1 1

85 17 8
                                    

•••

« hani »

" Ju Hani , stop being silly ! Kenapa kau lembik sangat ? " kuat suara Haknyeon bergema di hujung talian .

" Haknyeon- "

" Dia sendiri bodoh curang dengan kau , takkan kau nak jadi bodoh jugak nak terima seadanya . Kau kena lawan Hani . Kalau tak sampai bila dia nak pijak pijak kepala kau ? " bengang Haknyeon memarahiku .

" I'm- sorry- "

" Sudahlah Hani ! Aku penat la dengan perangai kau ni ! Suka sangat biar orang pijak kepala ! "

Sepi seketika talian . Makin menjadi jadi tagisanku setelah dimarahi Haknyeon . Salah aku sendiri tidak melawan ? Salah aku sendiri dicurangi ? Salah aku sendiri jadi lemah sebegini ? Kasar aku mengelap air mata .

" Hani- " suara Haknyeon bertukar kendur . Aku menyahut perlahan .

" Kau tak marah ke ? Dari dulu lagi orang selalu pijak kau , buat kau macam barang mainan . Kau tak penat ? " soalnya berhati hati .

Aku mengeluh panjang . Lantas aku rapatkan lutut pada dada . Dagu aku labuhkan pada lutut .

" Marah , penat . "

Selalunya perasaan itu akan bertukar menjadi air mata . Sudah menjadi lumrah aku . Aku tak mampu untuk marah orang .

" Then why ? "

" Aku- aku tak tahu . " aku menggigit bibir . Mengelakkan tagisanku bergema kuat . Sudahlah aku berada di tandas mall tanpa pengetahuan Kevin . Bertalu talu panggilan dia masuk , tetapi aku memilih untuk call Haknyeon .

" You know what Hani . She's my ex . " luah Haknyeon .

" Siapa ? " polos aku bertanya . Tiba tiba sahaja Haknyeon buka kisah ex yang dia benci sangat tu . Padahal sebelum ini berdalih tiap kali aku bertanya .

" Your bestie , Yoojung . She used to be my lover . Aku tak bagitahu kau sebab aku taknak kau tinggalkan dia . Aku pun bodoh jugak . Kalau tak , mesti kau dah bahagia dengan Hyunjae . " ujar Haknyeon disertai dengan keluhan panjang .

" Takpe la , benda dah jadi . " aku hanya pasrah .

" Hani ! " suara Haknyeon naik seoktaf , ternyata tidak suka dengan apa yang aku sebut .

" Sorry- " sayu aku menyahut .

Haknyeon berdecit sebelum mengubah topik . " Kau dekat mana sekarang ni ? Kevin mana ? "

" Tandas dalam mall . Kevin- , aku tak tahu . "

Haknyeon mengeluh panjang . Mesti dia penat dapat adik crybaby macam aku . Semua benda nak nangis .

" Haknyeon . " panggilku perlahan . Lelaki itu menyahut .

" Plan kau , aku tak rasa aku boleh buat . " luahku .

Itulah yang aku rasakan . Keadaan fizikal aku pun serupa zombie , apatah lagi mental . Sumpah tak sedia padahal waktu aku dapat tahu , jauh beza dengan aku yang sekarang

" Takpe lah , kejap lagi aku call dia . Take care Hani . Kalau Hyunjae ada buat apa apa , memang mampus dia aku kerjakan . " gumam Haknyeon sebelum talian diputuskan .

Wajah aku raupkan . Cuba mencari kekuatan untuk keluar dari ruangan ini . Lemah aku berdiri sebelum membuka pintu kubikel ini dari dalam . Langkah aku atur pada singki . Selesai membasuh wajah , aku merenung seketika pantulan pada cermin . Bengkak mata .

Satu senyuman plastik cuba aku ukir tetapi tidak tahan lama . Lambat lambat , aku atur langkah keluar dari ruangan tandas . Tersentak aku apabila pandanganku bertembung dengan Kevin .

" Rose . " Kevin hampiri aku .

Aku hanya mampu memberi senyuman tawar kepadanya . Baru sahaja ingin mengatur langkah , Kevin memegang lembut pergelangan tanganku .

" Sorry , I'm the one who hurt you . Kalau saya tak ikutkan plan Haknyeon , awak tak sakit macam ni . " tanganku diusapnya . Diam , tiada jawapan dariku .

" Kita balik okay . " redup sepasang matanya menatap aku . Aku hanya menurut .

Kami melangkah beriringan keluar dari shopping complex ini . Sebelah tangan Kevin memegang beg berisi groceries . Sebelah lagi memegang tanganku . Entah kenapa aku terubat sedikit perasaanku dengan layanannya .

" Masuk la dulu , saya nak letak barang . Then saya nak tebus resit . Kejap ya . " Kevin tersenyum lembut seraya melepaskan aku .

Tidak menunggu lama , aku menghampiri tempat duduk penumpang di sebelah pemandu . Baru sahaja aku ingin tarik pemegang pintu supaya pintu terbuka , seseorang menghalang terlebih dahulu .

" Kevin , saya boleh- " kata kataku terhenti apabila mataku mendarat pada wajahnya . Tajam dia menatap aku dengan penuh amarah .

" Hyu- Hyunjae- " aku terkesima .

Pang !

Aku terundur setapak dek tamparan lelaki itu . Dengan wajah tidak percaya aku memandang Hyunjae . Berombak dada lelaki itu . Dia pernah janji untuk tidak menyakitiku . Sekarang ?

" Kevin ? Nama boyfriend baru kau tu Kevin ? Wah- , baguslah . Perempuan takde maruah macam kau main kayu tiga belakang aku . Murah betul kau ya . Berapa banyak pasang kau ada ? Dua ? Tiga ? "

Aku hanya merenung lantai , tidak sanggup melihat wajah lelaki itu sedang marah .

" Hey Ju Hani , pandang aku . " rahangku dicengkangnya kasar , terpaksa aku mendongak .

" Wah- wah- , pandai ya kau pasang lain belakang aku . Cuba sedar diri tu sikit . Kau nak tahu tak kenapa aku terima kau ? Sebab parents aku . Diorang yang nak bantu hidup kau dengan abang kau . "

Aku merengus kasar . Boleh pulak manusia gila ni ungkitkan kebaikan keluarganya pada aku . Tidak berputus asa aku cuba leraikan tangannya .

" Kalau aku tak tolong kau , entah entah kau adik beradik merempat tepi jalan dengan anjing kurap lah . Siapa yang tolong biaya kau punya yuran medical school ? Aku jugak . Kau Hani perempuan tak sedar dek untung ! "

" Cr- crazy . P- parents awak yang bayarkan- . T- takde kena mengena dengan awak pun- . " tersekat sekat aku menyebut satu per satu perkataan .

Berang dengan jawapanku , terus dia tolak tubuhku membuatkan aku jatuh terjelopok ke lantai . Hyunjae menghampiri aku . Kaki kananku yang terlunjur ke hadapan dia pijak . Aku menyerigai sakit . Bersungguh sungguh aku tarik kaki sehingga berjaya .

" Hani , aku sayang kau . Kenapa kau buat aku macam ni ? Aku pun ada hati perasaan Hani . Am I not good enough ? " mendayu dayu suaranya merayu seolah olah dialah mangsa keadaan .

Padahal baru sahaja tadi dia kata dia lebih sayangkan Yoojung dari aku . Hipokrit .

Hyunjae melutut di hadapanku . Kabur pandanganku kerana air mata . Tiba tiba sahaja pipiku dielus lembut . Kemudian tangannya beralih pada rambutku . Dia ramas kuat . Aku cuba menepis tetapi gagal .

" Hyunjae , sakit- "

" Sakit ? Hati aku ni ? Tak sakit pulak tengok kau dengan dia ? " tempelak Hyunjae .

" K- kau dah ada Yoojung . "

Terkesima Hyunjae mendengar jawapanku . Lantas pegangannya pada rambutku terlerai .

" Kau dah tahu ? "

Aku hanya diamkan diri .

" Answer me Ju Hani ! " jerkahnya .

Aku menekup kedua dua belah telinga menggunakan tangan . Sisi gelap Hyunjae sangat menakutkan bagiku . Hanya terjadi apabila aku membuatnya marah .

Buk !

Sekelip mata sahaja Hyunjae sudah terlentang di lantai . Aku masih pegun dalam posisi sama sehinggalah seseorang alihkan tanganku . Perlahan aku angkat kepala . Pandanganku berlaga dengan Kevin . Cemas riak wajahnya .

" Rose , I'm sorry . "

•••

boyfriend.Where stories live. Discover now