Chapter 15

1.7K 189 17
                                    

Seluruh keluarga Jung memutuskan untuk menginap di mansion megah mereka dulu, mansion yang dulu mereka tinggali bersama sejak kecil bersama kedua orang tua mereka, Jaehyun dan Doyoung.

"Nah .. Honey kau tidur disini. Ini kamar khusus untukmu, Mommy dan Grandpa yang mendesain semuanya. Apa kau suka sayang?" Doyoung membuka pintu kamar pada lantai 3 rumah itu, menunjukan isi kamar yang membuat Jisung berdecak kagum.

"Jie sangat menyukainya, Mommy." Jisung tersenyum lebar dan melangkah bersama Doyoung kedalam kamar itu.

"Kalau kesayangan Mommy menyukainya, maka kau harus sering-sering menginap disini." Doyoung menggenggam lembut tangan cucu pertamanya itu, dengan senyuman yang tak luntur dari wajah manisnya ia mengusap rambut Jisung yang halus seperti rambut bayi.

"Baiklah Mommy. Jie akan sering-sering menginap disini kalau itu membuat Mommy senang."

"Jie memang kesayangannya Mommy. Sekarang beristirahatlah, kau pasti lelah. Mommy tidak mau kalau kau jatuh sakit nantinya."

Jisung mengangguk lucu membuat Doyoung mencubit pelan pipi gembil yang tampak memerah samar.

"Terimakasih Mommy."

"Sama-sama Sayang." Doyoung pun melangkah keluar dari kamar Jisung.

•••

"Kau belum tidur Jaemin?" Jaehyun menatap putera bungsunya itu yang masih asik dengan beberapa dokumen penting.

"Sebentar lagi Daddy. Aku harus menyelesaikan pekerjaan ini terlebih dahulu." Jaemin mengalihkan tatapannya dari kertas-kertas itu dan tersenyum kearah Jaehyun.

"Biarkan saja Daddy. Jaemin sedang membuka cabang perusahaannya sendiri disini, maka itu ia sangat sibuk sekarang. Ditambah lagi sekarang dia sudah memiliki kekasih, dia harus bisa menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu agar dapat memberi waktu tersendiri untuk kekasihnya itu." Jeno ikut bergabung saat melihat Ayah dan Adiknya itu tengah berbincang.

Jaehyun mengangkat alisnya. "Kau benar-benar sudah berubah Jaemin, Daddy sangat senang melihatmu yang sekarang." Jaehyun menepuk pundak anak bungsunya itu dan tersenyum. "Kalau kekasihmu itu ada waktu, perkenalkan dia pada Daddy dan Mommy."

"Kau harus memperkenalkan kepada semua keluarga Jung. Karena bukan kita saja yang penasaran, tetapi seluruh keluarga sudah sangat penasaran. Apalagi sepupumu Karina itu, ia selalu bertanya kepadaku mengenai sosok kekasihmu itu." Jeno berucap panjang lebar.

"Daddy, kalian semua dapat mengetahui siapa orang itu dari tatapan yang kuberikan padanya. Dari semua perlakuan khusus yang kuberikan padanya, karena kalian sendiri sudah sangat mengenalnya." Jaemin berucap kelewat santai membuat Jaehyun mengernyitkan dahinya.

"Dia selalu berucap seperti itu, dan aku semakin penasaran Daddy. Aku sangat yakin kalau itu adalah salah satu karyawan atau rekan bisnis kita."

Jaehyun tampak berpikir. "Bisa jadi, tapi akan Daddy pastikan sendiri." Jaehyun menatap Jaemin. "Selesaikan pekerjaanmu dan segeralah tidur. Dan kau Jeno, pergilah ke kamarmu. Renjun pasti sudah menunggumu sedari tadi, apakah kalian berdua tidak ingin memberikan kami cucu lagi yang selucu Jisung?" Jaehyun sedikit menggoda anak pertamanya.

"Apa yang Daddy bicarakan?" Jeno menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Jisung sudah terlalu besar untuk memiliki adik. Minta saja kepada Jaemin dan kekasihnya itu."

Uhukk !!!

Jaemin tersedak ludahnya sendiri mendengar ucapan Jeno.

"Lihat, kau membuat Jaemin malu." Jaehyun terkekeh melihat putera bungsunya yang tampak salah tingkah.

Perfect CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang