15. Hadiah

122 22 0
                                    

Jangan lupa vote ya manteman, enjoy~

__

(Name) tengah membungkus kado dengan kertas bermotif taiyaki. Tak lupa secarik kertas berisi pesan singkat juga (Name) masukkan ke dalamnya.

(Name) memang sudah diperbolehkan pulang. Akan tetapi kondisinya masih kurang stabil untuk masuk sekolah. Bahkan isi kado yang ada di tangannya kini adalah hasil meminta tolong pada Megumi tadi pagi.

Siang bolong memang enaknya makan atau minum sesuatu yang dingin. (Name) turun ke bawah menuju dapur. Sungguh (Name) tidak suka kemoterapi. Lihat saja sekarang, pergerakannya terganggu karena rasa sakit itu.

Berbagai macam makanan terlihat kala (Name) membuka kulkas. Diambilnya satu cup es krim rasa matcha lalu dibawa ke meja makan. (Name) sangat tidak sabar, ia membuka tutup cup es krim dengan penuh semangat.

Belum sempat (Name) mendaratkan suapan pertama ke mulutnya cup beserta sendok es krim itu sudah lebih dulu Megumi rampas. (Name) merengut marah. Lantas segera (Name) rebut kembali es krim miliknya.

"Enak saja main comot, aku susah payah turun ke bawah untuk mengambilnya!"

"Coba lihat jam berapa sekarang?"

(Name) menelan ludah pasrah setelah melirik jam dinding. Sekarang jadwalnya minum obat. Dengan berat hati (Name) serahkan cup es krim itu pada Megumi.

"Yosh anak pintar!" Puji Megumi lalu setelahnya Megumi melahap es krim itu dengan semangat.

"Es krimku.." Lirih (Name) sedikit tak rela.

(Name) kembali memejamkan mata saat rasa sakit yang begitu hebat datang menyerang kepalanya. (Name) menggigit bibir bawah kuat-kuat, guna menahan ringisan di depan Megumi.

"Aaa gomen gomen.. Aku janji akan menggantinya. 5 cup deh!" Ucap Megumi kala melihat raut wajah (Name).

(Name) hanya mengangguk. Ia sudah tidak tahan lagi. Tanpa berpamitan (Name) meninggalkan meja makan. Membuat Megumi mengeryit bingung.

"Kau marah?"

(Name) menoleh, "Tidak."

"Astaga (Name)!" Pekik Megumi panik.

(Name) menunduk kala sesuatu menetes ke lantai dari hidungnya. Merah pekat, kental dan amis.

__

Mikey memegang belakang leher, memijatnya perlahan. Ia baru saja bangun dari tidurnya. Jika kalian berfikir Mikey tidur di rumah maka itu salah besar. Mikey tengah merebahkan diri
di salah satu ranjang ruang kesehatan.

Mikey masih memikirkan undangan yang tak sampai pada (Name). Ketika Mikey bertanya pada Mitsuya, lelaki itu menjelaskan bahwa tidak ada yang aneh dengan (Name). Mitsuya memberikan undangan pada (Name) saat tidak sengaja berpapasan dengan gadis itu di dekat ruang kepala sekolah. Memang sekilas terlihat baik-baik saja. Hanya saja gadis itu tak mengatakan apapun setelah menerima undangan, kemudian pergi berlalu begitu saja.

Mikey sudah mencari tahu keberadaan Aizawa di sekolahnya. Nihil, nama itu tidak termasuk ke dalam daftar siswa. Mikey juga sudah mengunjungi rumah sakit dengan tujuan mencari informasi tentang Aizawa. Tetapi perawat di sana mengatakan Aizawa sudah dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar untuk melakukan operasi. Hanya itu yang Mikey tahu karena pihak rumah sakit tak memberitahu detailnya dengan alasan menjaga privasi pasien yang notabenya bukan keluarga Mikey.

(Name)? Gadisnya yang periang tak mungkin berbohong. Mikey sangat percaya hal itu. Begitu juga dengan Mitsuya, sahabatnya.

Belum lagi beberapa hari ini (Name) tidak datang ke sekolah. Meninggalkan kegelisahan di hati Mikey. Padahal dari info yang didapatnya (Name) dan orang tuanya sedang ada urusan keluarga.

Complicated - Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang