Hai hai maaf ya baru up lagi, karena author nya lagi sibuk hehe🙏
------------------------------------------------------------------------
Bell pulang sekolah berbunyi,Aluna mengambil motornya diparkiran dan menancap gas motor sportnya ke arah gedung tua belakang sekolah. Akhirnya Aluna sampai di depan gedung tua belakang sekolah.
"Sepi,apa gue masuk kali ya" ucap AlunaDitaman belakang sekolah Fenly yang sedang berjalan menuju lapangan basket,dirinya habis mengganti baju dari toilet. Fenly tak sengaja melihat ke arah gedung tua belakang sekolah dia melihat Aluna yang sedang berdiri di depan gedung itu.
"Aluna,dia lagi apa ya disana? Gue samperin kali ya" ucap Fenly dan berlari menuju gedung tua*Gedung tua belakang sekolah
"Aluna" teriak Fenly
"Fenly,Lo ngapain disini?" Tanya Aluna
"Harus gue yang nanya,Lo mau ngapain disini?" Tanya Fenly balik
"Gue gak usah cerita kali ya sama Fenly" batin Aluna
"Hey kok bengong" ucap Fenly
"Enggak kok,gu-e gak sengaja lewat aja penasaran dalemnya apa" ucap Aluna berbohong
"Owh gitu,ini cuman gedung tua nggak ada apa-apa kok,lagian bahaya juga kalau masuk ke dalam" ucap Fenly dan diangguki Aluna
"Ya udah mending Lo ikut gue" ajak Fenly
"Kemana?,bukannya Lo harus latihan basket ya" ucap Aluna
"Emang iya" ucap Fenly
"Trus,," Tanya Aluna
"Ya gue mau ajak Lo buat nonton kita latihan basket" ajak Fenly
"Emang gue mau" ucap Aluna tersenyum
"Owh iya ya,tapi kalau gak mau sih ya harus,gue maksa" ucap Fenly tersenyum
"Apaan sih,pemaksaan banget" ucap Aluna
"Ya gak papa,ya udah yok" ucap Fenly dan diangguki Aluna
"Owh iya kuncinya,gue aja yang bawa motor" Fenly menyodorkan telapak tangannya meminta kunci kepada Aluna
"Ya udah nih" ucap Aluna memberikan kunci motornya kepada Fenly dan mereka pun pergi menuju sekolah."Ikh gagal kan,gara gara tuh cowok sih" ucap seorang cewek yang sedang bersembunyi,ya dia Ahimsa dan temannya
"Ya udah gak papa sa,lain kali aja kerjain tuh anak" ucap temannya
"Ya udah,cabut" ajak Ahimsa kepada temannya.*Lapangan basket
Semua anak basket sudah dilapangan kecuali Fenly.
"Fajri,anak anak udah kumpul semua?" Tanya coach
"Belum nih coach,tinggal Fenly" ucap Fajri
"Itu si Fenly ji" ucap Ricky menunjuk ke arah Fenly
"Aluna kok bisa sama Fenly ya" batin Fajri seketika membuat mood nya jelek"Ya udah Lun,gue latihan dulu ya" ucap Fenly
"Iya" ucap Aluna dan Fenly pun langsung berlari menuju lapangan
Ketika Aluna akan duduk,dia melihat Ellyna yang duduk berjauhan dengan Sipanya dan Ilona.
"Ellyna" teriak Aluna
Mendengar teriakan dari Aluna,Ellyna pun menghampiri Aluna
"Lun,kok Lo belum pulang?" Tanya Ellyna
"Iya gue tadi ketemu Fenly,dan Fenly ajak gue buat liat anak anak basket latihan" jawab Aluna dan diangguki Ellyna
"Lo,abis latihan chirlides ya?" Tanya Aluna
"Harusnya sih,tapi gak jadi soalnya anak anak ada yang gak bisa" ucap Ellyna
"Owh gitu" ucap Aluna
"Gue duduk disini ya,boleh?" Ucap Ellyna
"Boleh dong,sekalian nanti kita pulangnya bareng aja kan rumah kita searah" ucap Aluna dan diiyakan Ellyna"Semangat kofen" teriak Sipanya
"Ilona Lo gak mau semangatin Fiki,ya biar dia tau kalau Lo lebih baik dari Ellyna" ucap Sipanya kepada Ilona
"Iya juga ya" ucap Ilona
"Fiki semangat" teriak IlonaSepanjang latihan Fajri terlihat tidak semangat karena memikirkan Aluna dan Fenly yang bisa datang barengan.
"Fajri,sini" panggil coach kepada Fajri dan Fajri pun berlari menghampiri coach nya
"Ada apa coach?" Tanya Fajri
"Dari tadi saya liat kamu bermain sangat buruk tidak seperti biasanya,kamu kenapa,lagi ada masalah?" Ucap coach
"Sorry coach,sebenernya saya lagi gak enak badan aja,tapi saya gak papa kok" ucap Fajri
"Beneran gak papa?kalau kamu gak kuat kamu bilang aja ya" ucap coach
"Baik coach" ucap Fajri
"Ingat besok kita akan memulai pertandingan dan kamu harus jaga kesehatan apalagi kan kamu kapten disini,ya" ucap coach
"Iya coach" ucap Fajri
"Ya udah kamu lanjut" ucap coach dan diangguki Fajri
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpan Rasa
Подростковая литератураHanya bisa mencintainya dalam diam Hanya bisa melihatnya diam diam Ingin hati berbicara namun bibir berkata tidak Rasa yg slalu ku simpan yg tak berani ku utarakan Menunggu waktu yg entah kapan? Sampai akhirnya dia ada yg punya.