Pernikahan

2.9K 277 2
                                    

Aku tau kalian sedih setelah mendengar kabar batalnya TDS2 dan Mark + Renjun yg positif Covid-19 ... 😢

Sama, aku juga😭😭 Percaya aja kalau rencana Tuhan pasti lebih indah. Jadi mari kita doa bersama-sama untuk yang terbaik 🙏🙏

Semangat sijeuni 💪💪💚💚

Semangat dreamies 💪💪💚💚💚💚💚💚💚

Semangat semuanya 💪💪💪

***

Setelah mengetahui fakta tentang ayah dan kakek neneknya, Haechan dan ibunya masih saja mengejar Jaemin. Namun Jaemin justru semakin menjauh. Dia benar-benar menyibukkan diri agar tidak memiliki kesempatan bagi Haechan dan ibunya untuk mengganggunya. Mereka beberapa kali bertemu, namun hanya sekedar saling sapa saja. Tidak ada pembicaraan lebih seperti sebelum-sebelumnya. Jaemin juga sering kali pergi begitu saja kala Haechan maupun ibunya menghadangnya untuk mengajak berbicara.

Berbulan-bulan bahkan tahun sudah belalu dan sikap Jaemin masih saja begitu. Haechan akhirnya pasrah. Begitupun ibunya. Niat hati mereka mau menebus kesalahan pada Jaemin, namun Jaemin sendiri yang menolak dan menghindar. 

"Baiklah kalau kau tidak mau menerima penebusan kesalahan kami serta permintaan maaf kami. Aku dan eomma sudah sepakat untuk membiarkan hidup berlangsung sebagaimana mestinya. Kami tidak akan mengganggumu lagi. Namun bukan berarti kami tidak mungkin bertemu. Kita masih mungkin bertemu jika takdir berkehendak. Namun kami akan berusaha untuk tidak mengejar-ngejarmu lagi" ucap Haechan pada Jaemin. Saat itu Haechan tidak sengaja bertemu dengan Jaemin di sebuah restoran.

Bertahun-tahun sudah berlalu dan Haechan sudah benar-benar lepas dari kekangan ayahnya. Haechan bersikap sangat baik pada ayahnya. Sedikitnya dia merasa perlu untuk menebus kesalahannya pada ayah kandungnya dengan berbuat baik pada ayahnya yang sekarang. Pun dengan ibunya yang menebus kesahalan pada mantan suaminya dengan berbakti pada suaminya yang sekarang. 

Waktu berlalu begitu cepat. Haechan dan ibunya sepertinya tidak siberi kesempatan begitu lama untuk menebus kesalahannya. Pasalnya ayah Haechan meninggal 3 tahun setelah mereka mengetahui fakta tentang ayah kandung, kakek, dan nenek Haechan. Lengkap sudah, ayah sambungnya sudah tiada dan Jaemin yang juga sangat menjaga jarak dari mereka.

***

2 tahun kembali berlalu. Hubungan Haechan dan Jaemin masih sama saja. Keduanya pun semakin sibuk dengan karir masing-masing. Umur Haechan sudah cukup matang. Sudah saatnya dia memiliki pasangan. Setelah bertahun-tahun hanya berfokus pada ibu dan Jaemin serta kantornya, membuat Haechan tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun. 

Sampai akhirnya Haechan bertemu pada sosok Giselle kurang dari 1 tahun lalu. Seorang perempuan cantik yang berasal dari Jepang. Haechan tidak sengaja bertemu saat ia diundang oleh koleganya. Ia pun meyakinkan diri untuk memulai hubungan dengannya. Bukan hubungan bisnis, melainkan sama-sama karena perasaan keduanya.

Giselle adalah tempat ketiga selain ibunya dan Mark untuk menjadi tempatnya bersandar dan berbagi cerita. Giselle bahkan tau segalanya soal Haechan. Termasuk soal masa lalu keluarganya dan juga Jaemin. 

Haechan sudah memantapkan hatinya. Dia akhirnya memutuskan menikahi Giselle setelah menjalin hubungan sekitar 6 bulan. Mungkin sebagian orang menganggapnya terlalu dini dengan lamanya hubungan yang hanya setengah tahun itu. Namun, Haechan maupun Giselle sudah sama-sama saling memantapkan hatinya. 

Hari ini hari pernikahan Haechan dengan Giselle. Meskipun ia memiliki perusahaan besar dan memiliki banyak anak perusahaan, Haechan menggelarnya dengan cukup private. Dia hanya mengundang beberapa orang yang menurut keduanya penting. Meskipun begitu Haechan tidak menutupi berita tentang pernikahannya. Ia hanya tidak mengizinkan para wartawan haus berita itu untuk masuk dan menayangkan pernikahannya. 

"Putraku tampan sekali. Apa kau gugup?" tanya ibu Haechan. Mereka masih di ruangan masing-masing sebelum masuk ke altar. Giselle sendiri masih belum selesai didandani.

"Tentu saja" jawab Haechan ia melompat-lompat sedikit untuk menghilangkan rasa cemasnya.

"Giselle anak yang baik. Eomma percaya padanya. Tolong jaga dia ya... Jangan sakiti apalagi kau menyia-nyiakan gadis sebaik dia" ucap ibunya berpesan

"Tentu eomma. Itu sudah pasti" ucap Haechan yakin. Keduanya lalu berpelukan erat.

"Eomma?" panggil Haechan masih dalam pelukan

"Hmm?"

"Apa dia akan datang? Undangannya sudah sampai padanya kan?" tanya Haechan.

"Aku juga tidak tau. Tapi terlepas dari datang atau tidaknya dia, kau sudah memutuskan untuk menikah dan tidak mungkin membatalkannya" ucap ibunya

"Tentu saja aku tidak akan membatalkannya. Aku sudah sangat yakin dengan pernikahannya. Hanya saja, aku hanya ingin menikah sekali saja. Dan aku ingin semua keluargaku menyaksikannya. Bagaimanapun dia adalah keluargaku. Dia satu-satunya saudaraku. Saudara kembarku, Jaeminie" ucap Haechan sendu

"Aku tau. Kita berdoa saja" ucap ibunya menenangkan.

***

Pernikahan Haechan sudah selesai. Harapan Haechan akan kehadiran Jaemin suah pupus. Sampai berakhirnya acara, Haechan tidak melihat Jaemin disana. Ia bahkan sampai bertanya pada petugas di depan soal Jaemin dan mereka bilang tidak ada. 

Haechan dan Giselle sudah ada di kamar hotel. Acara pernikahannya dilangsungkan di sebuah gedung dan memang cukup jauh dari rumahnya. Itulah mengapa mereka memilih menyewa hotel untuknya dan keluarganya.

"Kenapa wajahmu murung begini?" tanya Giselle. Dengan perhatian dia mengelus punggung suaminya yang saat ini sedang duduk di balkon. Giselle baru saja selesai mandi dan menyusul Haechan disana.

"Dia tidak datang" ucap Haechan sedih.

"Mungkin dia sedang ada jadwal. Dia sangat terkenal pasti sibuk sekali. Maaf tidak bisa membantu apapun untuk hal ini" ucap Giselle. Dia jadi terbawa suasana sedih. Ia juga bingung harus dengan apa untuk menghibur Haechan karena ini bukan hal sepele.

"Mau membuka hadiah bersama? Mungkin kita bisa menemukan benda menarik yang bisa meningkatkan moodmu?" ajak Giselle. Haechan mengangguk dan keduanya membuka berbagai hadiah yang tertata disekitaran sofa.

Mood Haechan sedikit membaik kala ia mendapat hadiah yang sesuai seleranya. Keduanya pun juga beberapa kali melemparkan candaan yang berhubungan dengan kado pernikahan itu. Saling bergantian membuka satu per satu hadiahnya.

"Yang ini... sepertinya lebih baik kalau kau yang membukanya sayang" ucap Giselle.

Sebuah kotak yang cukup besar disana. Ada berbagai hadiah. Satu set peralatan dapur. Piyama tidur couple. Sebuah mantel mahal. Satu lagi adalah kertas kwitansi pembayaran sebuah kulkas besar. Dibalik kertas itu ada tulisan 'ambil sendiri di tempatnya'. Hal itu sontak saja membuat keduanya tertawa. Mandiri sekali hadianya.

Lalu yang terakhir adalah sebuah surat. Giselle sudah duduk merapat disamping Haechan untuk membaca suratnya bersama. Tapi ternyata zonk. Hanya ada 1 kalimat disana. 'SELAMAT ~ NJM'.

"Woah...!!! Bocah ini! Kalau hanya 1 kalimat kenapa kertasnya harus sebesar ini?" ucap Haechan tidak terima. Berbeda dengan nada ucapannya yang terdengar kesal, senyum manis justru terbit di wajahnya.

Giselle yang melihatnya pun ikut tersenyum. Tidak jauh beda dengan saudara-saudara lain pada umumnya yang suka menjahili satu sama lainnya.

"Padahal yang aku harapkan itu kehadirannya, bukan hadiahnya" ucap Haechan

"Syukuri saja. Setidaknya dia tidak benar-benar mengabaikanmu. Kudengar Kim Nana sedang ada proyek film besar kan? Dia pasti sibuk" ucap Giselle menenangkan.

***

TBC
Mian typo bertebaran ^^
Votement juseyo~~

Missing you ~ Jaemin Haechan || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang