10. Maaf (Name)

253 39 27
                                    

(Name) Pov

Ku kerjapkan mataku perlahan. Lampu di ruangan ini begitu menyilaukan. Kepalaku juga masih terasa pusing.

Tunggu..

Tanganku. Ada yang menggenggam telapak tanganku!

Aku mendadak teringat salah satu adegan film horror yang ku nonton bersama Megumi. Dimana tokoh utamanya diseret oleh hantu ketika tidur. Lalu di jatuhkan dari atap gedung hingga tubuhnya tak lagi berbentuk.
Tidak! Aku tidak pernah terlibat dalam kejahatan apapun. Jadi itu tidak mungkin terjadi.

Kurasakan genggaman itu melonggar. Aku menghela napas lega. Ku coba membenarikan diri untuk melihat. Namun yang ku temukan bukan hantu.

"Syukurlah kau sudah bangun."

Aku sedikit tidak percaya dengan pemandangan di hadapaanku saat ini. Mikey tengah menatapku dengan matanya yang sedikit sayu. Sepertinya dia juga baru bangun.

"Ada apa (Name)? Mana yang sakit?" Mikey mendekatkan wajahnya padaku seakan mencari jawaban dari mataku.

"Ah kepalaku, hanya sedikit.. " Jawabku. ku palingkan wajahku ke sisi lain.

"(Name).."

"Hm?"

"Kau marah?"

"Tidak."

"Jangan melihat ke arah lain. Kita sedang bicara."

"Tidak mau!"

Tak ku sangka Mikey menarik daguku agar wajahku kembali menghadapnya.

"Lihat, pipimu memerah. Apa kau deman?"

"Baka! Aku malu tahu. Jangan dekat-dekat!"

"Are? Bukankah kau sudah pernah menciumku?"

"MIKEY!!!"

Ku pukul lengan Mikey. Ia berakting kesakitan. Padahal pukulanku pelan.

"Maaf." Ucap Mikey tiba-tiba.

"Maaf karena aku (Name)-chan jadi seperti ini." Jelas Mikey.

Ia menundukkan wajahnya. Aku merubah posisiku menjadi setengah duduk. Mikey sigap mencegahku dan membaringkanku kembali. Kekhawatiran nampak jelas di wajah tampannya. Padahal kondisiku sudah membaik. Ya, aku akui Mikey memang tampan.

"Maaf juga untuk kemarin. Kau jadi pulang sendirian.."

Aku menggeleng cepat, "Tidak apa, aku baik-baik saja Mikey.."

"Maaf (Name).."

Lagi-lagi kata maaf terdengar dari Mikey. Padahal aku sudah meyakinkannya.

"Maaf aku tidak bisa lagi.."

"Hee? Tidak bisa apa?"

"Aku tidak bisa menahannya lagi!"

Mikey mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Mengecup bibirku, lalu melumatnya perlahan. Gawat! Mikey menyerangku. Aku tidak membalas ciuman itu, tapi juga tidak menolak. Mikey menciumku cukup lama hingga aku hanpir kehabisan napas ia baru melepaskan tautan bibirnya.

"Maaf juga untuk yang ini cantik.." Ujar Mikey sembari mengelus pucuk kepala (Name).

Aku yakin pipiku saat ini sudah merah merona karena rasa panas mulai terasa di sana. Ayolah (Name), kau tidak boleh luluh hanya karena perkataan Mikey. Sadarlah! Mikey seharusnya mencium Senju bukan dirimu.

Aku tidak tahu harus menjawab apa, jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Menyadari kecanggunggan ini Mikey mulai menjauhkan diri, kembali pada posisi semula. "(Name)? Ada apa? Apa dadamu sakit?" Panik Mikey saat melihat aku yang refleks memegang dada. "Ahaha tidak kok." Jawabku seadanya.

Complicated - Sano ManjirouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang