Chapter 4

2.6K 228 86
                                    

"Paman sedang bercanda kan? Paman tidak mungkin serius dengan apa yang Paman ucapkan barusan kepadaku kan? Pernyataan cinta seperti itu bukanlah hal yang sepele." Tanya Jisung saat mendengar pernyataan cinta Jaemin.

Jaemin menatap bola mata hamster Jisung yang tampak bergerak gusar itu dengan tatapan dalam.

"Apakah Paman terlihat sedang bercanda saat ini? Apakah kau pikir Paman bermain-main saat mengatakan hal tadi?"

Lelaki tampan itu meraih tangan Keponakan manisnya, mengelusnya lembut dan mencium punggung tangan Jisung.

"Kau dapat melihatnya dengan jelas kalau Paman sangat menyukaimu. Paman jatuh cinta kepada mu sayang."

Jisung menggelengkan kepalanya.
Ini tidak benar.Bagaimanapun mereka adalah Paman dan Keponakan, perasaan seperti itu seharusnya tidak boleh salah satu dari mereka rasakan.

"Tidak Paman.Ini tidak benar,perasaan Paman salah. Dan aku sama sekali tidak memiliki rasa yang sama seperti yang Paman rasakan."

Mendengar ucapan Keponakan manisnya
membuat Jaemin tersenyum getir.

"Paman tidak peduli akan semua itu.Perasaan seperti ini hanya Paman rasakan saat bersamamu dan hanya padamu. Dan kau pun harus tahu, Paman akan tetap egois untuk memiliki mu sayang."

Jisung menarik kasar tangannya yang berada dalam genggaman lelaki tampan itu.

"Ini tidak benar Pam-.."
Dengan tiba-tiba Jaemin menangkup pipi gembil Jisung dengan kedua tangannya.Lalu mencium Keponakannya itu tepat di bibir pinkish milik Jisung, menghisapnya lalu melumatnya dengan keras.

"Eumhhh..." tangan Jisung memukul dada Pamannya, namun Jaemin sama sekali tak bergeming. la justru mencengkram tangan Keponakannya.

Mata bulat hamster itu bergerak gelisah. la takut kalau sampai ada yang memergoki mereka sedang berciuman di area kampus.
Dan ia amat sangat takut kalau akhirnya nanti, ia akan memiliki rasa yang sama seperti yang Pamannya itu rasakan.

"Hahh..." Jisung menghirup nafasnya dalam-dalam saat Jaemin melepaskan tautan bibirnya.

la sangat ingin menampar Pamannya itu, tapi ia tak bisa. Sesuatu dalam dirinya seakan berteriak marah kalau sampai ia melakukan hal itu.

Pemuda manis itu sekarang menjadi bingung akan perasaannya sendiri terhadap Pamannya.

"Apapun yang terjadi, kau akan tetap menjadi milikku.Milik seorang Jung Jaemin, Baby."Jaemin berucap yakin. Ibu jarinya membelai bibir bawah Jisung yang basah karena saliva dan terlihat memerah serta sedikit membengkak itu.

Setitik air mata jatuh dari mata indah Jisung. la masih menatap Pamannya dengan perasaan tak menentu.

"Masuklah. Sebentar lagi jam kuliahmu akan dimulai." Jaemin menghapus airmata Jisung,lalu mengecup dahi Jisung lembut.

"Aku mencintaimu." Jaemin berucap sekali lagi.

"Apakah kau memenangkan sebuah lotre hingga tersenyum lebar seperti sekarang, Jaemin?" Tanya sahabatnya, Mark.

"Ini lebih dari Lotre kau tahu? Aku sangat bahagia." Ucap Jaemin dengan senyuman yang sama sekali tidak luntur dari wajah tampannya itu.

"Oh i see. Apakah ada sesuatu yang sangat menarik?" Mark semakin penasaran.

Ceklekkk!!!

Suara pintu terbuka membuat Jaemin dan Mark mengalihkan tatapan mereka berdua kearah seseorang yang berjalan dengan anggun-nya memasuki ruangan milik Jaemin itu.

Perfect CrazyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang