0 6

93 19 16
                                    

•••

« hani »

Tepat jam lapan malam aku sudah berada di hadapan rumah . Boleh tahan lama aku menangis dalam kereta tadi . Sampaikan bengkak biji mata . Harap harap Haknyeon tak soal siasat aku nanti padahal probability tu tinggi .

" Ah- ni la rumah awak . " Kevin memerhati kawasan kejiranan yang dihuni aku .

Aku mengangguk . Agak canggung untuk berbicara dengannya selepas kejadian bawah jambatan tadi . Rasa nak meluru masuk ke dalam rumah aje saat ini .

" Kejap ya saya ambil barang awak dalam- "

" Mian- " cantasku . Terus terhenti pergerakannya untuk keluar dari kereta . Matanya tepat menatap aku.

" S- saya self defense . Ingatkan awak nak buat benda tak elok dekat saya . I'm just scared . " aku menundukkan kepala . Serba salah .

Siapa suruh bawak aku pergi bawah jambatan . Dahlah tak bagitahu dulu . Memang salah dia lah !

" Rose- " daguku diraihnya . Redup renungannya memanah tepat ke dasar anak mataku . Makin tak keruan aku dibuatnya . Jantung jangan cakaplah laju macam apa .

" It's okay . Next time jangan buat lagi tau . Sakit . " dia memuncungkan bibir lalu mengusap tempat yang aku tampar tadi .

Aku ketawa hambar lalu mengangguk . Boleh tahan kuat sebenarnya aku penampar Kevin , sampai sekarang masih panas tapak tangan .

" Sorry tau . " ucapku buat kesekian kalinya .

Kevin tersenyum simpul lalu membuka pintu . Dia menuju ke tempat duduk belakang kereta . Aku turut berbuat demikian .

" Nah , anggap semua yang saya belanja harini hadiah perkenalan kita . Guna elok elok , jangan jual pulak . " ungkapnya seraya mengeluarkan segala beg kertas yang berisi barang shopping tadi .

Aku terdiam , merenung Kevin dan beg kertas itu bersilih ganti . Semua ni aku punya rupanya , ingatkan ada jugak dia shopping untuk kakak tersayang tadi .

" I- I can't accept this . Tak manis la . Awak bagi macam macam dekat saya tapi saya langsung tak bagi apa apa . Lagipun bukannya real hubungan kita ni . Membazir aje awak beli . How shame of me . " nadaku berbaur kesal .

Kevin meletakkan semua shopping beg ke bawah . Kedua dua bahuku dipaut lembut .

" Siapa cakap bukannya real ? " satu smirk tersungging di bibirnya .

Automatik mataku membulat .

" Our encounter are the best present for me . Saya tahu kita kenal tak sampai sehari . But there's something special about you . Saya teringin nak kenal awak , deeply . "

Aku setuju apa yang Kevin katakan . Seperti ada daya medan magnet yang kuat buatkan aku juga teringin mengenali lebih lagi mengenai Kevin Moon . Sesuatu sangat !

" Ju Hani ! "

Terbuntang luas aku terdengar panggilan itu . Ju Haknyeon ! Matilah aku kalau dia tahu relationship aku dengan Kevin . Kalut aku dibuatnya . Sudahlah abang aku ada bad temper . Salah faham nanti patah riuk tulang Kevin .

Serentak itu satu tamparan aku layangkan pada pipi Kevin . Tempat sama aku tampar dia petang tadi . Terpempan Kevin dibuatnya . Sorry Kevin , saya terpaksa .

" Stop following me you jerk ! " jeritku seraya berlari masuk ke dalam rumah . Dengan harapan Haknyeon tertipu dengan drama sebabak ini .

Aduh , mesti Kevin fikir aku ada bipolar disorder . Kejap okay , kejap tak . Memalukan betullah kau ni Hani !

--❦︎--

" Now explain . Aku taknak dengar apa apa alasan lagi Ju Hani ! Siapa lelaki ni ? " tegas Haknyeon bersuara .

Berat mulut untuk aku menjawab . Sempat aku mengerling ke arah Kevin yang berada di sebelahku . Sibuk dia menuam pipinya dengan ais . Semakin menebal perasaan bersalahku apabila dia hanya mengerling sahja ke arahku .

" Sebenarnya dia chingu- "

" Namjachingu . Saya namjachingu Ju Hani . " potong Kevin dengan tegas .

Haknyeon sudah mempamerkan muka tak puas hati . Anak matanya bergerak atas bawah merenung Kevin . Aku mula seram sejuk . Macam nak bergaduh aje gayanya .

" Namjachingu ? Kau sedar tak Hani masih tunangan orang ? Pantang betul aku jumpa dengan perampas macam kau ni ! Kau memang menempah kubur kan ?! Sini kau ! " sikit lagi Haknyeon sudah mara ke arah Kevin tetapi cepat cepat aku menghalang .

" Haknyeon , geumanhae ! Aku dengan Kevin baru je kenal tadi ! "

Haknyeon diam , merenung aku dengan mata helangnya .

" Baru kenal ? Macam mana dia boleh jadi namchin kau kalau baru kenal ? Kau jangan nak menggatal la Hani ! Jangan jaja maruah kau . Aku pantang jugak jumpa perempuan gatal macam kau ni curang ! Kau dengan ex aku memang sama aje ! Jijik ! " hamburnya .

Hilang kesabaranku . Tajam ayat Haknyeon menusuk hati . Sampai macam tu sekali dia samakan aku dengan ex dia .

" Hyunjae yang curang ! Jantan keparat tu curang dengan aku dulu ! D- dia curang dengan Yoojung . " nada suaraku yang keras pada mulanya bertukar sayu .

Sesungguhnya , hati saya tidak sado .

" H- Hyunjae curang ? Yoojung ? " wajah tegang Haknyeon bertukar kendur . Wajahnya totally blur membuatkan semakin breakdown jiwaku .

Pahit untuk ditelan tetapi itulah hakikatnya .

" M- malam tadi , aku tangkap dia curang . D- dia dengan Yoojung dalam bilik berdua duaan . D- diorang- " mati ayatku . Tak sanggup untuk terus berkata kata .

Tanpa aku sedar , air mata sudah pun berlinang . Alahai , lemahnya aku . Bila nak marah je mesti air mata yang mengalir dulu .

" Hani- " suara Haknyeon bertukar kendur . Aku menundukkan kepala . Tangan aku mengepalkan buku lima , cuba mencari kekuatan untuk bersuara .

" Hyunjae tak tahu aku pergi apartment dia malam tadi . Macam mana ni , aku dah tak sanggup nak hadap dia . T- tapi- "

" Tapi apa ? " tak sabar sabar Haknyeon bertanya .

" Aku masih tunang dia , at the same time Kevin dah jadi boyfriend aku . Aku rasa aku yang tengah curanng sekarang . "

Haknyeon mengeluh panjang . Terduduk lelaki itu setelah mendengar apa yang aku cakapkan . Aku turut duduk semula di sebelah Kevin . Seronok la Kevin dapat tengok drama free .

" Maknanya Hyunjae tak tahu la pasal ni ? "

Aku mengangguk lemah . Haknyeon pula merenung aku dan Kevin bersilih ganti . Lama . Entah apa yang sedang bermain di dalam benak lelaki itu .

" Apa kata , kau curang balik . Biar dia rasa apa yang kau rasa . Takes out your reverse card . Dia buat kau boleh , takkan la kau tak boleh buat dia right ? " cadang Haknyeon bersama senyuman jahat di bibir .

Aku mati akal . Entahla , aku tak sampai hati sebenarnya . Aku tak rasa idea tu bagus . Takut plan itu sendiri rosak disebabkan aku .

" Saya boleh tolong . " celah Kevin lalu memaut tapak tanganku . Tanganku tenggelam di sebalik tangan besarnya . Haknyeon menggosok kedua dua tapak tangannya sambil tersenyum jahat sejahatnya .

" Kalau macam tu , aku restu hubungan korang . Plannya macam ni- " Haknyeon mula bersuara . Licik dia mengatur strategi .

Persoalannya , mampukah aku ?

•••

boyfriend.Where stories live. Discover now