8.| One

370 264 83
                                    

Jangan lupa vote dan komen ya^^




Happy reading!


Mereka semua segera berlari menuju bagian belakang minimarket, terlihat sesosok zombie sedang mengigit leher Callia dengan Fino dan Alya yang berusaha menahan pintu dari para zombie-zombie yang mencoba masuk.

Arka, Zaiden, Rafa dan Orion segera membantu keduanya untuk menahan pintu, Alya menyingkir dari kelima laki-laki itu. Jihan menembak zombie yang masih menggigit leher Callia tepat pada bagian belakang atas kepala dan punggung tepat di bagian jantungnya.

Lio datang menghampiri kelima laki-laki itu dengan membawa kunci yang entah dari mana ia dapatkan, segera ia mengunci pintu belakang mini market itu.

"Kita harus cepat, pintu ini tidak akan bertahan lama." Perintahnya.

Gggrrrtt gggrrrtt

Mendengar suara serak parau itu semuanya mengalihkan atensi. tampak Callia tengah menggeliat, perlahan mata coklat tuanya sepenuhnya memutih.

Doorr

Sebelum gadis yang telah berubah menjadi zombie itu berdiri Lio menembaknya tepat pada kening menggunakan pistol yang Jihan genggam.

Laki-laki itu berbalik, menatap wajah Jihan yang tidak menunjukkan ekspresi sambil menyenandungkan lantunan yang selalu ia senandung kan dengan kening berkerut.

"Kenapa kau tidak menembaknya?!" Nada yang ia gunakan memang masih terdengar lembut tetapi tatapan mata itu tidak dapat berbohong.

Gadis itu menghentikan senandungnya. "Ia belum sepenuhnya menjadi zombie,"

"Tapi dia akan!"

"Pasti akan sangat mengecewakan melihat dirimu di bunuh oleh teman yang kau percaya." Masih dengan pandangan dinginnya. "Aku hanya menunggu sampai mata itu sepenuhnya memutih agar ia tidak melihat oleh siapa dirinya di bunuh." Gadis itu mengambil pistolnya dari lengan Lio, berjalan pergi mendahului semuanya.

Beberapa langkah ia kembali berhenti, berbalik menatap semua temannya yang masih terdiam. "Tunggu apalagi? Cepat ambil makanan yang bisa kita bawa sebelum pintu itu hancur."

Mereka berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara dengan pandangan waspada yang terus memandang sekitar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara dengan pandangan waspada yang terus memandang sekitar. Mereka berada di kawasan komplek perumahan, keadaan di sekitar perumahan itu sepi lagi. Terlalu sepi sehingga melancarkan mereka di sepanjang perjalanan.

"Tunggu," Jihan mengangkat sebelah lengannya ke atas sebagai tanda.

"Kenapa?" Heran Azizah.

"Kalian mendengar suara?" Tanyanya, mulai memperhatikan sekitar.

LAND OF THE DEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang