"Sederhana, Namun saling melengkapi, saling menyayangi, memberi cinta dan kasih adalah inti dari kebahagiaan sejati baik dalam keluarga maupun pertemanan yang melibatkan hati"
_Nay&Nasya
***
Bel sekolah berbunyi, para murid baru termasuk Naya dan Nasya diperintahkan untuk berbaris dilapangan sekolah. Seorang kepala sekolah memberikan kata sambutannya, dilanjutkan dengan seorang guru yang mulai membagikan ruang kelas, mulai dari memanggilkan nama-nama siswa yang masuk di kelas VII-A hingga VII-D. Beruntungnya Naya dan Nasya ditempatkan dikelas yang sama, yaitu kelas VII-A. Karna bagi Naya berbeda kelas dengan Nasya adalah salah satu hal yang tidak ingin dilaluinya.
"Kok ada dua?"
"Kok sama?"
"Kalian kembar ya?"
"Mirip banget, masya allah!" kata Anna, salah seorang teman baru Naya dan Nasya.
"Ya iyalah An. Namanya juga kembar, kayak ngga pernah liat orang kembar kau" cetus Salsa, teman Anna yang kini juga menjadi teman Naya dengan Nasya.
"Hehe iya nih" jawab Naya, dan Nasya hanya tersenyum melihat perdebatan Anna dan Salsa.
"Nama kalian siapa? kenalin aku Anna, dia Salsa" Anna menyodorkan tangannya untuk berkenalan.
"Aku Naya, ini adik aku Nasya"
"Bedain nya gimana nih?" cetus salsa sambil melihat celah yang berbeda diwajah Naya dan Nasya.
"Nih.." Naya menunjuk wajahnya, tepat dibagian samping mata kiri terdapat tahi lalat yang tidak cukup besar namun dapat terlihat dengan jelas.
"Kalau orang-orang bedainnya dari sini, aku punya tahi lalat disini, kalau Nasya ngga" lanjutnya.
"Ohh, iya-iya" Salsa dan Anna mengangguk-anggukkan kepalanya seakan mengerti dengan apa yang di jelaskan Naya.
"Ini Nasya" tunjuk Anna pada Naya.
"Ini Naya" tunjuk Anna pada Nasya.
"Ihhh. Bukan woi! ini Naya, ini Nasya" jawab Salsa yang terlanjur geram dengan Anna.
"Eh, btw salken ya" lanjut salsa.
"Salam kenal kembali"
"Nasya kok diem aja?" kata Anna yang tengah memperhatikan Nasya.
"Emang gitu anaknya, sok pendiam, misterius, gatau biar apa" cetus Naya.
"Biar keren" jawab Nasya datar dengan senyum yang cukup menyeringai.
"SUARANYA PUN SAMA?!" Anna kembali menunjukkan reaksi berlebihannya.
"Masya Allah!"
"Subhanallah!"
"Allahhu Akbar!"
"Is dah lah lebay kali pun kau. Nyesel aku punya kawan kayak kau"
"Haha.. bukan gitu, itu namanya aku mengagumi ciptaan Allah"
"Iyalah tuh".
***
Perdebatan Anna dan Salsa tidak pernah mempengaruhi pertemanan mereka, karna sejatinya Anna selalu ada disaat Salsa butuh Anna, dan Salsa selalu ada disaat Anna butuh Salsa. Dimana ada Anna disitu ada Salsa, dan dimana ada Salsa pasti Anna juga ada.
Dan mulai saat itu, Naya dan Nasya masuk dalam lingkaran pertemanan mereka. Sesekali mereka akan berdebat karna berbeda pendapat. Namun itu tidak pernah bertahan lama, selalu ada yang mengalah ataupun seorang penengah. Karna mereka juga sudah berjanji akan selalu bersama.
***
Sampai disini dulu ya, ntar kita up lagi. Okee :v
Don't forget to follow it and tinggalkan pesan.
My ig : nadaput1_
See you in the next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi after Rain
Non-FictionNaya, seorang gadis kecil yang ceria dan penuh tawa. Anak terakhir dari 3 bersaudara yang teramat menyayanginya, begitu pula dengan kedua orang tuanya dan saudara kembarnya, Nasya. Ayahnya hanya seorang buruh pabrik biasa, dengan kesederhanaan kelua...