chapter 19

99 17 12
                                    

Pagi hari yang sangat cerah,seperti biasa Aluna mengeluarkan motor sport kesayangan dari bagasi,dia hendak bergegas untuk berangkat ke sekolah. Tiba tiba dirinya dikagetkan oleh seseorang yang sedang berdiri tepat dihadapannya.

"Fajri" ya cowok itu Fajri dan Aluna pun menghampirinya.

"Pagi" ucap Fajri dengan senyuman manisnya

"Lo ngapain pagi pagi udah di depan rumah gue" ucap aluna

"Ya,nunggu kamu" ucap Fajri

"Kamu?tumben,biasanya juga elo gue" ucap Aluna

"Kenapa? Gak boleh" ucap Fajri

"Gak boleh" Aluna pun memakai helmnya dia tersenyum. Ya,nyatanya Aluna tidak bisa membohongi perasaannya kalau sebenernya dia sangat senang. Tanpa berkata apapun Aluna langsung menancap gas motornya meninggalkan Fajri.

"Kok ditinggal sih,Aluna" Fajri pun langsung menancap gas motornya,mengejar Aluna.

----------

"Kak,aku turun disini aja ya" ucap Raisya kepada Farhan

Ya,hari ini Raisya berangkat sekolah dengan Farhan karena permintaan ibunya. Hah,kok bisa?🤔

"Kenapa turun disini?" Tanya Farhan

"Kak Farhan pasti ngerti kok" ucap Raisya

Farhan hanya diam dan mengerutkan keningnya,dia benar benar belum paham apa yang di katakan Raisya.

"Dan aku minta tolong,jangan sampai Zweitson tau tentang ini" Raisya pun langsung turun dari mobil Farhan

Dan akhirnya Farhan pun mengerti apa yang dikatakan Raisya tadi.Dia pun hanya mengangguk dan langsung melanjutkan perjalannya menuju sekolah.

------------

Saat Ellyna masuk ke dalam kelas,dia hanya melihat seseorang yang sedang duduk dikursinya,ya itu Fiki. Di dalam kelas hanya ada dirinya dan Fiki, Ellyna bingung dia harus apa. Terlanjur sudah masuk ke dalam kelas,dia pun melanjutkan langkahnya menuju kursinya. Tapi Fiki malah berdiri dan hendak pergi meninggalkan Ellyna.

"Fiki" ucap Ellyna memberhentikan langkah Fiki

"Elo masih marah ya sama gue?" Lanjutnya

"Gue bener bener minta maaf,gue gak ada maksud buat nyakitin hati Lo Fik. Elo juga pasti tau,cinta itu gak bisa di paksa" lanjutnya lagi

Fiki pun terdiam,Mendengar perkataan Ellyna membuatnya berfiki dan tersadar bahwa seharusnya dia tidak bersikap seperti ini kepada Ellyna.

"Ellyna bener cinta emang gak bisa dipaksa. Gak seharusnya gue marah kayak gini sama Ellyna,karena dia tolak cinta gue" batin Fiki

"Gue tolak cinta Lo,bukan berarti gue gak sayang sama elo. Gue sayang kok sama elo,sayang sebagai teman. Kita kenal udah lama Fik,dari kecil. Ya walaupun kita gak Deket kayak sahabat,setidaknya kita udah saling kenal dari kecil. Dan dari sejak itu gue udah nganggep Lo temen gue Fik" ucap Ellyna

Ya,memang Ellyna sama Fiki sudah saling kenal dari sekolah dasar mereka satu sekolah,bahkan waktu itu rumah mereka tetanggaan. Tapi semenjak Fiki pindah rumah,mereka lost kontak.

Fiki perlahan membalikan badannya dan menghampiri Ellyna.

"Gue minta maaf Ell,gak seharusnya gue bersikap kayak gini. Dan elo bener,cinta emang gak bisa di paksa" ucap Fiki

"Gue ngerti kok,dan gue juga gak ada hak buat ngelarang perasaan Lo sama gue. Cuma gue gak bisa bales perasaan elo" ucap Ellyna

"Its oke Ell,gue ngerti kok" ucap Fiki

Simpan RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang