1 4

82 19 17
                                    

•••

« kevin »

Selesai mengemas segala barangan peribadiku , aku duduk di birai katil . Sedang menunggu waktu bilakah aku bakal dijemput pulang . Berat hati sebenarnya tapi aku gagahkan juga .

Sempat aku melirik ke arah telefon yang terdampar di atas katil . Sedang menanti seperti tunggul , walhal aku sendiri tahu tak mungkin gadis itu bakal mencariku . Satu keluahan berat terlepas dari bibir .

" Psst- . " serta merta kepalaku menoleh ke arah pintu . Aku tarik senyum .

" Cob . " teruja aku dapatkan lelaki itu . Rindu betul !

" Amboi kau , berseri seri lepas tunang ya . " perliku selamba .

Tersipu sipu lelaki itu . Bukan aku tak tahu dia bakal mendirikan rumah tangga buat kali kedua setelah berliku liku halangan yang terpaksa dia hadap . Aku sendiri pernah jadi saksi lelaki ini . Betapa sayangnya lelaki ini pada Sorin .

Okay cukup . Kisah Jacob dan Sorin sudah berakhir dan mendapat happy ending beberapa tahun lepas . Kisah aku dan Hani macam mana pula ?

" Ay- , itu tandanya kau pun kena cepat cepat kahwin . Barulah cepat cepat bahagia . " Jacob menepuk lembut bahuku .

" Banyak la kau punya cepat cepat . Nak kahwin macam mana kalau takde sape nakkan aku . " aku muncungkan bibir .

Mengenangkan Hani buatkan aku bertambah kecewa , peritnya move on ! Jacob hanya ketawa , suka sakan tengok membernya ini merana .

" Luggage kau mana ? Jom turun . Driver kau dah tunggu . " Jacob masuk ke dalam . Mencapai luggage di tepi katil sebelum mengajakku turun . Aku hanya menurut .

Tiba sahaja di lobi hotel , Jacob suruh aku tunggu untuk seketika . Nak panggil driver supaya park betul betul di hadapan pintu . Aku tak kisah pun nak berjalan jauh tapi biasalah Jacob , sifat caringnya betul betul menyerlah bila aku sakit .

Sementara menanti , aku meliarkan pandangan ke sekeliling lobi hospital . Sempat aku menjeling ke arah unit ER yang terletak bersebelahan dengan tempat dudukku . Kelihatan lengang , tidak sibuk seperti selalu .

Satu keluhan terlepas . Tipulah aku tak berharap langsung dapat melihat Hani . Tengok dari jauh pun jadilah .

" Beri laluan ! " laungan yang disertai dengan bunyi putaran roda menyentakkan aku .

Mata beralih pada katil yang diusung beramai ramai . Yoojung juga turut membantu . Aku mengenali Yoojung melalui Hani . Tiap kali aku menerima rawatan pasti ada Yoojung di sebelahnya . Ada kalanya dia ada memberi kerlingan dan sentuhan yang sangat sesuatu apabila Hani tak perasan , tetapi aku hanya buat tidak endah .

Macam mana Hani boleh berkawan dengan dia ?

Aku hanya memerhati sehinggalah mereka melintasi aku . Jantungku seolah olah berhenti berdegup apabila terpandang wajah pesakit yang terbaring .

" Rose- " aku buntangkan mata . Kelam kabut aku berdiri dan membantu mengusung katil beroda ini sehingga ke dalam unit kecemasan . Wajah Hani yang pucat serta berpeluh dipandang risau .

Aku mengikuti sehinggalah katil dibawa masuk ke dalam bilik rawatan . Aku hanya mampu berdiri di hadapan pintu yang mempunyai tingkap kecil . Merenung para petugas merawat Hani dari jauh .

Hani sakitkah ? Kenapa aku langsung tak tahu ?

Hani di bawa ke bahagian katil berlangsir . Lebih privasi . Gadis itu hilang dari pandangan . Kini aku ditinggalkan bersama beribu persoalan yang terletak cantik di dalam kepala .

" Kevin ? "

Pantas aku memandang ke arah kananku . Kepala aku tunduk sedikit , memandangkan ketinggian manusia yang memanggilku hanya separas bahuku .

" Oh- , Nurse Yoojung . " aku bulatkan mata . Sahabat baiknya sedang dirawat , macam mana dia boleh berada di sini ?

" Just call me Yoojung , kaki awak- " Yoojung melembutkan suara . Dia memandang kaki kananku tidak berkelip .

" Ah- , dah sembuh . See ? " aku hentak hentakkan kaki kananku .

" T- tapi baru tiga minggu- " dia muncungkan bibir sedikit lalu merenung aku semula .

Buat buat comel pulak dah-

" Anyway , kenapa dengan Dr Hani ? Dia sakit apa ? " aku kembali memandang ke arah tingkap . Yoojung turut berbuat demikian .

" Pengsan . Overworked maybe . " dingin dia membalas . Lantas aku memandang Yoojung semula . Musykil dengan jawapannya .

" Are you sure ? Kenapa nampak macam serius aje ? Kalau misdiagnosed macam mana ? " tegang wajahku apabila jawapannya seperti acuh tidak acuh sahaja .

" Kenapa ? You don't trust me ? Kevin ssi , saya kenal dia lagi lama dari awak . Awak siapa nak cakap macam tu ? " suaranya sedikit jengkel membuatkan aku tahu dia sedang menyampah denganku .

Menyampah ? For what ?

" Lagipun doktor yang rawat dia tadi kata dia pengsan sebab penat . Kenapa awak sibuk sangat nak tahu pasal dia ? Apa relationship awak dengan Hani ? " dia memeluk tubuh , matanya tajam merenung aku .

Aku ketawa kecil . Yoojung , Yoojung . Entah macam manalah Hani boleh berkawan dengan perempuan sengal ni .

" Me ? I'm her boyfriend . Soon we are going to engage . Saya taknak bakal isteri kepada anak anak saya sakit sebab misdiagnosed dengan nurse macam awak . So please excuse me . "

Tercengang Yoojung mendengar balasan dariku . Bersama muka masamnya bak kimchi basi , dia berlalu . Mulutnya terkumat kamit berbisik seolah olah sedang sibuk umpatkan sesuatu . Malas melayan Yoojung , fokusku terhala ke arah Hani semula . Hatiku mula dilanda risau .

" Kevin ! Oh my god ! Kat sini rupanya kau ! "

Aku pusingkan kepala memandang suara itu . Termengah mengah Jacob menghampiriku . Gayanya macam baru lepas habis marathon seluruh pelosok hospital aje .

" Kenapa tak angkat call aku ? And kenapa biarkan luggage ? Kalau hilang macam mana ? Aku tahulah kau kaya tapi tak payah la buat semua barang boleh pakai buang macam pampers . " leter Jacob . Aku hanya mampu ucapkan sorry bersama senyuman bersalah sahaja .

" Kenapa tak angkat call ? Seratus kali aku call tak berangkat . Buang ajelah phone tu kalau tak reti guna . " sambungnya lagi . Betul betul marah aku hilangkan diri tanpa khabar berita .

" Sorry la . Tiba tiba ada emergency . Girlfriend aku pengsan . "

Jacob buntangkan mata , seperti terkejut dengan aku cakapkan . Lupa pulak yang aku tak pernah cerita kisahku ini pada Jacob .

" You owe me explanation Kevin Moon . " Jacob mencebik , seolah olah berjauh hati denganku .

" Yelah yelah , kejap lagi aku explain . Kejap eh , aku nak call orang . Jangan lari balik sudah . "

Jacob hanya silangkan tangan pada dada . Merenung aku tidak puas hati . Lantas aku menuju ke arah satu sudut yang tidak jauh dari bilik rawatan . Lincah jariku berlari di skrin sebelum aku letakkan telefon pada telinga . Menanti panggilan berjawab .

" Kevin ? " suara itu seperti keliru .

Satu senyuman jahat terukir di bibir . Sudah lama aku tak buat kerja kotor sebegini . Sisi gelap Moon Hyungseo hanya aku sahaja yang tahu .

" Jom belasah Hyunjae . "

•••

boyfriend.Where stories live. Discover now