9. Kecelakaan Kecil

240 47 28
                                    

Jangan lupa vote dan komen ygy, sankyu!

Selamat membaca♡‿♡

__

Tepat setelah motor Chifuyu terparkir sempurna di halaman rumah (Name) hujan turun dengan deras. Mau tidak mau Chifuyu berteduh di rumah (Name). Chifuyu bisa saja menerobos hujan karena rumahnya dan rumah (Name) tidak jauh. Tapi (Name) melarang dengan alasan anginnya cukup kencang, dan itu bisa membahayakan Chifuyu nantinya.

Sama seperti Mikey waktu itu. Chifuyu jadi ikut makan malam bersama keluarga (Name). Di tengah obrolan hangat mereka Satoru pulang. Utahime menyuruhnya untuk cuci tangan terlebih dahulu sebelum bergabung ke meja makan. Kehadiran Chifuyu membuat Satoru mengangkat sebelah alisnya.
"Dare?" Tanyanya menatap intens ke arah (Name). "Ini Chifuyu Ayah, teman sekelas (Name)." Jelas (Name) singkat.

Satoru tertawa mendengarnya. Lalu dia duduk tepat di samping (Name). Ya, Satoru memang selalu duduk di samping anak gadisnya. "Lihatlah Utahime, anakmu selalu membawa pulang pria tampan haha" Canda Satoru. Yang lainnya ikut terkekeh kecuali (Name). "Ayah!" Elak (Name) dengan wajah merengut. "Loh, memang iyakan? terakhir kamu bawa Mikey ke sini." Chifuyu membulatkan kedua matanya sempurna. Kalimat Satoru terdengar seolah Putrinya adalah buaya betina.

(Name) pikir Ayahnya akan bersikap normal karena tidak mengenal Chifuyu seperti Mikey tapi nyatanya sama saja. Satoru adalah Satoru dengan segala tingkahnya. Jujur saja (Name) jadi merasa malu karena tingkah sang Ayah, tapi Chifuyu juga sama gilanya. Apa yang di lakukan Satoru di respon baik tanpa amarah. Saat ini Satoru dan Chifuyu tengah bermain ular tangga digital di tablet milik Satoru. Di susul oleh Megumi yang membawa nampan berisi tiga gelas kopi.

(Name) ingin sekali pergi ke kamar tapi ia sadar Chifuyu adalah tamunya. Jadilah (Name) duduk menyimak dari sofa sambil bermain dengan kucing hasil pungutannya. Megumi sudah mengajak (Name) untuk ikut bergabung tapi (Name) menolak. Suasana hati (Name) masih belum membaik, rasa kesalnya terhadap Mikey belum juga hilang. (Name) mengusap luka di lututnya. Berharap besok luka itu akan membaik dan (Name) bisa kembali berjalan normal. Utahime ikut duduk di samping (Name), menyodorkan selembar plester pada gadis itu. (Name) memakainya tanpa pikir panjang karena sebelumnya luka itu sudah di bersihkan.

Saat hujan mulai mereda Chifuyu langsung berpamitan untuk pulang. (Name) mengantarkannya hingga ke depan pintu. (Name) tersenyum melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan. Chifuyu merona dibuatnya. (Name) terlihat lucu dengan baju tidurnya yang sedikit kebesaran.
"Kawaii nee.." Takjub Chifuyu. Ekspresi (Name) berubah jadi kebingungan karena dirinya tak bisa mendengar apa yang dikatakan Chifuyu. "Chifuyu-kun mengatakan sesuatu?" Tanya (Name). Chifuyu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "Ah itu..tidak ada" Chifuyu langsung melajukan motornya meninggalkan rumah (Name).

__

Pagi-pagi buta (Name) sudah mengacau di dapur. Setelah semalam bertanya resep bakso pada Aharen (Name) langsung mempraktekannya. Beruntung, persediaan bahan yang di perlukan (Name) sudah lengkap. Itu karena Utahime selalu memastikan isi dapurnya dalam keadaan cukup dan tertata dengan baik. Semenjak pulang dari Amerika (Name) jadi senang memasak, mungkin karena selama di sana (Name) sering menonton acara masak. Utahime tak heran melihatnya, selama itu membuat (Name) senang maka Utahime akan mendukungnya.

Fyi: chapter ini ditulis setelah aku nonton Aharen-san wa Hakarenai🗿

Usai sudah dengan urusan dapur (Name) bergegas untuk mandi. Melihat itu Utahime yang sedari tadi diam-diam memperhatikan dengan isengnya mengamati hasil masakan (Name). "Apa dua bekal tidak kebanyakan?" Utahime memperhatikan kotak bekal yang sudah terisi, lengkap dengan buah di kotak yang berbeda dan lebih kecil.

Complicated - Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang