Sesampainya di Kediaman Awan, gadis itu mulai mengamuk, menghancurkan barang-barang serta mengobrak-abrik semua hiasan dan guci-guci mahal yang terbuat dari giok itu. Semua pelayan menunduk takut, mereka tidak berani jika tuan mereka sudah seperti ini.
Setelah puas mengacak-acak kamarnya, ia berteriak dengan keras seperti orang gila dengan keadaan nya yang sudah berantakan. Rambut berhamburan, dan hanfu nya yang sudah kusut.
"Aakh!! Bagaimana bisa Xia Ai sialan itu merebut Putra Mahkota Zhang dengan sangat mudah?!" Teriakan Wang Mei Lan menggema di seluruh kediamannya.
"Tidak-tidak! Ini tidak bisa dibiarkan, aku harus segera menyingkirkan sampah itu sebelum dia bertindak lebih jauh lagi. Ya, benar! Aku harus menyingkirkannya!"
Setelah mengucapkan itu, Wang Mei Lan mengeledah laci meja nya dan menemukan sebotol racun. Ia tersenyum miring dan mulai menyusun rencana liciknya.
~~~~
Di lorong-lorong yang menghubungkan semua kediaman, tampak Wang Mei Lan sedang berjalan menuju Kediaman Matahari dengan anggun dan senyuman yang terukir di bibirnya, tangan yang membawa nampan berisi teh dan kue yang telah diberi racun lotus hitam.
Racun lotus hitam adalah jenis racun yang tidak berbau dan berasa. Namun, sangat mematikan. Jadi, tidak akan ada yang curiga bahwa dia memiliki niat jahat pada kakak tersayangnya itu, dan sekarang waktu yang tepat, dikarenakan Zhang Xuen Chi sedang menemui bawahannya, dan Wang Chu Mei ada di Kediaman Bulan sedang tidur siang. Kali ini waktu yang tepat karena biasanya Xia Ai di siang hari sedang menyulam syal.
Sesampainya di Kediaman Matahari, kasim mengumumkan kedatangan Wang Mei Lan dengan lantang.
Sang pemilik kediaman yang sedang asik menyulam dikejutkan dengan kedatangan Wang Mei Lan secara tiba-tiba. Segera gadis itu bangun hendak menghampiri nya, tapi sebelum itu Wang Mei Lan sudah berada di ambang pintu kamarnya.
Gadis licik itu tersenyum lembut, lalu menghampiri Wang Xia Ai yang sedang kebingungan kemudian duduk di hadapan nya. Ia meraih tangan gadis poos tersebut dan menggenggamnya.
"Maafkan aku, Kakak. Aku tadi hanya terkejut bahwa Putra Mahkota akan menikahimu," ucap Wang Mei Lan dengan nada yang dibuat sesedih-sedihnya.
"Sekarang aku sadar jika cintaku memang tidak bisa dipaksakan. Maaf telah menuduhmu," ujarnya.
"Tidak apa, Mei Lan, aku mengerti dan sudah memaafkan mu," ujar Wang Xia Ai sembari tersenyum penuh kasih. Lain di luar, lain di dalam. Jauh di lubuk hatinya, Wang Mei Lan tersenyum penuh kemenangan. Betapa bodoh ukakaknya ini dengan mudah mempercayainya.
"Ah iya, Kakak. Aku membawakan teh dan kue buatan ku sebagai tanda permintaan maaf, maukah kau menerimanya?"
Ia menyodorkan nampan berisi secangkir teh dan sepotong kue seraya menunduk seakan-akan ia memang menyesal atas perbuatannya.
"Aku tak menyangka kau bisa membuat hidangan dengan sangat baik, adik." Wang Xia Ai berkata dengan bahagia sambil mengambil satu kue nya dan memasukan ke mulutnya, Wang Mei Lan yang melihat itu pun bersorak senang dalam hatinya.
'Sebentar lagi maut akan menjemput mu. KAKAK KU! ' batin nya gembira.
"Kakak nikmati dulu hidangannya, aku akan kembali ke kediaman untuk makan siang." Wang Mei Lan berucap dengan lembut.
"En."
Dia mengangguk dengan senyuman yang belum luntur sambil memegang cangkir berisi teh. Setelah diizinkan pergi, ia berjalan ke luar dengan terburu-buru dari Kediaman Matahari.
Tanpa diketahui nya, jauh di depan sana, Zhang Xuen Chi yang beru kembali dan melihat itupun curiga dengan gerak gerik Wang Mei Lan yang tiba-tiba datang ke Kediaman Matahari. Merasa ada yang tak beres, dengan tergesa-gesa ia berlari menuju Kediaman Matahari.
"Xia'er," panggilnya sambil mengetuk pintu.
Lama tak mendapatkan sahutan dari dalam sana membuat hatinya tak tenang. Zhang Xuen Chi mendobrak pintu kediaman dengan kasar, matanya membulat sempurna ketika mendapati kekasihnya yang sudah tergeletak tak berdaya dengan keadaan yang mengenaskan. Pria itu menghampiri Xia Ai dan berlutut di sampingnya.
"Xia'er, bangun Xia! Apa yang terjadi padamu, ku mohon buka matamu Xia!!" Zhang Xuen Chi menepuk-nepuk pipi gadis cantik itu berharap dia akan bangun, tetapi sia-sia.
Saat itu juga Zhang Xuen Chi melihat nampan yang masih ada sepotong kecil kue dan sisa teh yang sempat Xia Ai makan, lalu dengan cepat memeriksa makanan itu dengan penciuman nya yang tajam serta menggunakan kekuatan spiritual nya untuk mendeteksi. Matanya memerah menahan amarah ketika mendapati ada racun di dalam makanan Wang Xia ai.
"WANG MEI LAN!!!!"
Zhang Xuen Chi berteriak marah, teriakannya menggema di seluruh istana, membuat semua orang tergesa-gesa mendatangi Kediaman Matahari untuk melihat apa yang terjadi, termasuk kaisar, permaisuri, dan Wang Chu Mei yang terbangun dari tidurnya.
Sesampai nya di kamar kakaknya, Eang Chu Mei benar-benar tak bisa mempercayai apa hang ada di depannya saat ini. Ia menatap kakaknya berada dalam pangkuan Zhang Xuen Chi yang masih gemetar menahan amarah, dengan cepat ia menghampiri kakaknya.
"Kakak ipar, apa yang terjadi dengan kakak ku?!" Ia menangis tersedu-sedu. Baginya, tidak ada yang lebih berharga daripada kakaknya di dunia ini. Hanya dia yang ada untuknya, satu-satunya orang yang mengerti dan mencintainya.
"Mei Lan. Dia menaruh racun lotus hitam ke dalam makanan Xia'er. " Zhang Xuen Chi bergumam pelan mengutuk nama gadis licik itu.
"PANGGIL TABIB CEPAT!!" Perintah Zhang Xuen Chi pada seorang pengawal untuk memanggil tabib seraya meletakkan tubuh gadis cantik itu. Bercak biru perlahan-lahan menjalar di tubuhnya, pengawal itu segera berlari, takut akan amarah Putra Mahkota Kekaisaran Zhang.
Kaisar dan Permaisuri telah sampai di Kediaman Matahari mereka terkejut ..

KAMU SEDANG MEMBACA
Triplets Princesses [END]
Fantasy'_Wang Xia Ai. Istri terkasih dan cinta pertama Zang Xuen Chi _' Di Kekaisaran Wang. Kaisar Wang beserta Permaisuri Li Wei dikaruniai tiga putri kembar yang diberi nama Wang Xia Ai, Wang Chu Mei, dan Wang Mei Lan. Ketiganya disayangi dan dicintai ol...