4.| Start a plan

355 261 87
                                    

Jangan lupa komen dan vote yaa^^





Happy reading!



"Kalian siap?" Zaiden menggenggam kenop pintu sambil memandang teman-temannya.

"Tidak." Balas Jihan tanpa ekspresi.

"Baiklah ayo!" Laki-laki itu membuka pintu.

Tidak ada zombie di sekitar area perpustakaan. Aneh, tetapi bukan itu yang harus mereka pikirkan saat ini, semuanya terus melangkah hati-hati dan waspada melihat sekitar.

Langkah Fino tiba-tiba terhenti saat pandangannya tidak sengaja tertuju pada salah satu zombie yang berakhir mengenaskan, ia menahan nafas. Tubuhnya menjadi kaku dengan tangan yang gemetaran.

Azizah menghalang penglihatan laki-laki itu dengan telapak tangannya. "Bernafas perlahan."

Atensi Fino teralih pada Azizah, gadis itu kembali menurunkan lengannya beralih menggenggam lengan yang di penuhi keringat dingin. Perlahan ia menuruti instruktur gadis itu, setelah tubuhnya tidak lagi bergetar gadis itu menarik lengan laki-laki itu menjauh dari sana, mereka semua kembali melanjutkan langkah.

 Perlahan ia menuruti instruktur gadis itu, setelah tubuhnya tidak lagi bergetar gadis itu menarik lengan laki-laki itu menjauh dari sana, mereka semua kembali melanjutkan langkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah semuanya terhenti kembali saat melihat ada lima zombie yang berdiri tak tentu arah di dekat tangga yang akan mereka naiki. padahal hanya tinggal sedikit lagi, pikir semuanya.

Mereka semua memang sudah menduga hal seperti ini pasti akan terjadi. tetapi tetap saja, mereka belum begitu siap dan walau begitu mereka juga tidak punya pilihan lain.

Mereka berjalan secara perlahan, semakin meng-eratkan pegangan pada senjata masing-masing, saat telah mendekat kelima zombie itu berlari ke arah mereka semua.

Zaiden dan Arka secara bersamaan memukul kepala dua zombie di depan mereka membuat kedua zombie itu tersungkur, tidak membuang kesempatan mereka berdua kembali memukul wajahnya.

Jihan menendang perut salah satu zombie di hadapannya yang langsung di pukul oleh Decha menggunakan tongkat bisbol pada wajahnya. Azizah mengeratkan genggaman tangannya pada Fino, melihat pemuda itu yang tampak ragu. Laki-laki itu memandang gadis itu sesaat, mencoba menyingkirkan keraguannya, ia menghela nafas pelan. Mengeratkan pegangan pada tongkat bisbolnya, saat dua zombie yang tersisa sudah berada di depan keduanya secara bersamaan mereka memukul zombie itu.

Alya dan Aza berdiri di belakang ke-enam temannya, kedua gadis itu masing-masing menggenggam satu tongkat bisbol dan dua raket, juga terdapat dua olahop pada bagian leher masing-masing.

Jihan melirik keduanya, "pergi duluan ke atas!" Ucap gadis itu sedikit berteriak.

Mereka berdua mengangguk lalu segera berlari menuju tangga, Aza terlebih dahulu menaiki tangga, tetapi secara mengejutkan ada yang menahan kakinya membuat gadis itu tersungkur menghantam tangga dengan bunyi yang nyaring.

LAND OF THE DEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang