tepat. Aku hanya sudah lelah untuk berpura-pura tidak mengenalinya sebagai saudaraku. Aku merindukannya hyung. Aku ingin memeluknya. Aku ingin kembali memanggilnya dengan nama Jaemin, bukan Nana lagi. Aku sudah benar-benar tidak bisa untuk menunggu lebih lama" ucap Haechan.

"Maaf jika aku memutuskan harapanmu. Tapi untuk berjaga saja. Bagaimana kalau dia justru tidak menerimamu seperti apa yang kau harapkan" tanya Mark. Dia hanya ingin realistis saja. Sejak awal Jaemin sudah menunjukkan tidak kesukaannya pada Haechan. Tebakan Mark, Jaemin pasti juga sudah mengenali Haechan sebagai saudaranya. Tidak mungkin Jaemin menghindar tanpa sebab yang jelas kecuali ada moment yang sudah terjadi sebelumnya dan setahu Mark, mereka belum pernah bertemu dengan Jaemin sebagai Nana.

"Aku sudah menyiapkan diri untuk kemungkinan terburuknya. Apapun itu adalah keputusannya. Aku hanya ingin mengaku dan tidak berpura-pura lagi hyung" ucap Haechan dengan nada sedikit sendu.

"Fighting! Kudoakan yang terbaik untuk kalian" ucap Mark.

"Kenapa terdengar seakan kami sedang menjalin hubungan ya? Aku masih normal hyung hahaha" respon Haechan dengan candaan.


***


Kedatangan Haechan disambut baik oleh pihak agensi. Acaranya tidak begitu mewah. Daripada kemewahan, mereka memang mengusung konsep kekeluargaan. Harapannya dengan adanya acara ini semakin mendekatkan baik sesama artis maupun dengan koleganya. Membangun relasi dibawah konteks 'kekeluargaan'.

Haechan masih mencari-cari kehadiran Jaemin. Sudah cukup banyak tamu yang datang walau belum sepenuhnya. Mungkin karena Haechan datang lebih awal sehingga ia merasa sudah sangat lama menunggu Jaemin. Tepat saat jam diwaktu undangan tiba, akhirnya Haechan melihat kedatangan Jaemin.

Missing you ~ Jaemin Haechan || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang