8. Mikey's Gf?

264 37 23
                                    

(Name) dengan takut-takut menoleh ke arah pintu. Dugaannya tak salah. Itu benar-benar Mikey. Jarak mereka semakin dekat karena Mikey mulai berjalan ke arah (Name). Lebih tepatnya ke meja sebelah (Name). Dalam hati (Name) berharap Mikey tak melihatnya. (Name) hanya tak mau Mikey mengusik ketenangannya nanti. Ide aneh muncul. (Name) pura-pura menjatuhkan sayuran yang tersisa agar dirinya bisa bertingkah seolah sedang memungutnya dengan alasan yang masuk akal.

Mikey tertawa dalam hati. Gadisnya memang menarik. Sebelum (Name) menjalankan idenya Mikey sudah lebih dulu mengenali (Name) walau hanya melihat perawakan (Name) dari belakang. Hanya saja Mikey sengaja berpura-pura tak melihat (Name). Mikey Ingin melihat sedikit kegilaan (Name).

Sesampainya di meja Emma Mikey langsung mencomot gyoza buatan Adiknya.

"Jangan di makan!" Cegah Emma mencengkram pergelangan tangan Mikey.

Mikey melepas cengkraman Emma. Menyuapkan gyoza tadi ke mulutnya.

"Enak, hanya saja ladanya terlalu banyak. Terima kasih ya, Kau sudah bekerja keras hari ini." Mikey mengelus lembut pucuk kepala Emma.

"Umm, aku pasti akan berusaha lebih baik lagi!" Seru Emma, seakan semangatnya bangkit kembali setelah mendengar ucapan Mikey.

Mikey memeluk Emma sesaat. Emma membalas pelukan Mikey tanpa ragu. Hal ini kembali menarik atensi siswi yang masih berada di kelas itu. Sementara (Name) masih dalam posisi berjongkoknya. Tetap tak ingin tahu apa yang sedang terjadi.

Sayang, temannya yang lain berteriak histeris. "Astaga dia memeluk Emma, manisnya!"

(Name) tak terkejut karena sebelumnya (Name) memang beranggapan Emma adalah pacar Mikey.

Setelah keduanya keluar kelas (Name) baru bangkit. Kakinya terasa pegal. Di lihatnya jam pada ponsel. Notifikasi pesan dari Megumi memenuhi layar. Dia bilang sedang sakit perut sehingga tidak bisa menjemput (Name) sekarang. (Name) memeriksa isi dompetnya. Mengecek keberadaan kartu elektronik miliknya. Sudah (Name) putuskan dirinya akan pulang naik kereta. Padahal Megumi menyuruhnya untuk pulang naik taxi.

__

Dengan riang (Name) menyusuri jalanan sambil bersenandung kecil. Terakhir kali (Name) naik kereta saat dirinya masih SMP. (Name) jadi teringat, betapa bebasnya dirinya dulu, ia sering pergi sendiri untuk sekedar me time. Tak seperti sekarang yang kemana-mana selalu diantar jemput oleh Megumi. (Name) mampir sebentar ke minimarket dekat stasiun untuk membeli cemilan favoritnya. Sayang sekali, keceriaannya harus berakhir. Mikey juga ada di sana. Hanya Mikey, tanpa Emma.

Mikey berjalan ke kasir. Ikut mengantri di belakang (Name). Ia berbisik pelan di telinga gadis itu. "Ternyata benar. Kau memang tidak bisa jauh dariku, (Name)."
(Name) memutus jarak dengan Mikey.
"Jangan dekat-dekat!" Balas (Name) garang. Bukannya menjauh Mikey justru semakin mendekat. Antriannya (Name) telah tiba, ia membayar belanjaannya
dengan tergesa hingga lupa dengan uang kembalian yang jumlahnya lebih besar dari pada jumlah yang harus dibayar. Saat ini yang (Name) perlukan adalah keluar dari minimarket secepat mungkin.

Mikey menaruh lima bungkus taiyaki miliknya di meja Kasir. Staff Kasir itu menawarkan Mikey untuk memakai sisa uang (Name) saja tapi Mikey menolak. Mikey bilang mungkin (Name) memang sengaja meninggalkan uangnya sebagai tip. Setelah transaksinya selesai Mikey bergegas menyusul (Name). Mikey yakin (Name) masih ada di sekitar minimarket.
Kepalanya celingak-celinguk mencari keberadaan (Name).

Sesuai perkiraan Mikey. (Name) ada di stasiun. Gadis itu tengah sibuk mengunyah biskuit kecil berbentuk koala isi cokelat di kursi tunggu. Tapi (Name) tidak sendirian, di sebelahnya ada siswa lain yang juga sedang menunggu kereta datang. Mikey merasa terganggu dengan pemandangan buruk di depannya. Tanpa pikir panjang ia mendatangi (Name). Membawa (Name) keluar secara paksa.

Complicated - Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang