Ayo dukung terus dengan vote dan komen^^
•
•
•
•Happy reading!
"Lio!"
"Kak Sagara!"
"Sagara!"
Semuanya terkejut melihat penampilan Lio yang terlihat berantakan dengan tangan terluka. Sagara berdiri tepat di samping pemuda itu, memegang 3 pedang yang telah di lumuri darah.
Setelah keduanya masuk Jey kembali menutup pintu. Lio duduk dengan kaki di silang menyandar pada dinding sedangkan Sagara duduk di depan pintu, bersebelahan dengan Jey. Decha terus mencuri pandang pada Sagara, ia terlihat ingin berbicara tetapi pada akhirnya memilih diam.
'Setidaknya ia baik-baik saja." Batin gadis itu.
"Kenapa dengan tangan mu?" Tanya Alya dengan raut wajah khawatir.
"Ah... ini terkena serangan zombie, tapi tidak apa-apa kok," Lio tersenyum canggung.
Pernyataan Lio justru membuat mereka semakin menyerngit. "Tidak apa-apa apanya, jelas banget tangan kau tertusuk," Jey berucap dengan jengkel. Ia berdiri lalu duduk di sebelah Lio, memeriksa luka pemuda itu.
"Aku punya p3k." Jihan membuka suara. Di keluarkan nya perban dan gunting yang ia simpan di dalam Steampunk belt bag lalu memberikannya pada Jey.
"Darimana kau mendapatkannya?" tanya Aza dengan penasaran.
"Aku membawanya dari uks,"
Aza menepuk keningnya pelan. "Ah benar, hal seperti ini pasti bisa terjadi. Entah kenapa nggak kepikiran untuk ku bawa juga,"
Jihan menyodorkan Steampunk belt bag nya pada Aza. "Ambillah beberapa, aku membawa lebih,"
Aza tersenyum antusias, "makasih!"
"Aku juga dong," pinta Alya.
"Silahkan."
Alya tersenyum kecil. "Makasih."
Jihan hanya balas mengangguk atas ucapan terimakasih keduanya.
Di sisi lain Jey menggunting lengan baju Lio yang telah sobek pada area luka itu. Setelahnya terlihat bagaimana bentuk luka dalam yang terlihat seperti di tusuk oleh jari. Mereka menyerngit melihat luka yang terlihat aneh itu.
"Kenapa lukanya bisa seperti itu?" Tanya Fino.
"Salah satu zombie yang mengejar ku menusuknya dengan tangannya." Matanya melirik Jey yang sedang memasangkan nya perban untuk sesaat. Jihan yang tengah memperhatikan Lio dalam diam melihat gerakan pemuda itu.
"Jari manusia bisa membuat luka tusukan?" Sahut Rafael, nada datarnya itu membuat mereka bingung apakah itu sebuah pertanyaan atau sindiran.
"Ya... Aku juga tidak tahu bagaimana bisa tangan manusia bisa seperti pisau."
"Sungguh aneh," ucap Zaiden dengan kening sedikit berkerut.
"Apa mungkin daya tahan zombie bisa berkembang seiring berjalannya waktu?" Ucap Orion dengan nada gugup nya yang seperti biasa.
Semua orang tersentak. "Hal itu mungkin saja terjadi." Balas Rafael, terdapat sedikit kernyitan di wajah yang senantiasa datar itu.
"Jika seperti itu, akan semakin sulit untuk kita melawan mereka kedepannya," Ucap Aza dengan nada khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
LAND OF THE DEAD
Mystery / ThrillerSebuah virus yang meneror umat manusia pada tahun 2041, membawa satu persatu kebenaran yang selama ini di sembunyikan. Pada dunia yang tidak lagi memiliki tali pengekang itu, tidak ada lagi yang namanya norma. Membunuh atau di bunuh-itulah cara untu...