Jangan lupa vote dan komen yaa^^
•
•
•
•Happy reading!
Pagi hari, setelah semua bangun dari tidurnya masing-masing, mereka memutuskan untuk berdiskusi tentang hal apa yang harus mereka perbuat selanjutnya. Tetapi walau memutuskan demikian suasana menjadi hening, tidak ada yang membuka suara dikarenakan sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Kalau di pikir-pikir kejadian ini aneh banget nggak sih?" Alya memecah keheningan, mereka semua mengalihkan atensinya pada Alya dengan tatapan bingung.
"Maksudnya?" Tanya Callia.
"Yaa aneh saja, awalnya semua baik-baik saja tetapi secara tiba-tiba semua ini terjadi," sendunya menghela nafas gusar.
"Terlebih titik utama kejadian bermula dari sekitar wilayah sekolah kita," sahut Jihan membuat semuanya tersentak.
"Se-sekolah kita? Dari mana kau mengetahui hal itu?" Tanya Callia pucat.
Jihan menghela napas pelan, berdiri dari duduknya ia berjalan ke arah jendela uks yang memperlihatkan pemandangan rumput-rumput liar setinggi orang dewasa, irisnya tidak sengaja melihat sebuah gubuk kecil di balik pagar beton.
"Tadi malam aku tidak bisa tidur jadi ku putuskan untuk melihat-lihat berita terbaru." Pandangan gadis itu masih terfokus pada gubuk kecil itu.
"Bagaimana cara mu bisa melihat internet sedangkan jaringan tadi malam sangatlah buruk?" Heran Azizah sedikit mengerutkan kening, pasalnya ia juga sudah mencoba untuk membuka internet tadi malam tetapi tidak mendapatkan jaringan.
Jihan membalikkan badan memandang Azizah dengan seringai yang terpatri di wajahnya. "Aku iseng mencoba memanjat atap dan setelah sedikit usaha akhirnya mendapat jaringan,"
Semua tercengang mendengar perkataan gadis itu terkecuali untuk ke-empat sahabatnya, mereka sudah tahu betul bagaimana kelakuan gadis itu yang selalu bikin geleng-geleng kepala.
Rafa mendengus. "Gadis gila." Guman laki-laki itu dengan sudut bibir terangkat tipis, hampir tidak terlihat.
"Kamu tahu hal itu berbahaya Jihan," Azizah mengerutkan kening.
"Tahu.. tapi aku juga berhati-hati melakukannya kok dan aku bukan gadis gila." Gadis itu memandang tajam Rafa.
Azizah menghela nafas. "Jadi apa saja yang kau temukan?"
Gadis itu kembali memandang keluar jendela, tepatnya pada gubuk kecil itu. "Dari yang aku telusuri, awalnya terjadi ledakan asap hijau yang mengakibatkan orang-orang yang berada di titik ledakan terbatuk darah lalu pingsan, warga-warga sekitar yang melihat tidak jauh dari tempat kejadian langsung menghubungi ambulance. Tetapi sepuluh menit kemudian, sesaat sebelum ambulance tiba orang-orang yang pingsan terbangun dan menjadi aneh. Pupil mereka menjadi putih seutuhnya dan sifat mereka menjadi sangat agresif seperti hewan dengan mengejar lalu menggigit orang-orang dan kejadian ini berlanjut pada sekolah kita yang berada tidak jauh dari tempat kejadian." Jelasnya panjang lebar.
Mereka semua diam mendengar penjelasan Jihan.
"Ja-jadi ini semua karena asap hijau? Lalu sekarang kita harus bagaimana?" Frustasi Callia yang mulai berkaca-kaca.
"Bagaimana jika kita keluar dari jendela ini lalu pergi ke arah gubuk kecil di balik pagar beton itu? Sepertinya tidak ada siapa-siapa di sana," saran Jihan yang masih melihat pada gubuk kecil itu, atensi gadis itu tidak beralih dari sana sejak pembicaraan tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAND OF THE DEAD
Mystery / ThrillerSebuah virus yang meneror umat manusia pada tahun 2041, membawa satu persatu kebenaran yang selama ini di sembunyikan. Pada dunia yang tidak lagi memiliki tali pengekang itu, tidak ada lagi yang namanya norma. Membunuh atau di bunuh-itulah cara untu...