2. Dua

35 24 38
                                    

Haiii, gimana kabarnya hari inii?
Jangan lupa follow, vote dan komen ya guys?

Happy reading❤

*******

Kringggg...kringgg...kringgg

Aisya, mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke pupil matanya. Suara alarm paginya itu berhasil membangunkan Aisya dari tidur nyenyaknya. Kemudian, Aisya mematikan alarm tersebut dan beranjak dari ranjang tidurnya. Setelah itu, Aisya bergegas pergi menuju kamar mandi untuk berwudhu. Ya, saat ini telah memasuki waktu subuh. Sebagai seorang muslim, Aisya selalu menjalankan kewajibannya itu.

Setelah selesai berwudhu, Aisya langsung bergegas memakai mukena dan segera menunaikan solat subuh.

"Assalamualaikum warahmatullah"
"Assalamualaikum warahmatullah"

Setelah selesai dengan solatnya, Aisya langsung berdoa seraya mengangkat kedua tangannya.
Kemudian, Aisya memanjatkan doa kepada Sang Pencipta.

"Ya Allah, hamba meminta kepada-Mu. Pertemukanlah hamba dengan lelaki yang baik, lelaki yang soleh, lelaki yang mampu membimbing hamba untuk terus berada dijalan-Mu. Ya Allah, hamba mengagumi Gus Farhan. Jika Gus Farhan memang jodoh hamba maka dekatkanlah hamba dengan beliau. Tapi, jika Gus Farhan bukan jodoh hamba. Maka, jauhkan hamba dengan beliau. Dan segera pertemukan hamba dengan jodoh hamba Ya Allah. Amiiin... Amiin... Ya Robbal 'Alamiin."

•••••

Disisi lain, Gus Farhan sedang ber-muroja'ah. Beliau sedang membaca dan menghafalkan Al-Quran. Hal itu sudah menjadi kebiasaan Gus Farhan setelah menunaikan ibadah solat. Saat sedang menghafal Al-Quran. Tiba-tiba Gus Farhan teringat seseorang. Alhasil dia menghentikan acara hafalannya tersebut. Gus Farhan mengingat seseorang itu kemudian tersenyum. Umi Anisa yang melihat anaknya tersenyum sendiri, lantas menghampiri anaknya itu.

"Farhan" panggil Umi Anisa

"Ehhh, Umi. Ada apa Mi? Kok tumben ngga ngetok pintu dulu." tanya Farhan

"Astghfirullah, Han. Umi udah ngetok pintu daritadi tapi kamu diem aja, makanya Umi langsung masuk. Takutnya kamu belum bangun, eehh pas masuk malah Umi liat kamu lagi senyum-senyum sendiri" jelasnya panjang lebar "Lagi mikirin apa si Han?" sambung Umi Anisa dengan senyum yang menggoda.

"Umii. Menurut Umi, Aisya itu anaknya gimana?" tanya Gus Farhan.

"Owh, jadi kamu senyum-senyum sendiri, gara-gara mikirin Aisya itu?" ucap Umi Anisa.
Gus Farhan kemudian tersenyum kala mendengar ucapan Sang Umi. Umi Anisa yang melihat tingkah anaknya itu, lantas geleng-geleng kepala seraya tersenyum manis kearah Farhan.

"Jadi, menurut Umi. Aisya itu anaknya baik, ramah, sopan, pinter ngaji, terus kata Tante Fatimah, Aisya pinter masak juga. Pokoknya calon menantu idaman deh." jelas Umi Anisa panjang lebar

Lantas Umi Anisa kembali bertanya. "Kenapa? Kok nanyain Aisya? Kamu suka ya? Atau jangan-jangan cinta pada pandangan pertama?"

"Ngga tau Mi, saat Farhan liat Aisya pertama kali. Farhan udah kagum sama dia. Farhan ngga tau, apakah perasaan ini hanya sekedar kagum, atau malah perasaan cinta" jawab Farhan.

"Gini, Han. Coba kamu berdoa, minta petunjuk sama Allah, bila perlu laksanakan solat istikharah, jangan sungkan juga kalo mau tanya-tanya sama Umi." ucap Umi Anisa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

30 days with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang